MPC - 3

17K 1K 178
                                    

- Your gaze. Makes me forget my sadness! -

Happy reading

#Author pov

New york, 9 am

"Je..." panggil seorang pria tampan dengan tatapan anehnya.

"Je!!!" ia kemudian berteriak agak keras karena orang yang ia panggil tidak juga menyahuti nya.

"Ah.. Yes, Sir?" sahut orang itu spontan karena terkejut.

"Je, are you okay? Kau terlihat tidak baik-baik saja, Je. Kau perlu istirahat? Kau bisa pergi beristirahat sekarang! Kita lanjutkan pembicaraan ini nanti!" ucap pria tampan itu lalu bangkit dari sofa dan beralih duduk di kursi kebesarannya.

Ya, orang yang sedari melamun itu adalah Jeremy. Hari ini ia terlihat begitu pucat dan tidak bersemangat. Semua orang pasti sudah tahu alasannya, bukan? Alasan sama yang membuat dirinya susah tidur beberapa hari ini.

Tahu akan kesalahan nya, Je kemudian bangkit dari sofa dan berdiri di hadapan pria tampan itu.

"Maafkan saya, Tn. Christian. Saya tidak bermaksud untuk menghiraukan Anda. S-Saya hanya..." ucapan Je menggantung. Pria tampan yang ternyata adalah Christian Archer, boss dari Jeremy itu hanya melepas kaca mata nya dan memperhatikan Jeremy lekat.

"Je, aku tahu kau tidak baik-baik saja. Yang bicara di hadapanmu saat ini adalah sahabatmu. Sahabat yang begitu memperdulikanmu. Jadi, katakan padaku, Je. Apa yang terjadi?" ucap Christian menuntut. Je hanya menatap sayu ke arah sahabatnya itu. Ia tahu Christian sudah sangat memperhatikannya beberapa hari ini. Ia membuat Christian khawatir.

Christian pun hanya menghela nafas beratnya. Ia tahu jika Je pasti tidak ingin mengatakan apapun untuk saat ini.

"Kau boleh pergi, Je. Tenangkan dirimu! Aku tahu kau membutuhkannya. Kau hanya harus tahu jika aku akan selalu ada jika kau membutuhkanku. Kau hanya perlu memberitahuku, hm?!" ucap Christian yang kini sudah berhadapan dengan Je dan memegang kedua pundak yang terlihat ramping itu.

Je hanya mengangguk tanpa bicara apapun. Christian pun kemudian menepuk pundak Je pelan lalu berlalu pergi dari ruangannya. Meski sebenarnya ia sangat penasaran dengan apa yang tengah terjadi pada sahabatnya itu. Namun, ia tidak bisa memaksa Je.

Sedangkan, Je. Ia hanya menatap punggung kekar Christian dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

"Maaf, Chris. Aku masih tidak bisa menceritakan apapun kepadamu. Ini terlalu menyakitkan untuk di bicarakan!" lirih Je lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan Christian dan berlalu duduk di tempatnya.

***

#Jeremy pov

Sudah seminggu berlalu sejak kejadian itu. Namun, kenapa rasa sakit ini masih tetap ada meski itu semua sudah berlalu? Apa, sesulit ini rasanya untuk move on?

Apa sebenarnya semua ini hanya terasa lama karena ini adalah aku? Orang yang begitu bodoh dan terlalu mudah untuk di permainkan seperti ini? Ya, aku setuju dengan opsi yang terakhir. Ku rasa itulah kebenarannya.

"Je..." tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku.

"Lucy? Kau di sini?" ucapku kepada seorang wanita cantik yang sudah sangat ku kenal itu. Ya, dia Lucy sahabatku. Aku terheran-heran kenapa dia bisa tahu aku di sini. Tempat favorit baruku. Rooftop.

"Eum... Kau harus mencoba melupakannya, Je. Dia tidak pantas mendapatkanmu! Dia begitu jahat! Kau tidak perlu sedih karenanya. Jangan menangisi si jalang itu!" ucap Lucy mencoba menenangkanku. Aku hanya bisa tersenyum kecil mendengarnya lalu kembali menatap birunya langit yang menenangkan.

My Passionate CEO [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang