Happy Reading💓
___________________________
Aku memilih bungkam tentang perasaan ini bukan berarti aku lemah, tapi aku takut kenyataan ini membuatmu lelah
Leo Kim Adinata
***
Diparkiran sekolah" Vin nanti kita pulangnya naik taksi aja ya? "
" Gak usah Fe, naik motor aja gue udah gak papa " jawab Alvin bersandar pada pagar pembatas parkiran
" Gak papa gimana sih Vin, orang muka lo masih pucat gitu. Pokoknya pulang naik taksi titik "
" Hmm " Alvin pasrah, ia tak ingin berdebat saat ini. Ia benar - benar ingin cepat pulang, sebenarnya ia sudah tak kuat menahan sakit dikepalanya yang tiba - tiba datang lagi
Sekitar lima menit menunggu, akhirnya taksi yang mereka pesan datang, Fea langsung mengandeng Alvin yang terlihat makin lemas masuk kedalam taksi. Sedangkan motor Alvin, itu urasan Leo yang akan mengantarnya kerumah Alvin
☀☀☀
" Pak nanti turun didepan rumah, yang pagernya warna coklat itu ya pak" tunjuk Fea pada sopir taksi sambil menunjuk rumah berpagar coklat muda
" Iya mbak "
Fea melirik sekilas ke Alvin yang sekarang tidur bersandar pada bahunya, ia takut jika Alvin sakit parah
Lo gak sakit parah kan vin batin Fea
" Makasih ya pak " ucap Fea sebelum keluar dari taxi sambil memapah Leo
Turun dari taksi Fea langsung memapah Alvin yang saat ini hampir pingsan
" Mang Ujang bukain pager
mang "" Iya sebentar " jawab Mang Ujang sambil berlari
Mang Ujang yang melihat Fea memapah Alvin kaget, karna tuannya itu berangkat tadi pagi sehat - sehat saja sekarang pulang dengan keadaan seperti ini
" Loh ini den Alvin teh kenapa non Fea? " tanya Mang Ujang khawatir
" Ceritanya nanti aja Mang Ujang, sekarang bantuin Fea bawa Alvin kedalam " suruh Fea yang keberatan memapah tubuh Alvin yang jauh lebih besar dari badannya
" Siap non "
Perempuan paruh baya yang berada ditangga langsung panik melihat Fea dan Mang Ujang memapah putranya, Ratna langsung turun dari tangga dengan tergesa - gesa
" Alvin kenapa, Fea? " tanya Ratna dengan nada yang khawatir
" Tadi di sekolah Alvin mimisan bun, terus pingsan "
" Sekarang kamu bawa Alvin kekamar aja sayang, bunda mau buatin teh. Bantuin ya mang Ujang " suruh Ratna sambil melepas sepatu Alvin lalu meletakkan ke rak. Fea dan mang Ujang langsung membawa Alvin kekamar
" Mang ujang makasih ya "
" Iya non, saya balik jaga lagi ya non " ujar mang Ujang
KAMU SEDANG MEMBACA
DAYLIGHT
Teen FictionKetika hati ini harus memilih. Fea tak pernah membayangkan kisah persahabatannya akan berakhir seperti ini. Ia harus memilih satu diantara dua orang yang ia sayangi. Ia takut pilihannya akan membawa luka dan kesedihan nantinya Alvin dan Leo, dua na...