MPC - 5

12.8K 834 116
                                    

-Cinta itu memang buta-



Happy Reading



#Jeremy pov

New york, 10 am

Ceklekkkk...

"Sayang... Akhirnya kau pulang. Mom sangat khawatir. Mom menunggu mu semalaman" aku hanya bisa menghembuskan nafas pelan. Aku sudah membuat wanita yang paling menawan di dunia terlihat sangat khawatir karena kebodohanku. Ya, aku pulang ke apartemen setelah berhasil keluar dari...

Ah, jangan bahas tempat itu lagi.

"Maaf, My angel. A-Aku harus lembur tadi malam dan baru bisa pulang sekarang. Ak-Aku merasa sangat lelah, Mom. Maka dari itu aku tidak masuk hari ini" ucapku memberikan alasan. Tidak mungkin kan kalau aku mengatakan apa yang sebenarnya terjadi pada Mom ku? Aku tidak siap melihat ekspresi yang akan Mom ku perlihatkan.

"Kau lelah? Baiklah ayo... Duduk dulu! Kau harus makan sesuatu. Aku yakin kau belum sarapan, bukan? Wajahmu terlihat sangat pucat. Apa kau merasa tidak enak badan?" Mom ku membantu ku duduk di sofa panjang depan televisi. Apartemen yang ku sewa tidaklah besar. Namun, apartemen ini selalu terasa hangat dan penuh kasih sayang. Aku sangat menyukainya. Di sinilah aku merasa bahagia walau hanya sekejap.

Ah, benar. Bukan karena apartemennya. Namun, karena Mom ada di sini. Hanya wanita cantik di hadapanku lah orang yang paling ku sayang dan ku percaya di dunia ini. Dia adalah segalanya bagiku.

"Kenapa kau terlihat sangat pucat?! Kau seharusnya tidak memaksakan diri untuk terus bekerja dan sampai lembur. Apa Christian memaksamu?! Mom akan memarahinya!" ucap Mom lalu hendak mengambil ponselnya. Namun, aku segera mencegahnya. Christian tidak ada hubungannya dengan semua kebohongan ini. Oh ya, Mom memang sudah mengenal Christian karena Chris sudah beberapa kali mengantarku pulang.

"Tidak, Mom. Bukan karena Christian. Dia mencegahku untuk melakukannya. Tapi, aku ingin melakukannya. Aku ingin menyelesaikan semua berkas-berkas nya. Aku bahkan belum menelfon nya jika aku hari ini tidak masuk"

Mom hanya menghela nafas lalu kembali duduk di sampingku.

"Mom akan mengambilkanku sarapan. Kau harus makan!" ucap Mom yang tak bisa ku bantah. Aku hanya bisa mengangguk meng-iyakan. Ia kemudian beranjak dari duduknya menuju dapur.

"Huh, benar-benar buruk!" lirihku. Kenapa aku begitu sial?! Aku hanya ingin merasakan kebahagiaan dan juga cinta. Kenapa hanya masalah yang datang silih berganti? Semuanya terjadi berurutan tanpa henti. Kenapa takdir seolah-olah ingin mempermainkanku?!

Tringggggg~

Klik~

"Halo?"

"Hai, Je. Kau baik-baik saja? Aku tidak menemukanmu di kantor hari ini" tanpa nama si pemanggil ini aku sudah sangat tahu siapa orang ini. Ya, Christian menelfonku. Aku pasti membuatnya khawatir juga.

"Aku kurang enak badan, Chris. Sorry, aku tidak masuk hari ini. Aku akan mengirim surat ijinku pada Lucy"

"Tidak perlu. Istirahatlah! Aku akan menjengukmu nanti. Kau harus benar-benar istirahat, hm!"

"Thanks, Boss"

"Jangan memanggilku seperti itu, Je. Apa kau ingin aku menikahimu agar kau tidak memanggilku Boss atau Tuan?!"

"Ck, berhentilah membual. Itu tidak cocok sama sekali dengan gaya bicaramu!"

"Haha... Setidaknya aku serius. Baiklah, selamat beristirahat, Je"

My Passionate CEO [ManxMan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang