Mpc - 9

11.8K 754 275
                                    

- Jadi, aku musuhmu?! -

Happy Reading

New York, 10 am

#Author pov

"SIALAN!!!!!"

BRAKKKKKK

PYARRRRRR

"Lucy... Lucy!!!! Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?!!!!" wanita cantik yang sedang menunduk patuh itu adalah Lucy–sahabat Jeremy.

"S-Saya ingin mengatakannya, T-Tuan. Tapi... Je... Dia menghalangi saya waktu itu. Saya lalai, Tuan. Saya pantas di hukum!"

Brukkkk

Lucy lalu berlutut di hadapan pria tampan yang terlihat sangat marah itu. Pria itu lalu mendongakkan kepalanya dengan mata terpejam untuk menetralisir amarahnya.

"Tidak ada gunanya kau meminta maaf. Aku tetap kehilangan Jeremy! Dia sudah ada di tangan Alexander!!!!" pria itu dengan nyalang menggebrak meja kerjanya. Lucy yang masih bersimpuh dengan kepala menunduk hanya diam seribu bahasa.

"Tuan Christian, kita masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Jeremy. Alexander Hernandez saat ini sedang berada di Tokyo. Dia tidak akan kembali sekitar seminggu ke depan." ucap Lucy memberitahu sang bos setelah beberapa saat terjebak dalam keheningan.

Ya, orang yang sedang marah besar itu adalah Christian Archer—pemilik Archer company dan juga musuh besar Alexander Hernandez.

"Alexander tidak sendirian. Di balik layar masih ada Dario Certez dan juga Andrew Wayne..." Christian lalu berlalu duduk di kursi kebesarannya dan melonggarkan dasinya.

"Kita sudah kehilangan banyak orang kita. Bahkan, Kevin kehilangan nyawanya di tangan Alex. " Lucy hanya menundukkan kepalanya. Kevin adalah adik tersayangnya yang beberapa waktu lalu sudah tewas terbunuh dengan luka tembakan di area dadanya. Saat ini, Lucy menyimpan dendam yang terdalam pada Alexander Hernandez yang sudah membunuh adik nya.

#Info : Kevin itu pria yang menarik perhatian Alex di gudang tua. Pria yang Alex ajak duel dan menawarinya bergabung ke sisinya. (Mpc - 6)

"Saya sedang menjalin kerja sama dengan beberapa ketua geng mafia di Amerika, Tuan. Mereka adalah orang-orang yang juga membenci kekuasaan Alexander Hernandez. Tolong, percayakan misi berikutnya dibawah komando saya. Saya tidak akan mengecewakan Tuan." Christian menghembuskan nafas lelahnya.

"Sekali kau masuk ke dalam kobaran api, kau tidak akan bisa keluar sampai ada yang menyiram air..." Christian lalu berjalan ke arah jendela kaca besar di belakangnya dan melihat pemandangan kota New York yang indah.

"Selesaikan bagianmu dengan sempurna, Lucy. Dan... Bawa Jeremy kembali kepada kita sebelum Alexander kembali dari Jepang. Kita mulai kehabisan waktu. Dia akan datang cepat atau lambat!" ucap Christian dengan suara rendah dan tegas.

"Baik, Tuan!"

***


New York, 6 pm

Dorrr   Dorrrrrr  Dorrrrrr

"Tuan Dario, ini lokasi terakhir yang di kirimkan Tn. Andrew." ucap seorang pria berkemeja hitam lengkap dengan bercak darah yang menghiasi pipi kirinya. Itu bukan miliknya sendiri. Darah itu berasal dari beberapa orang yang sudah ia habisi hari ini.

Dorrr

"Kalau begitu, waktunya bersenang-senang. Aku tidak menyangka jika kita bisa menyelesaikan tugas dari Big Bro hanya sehari. Huh, sangat membosankan. Mereka bahkan tidak melawan!" ucap Dario setelah menembak target terakhirnya. Pria di sampingnya hanya tersenyum paksa. Pasalnya semua orang bawah sudah mengenal keganasan seorang Dario Certez. Maka dari itu, tidak heran jika mereka hanya pasrah menunggu nyawa mereka melayang di tangan Dario. Mereka tahu jika usaha mereka untuk melawan hanya sia-sia saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Passionate CEO [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang