"Lis" Panggil Taehyung disela-sela acara sarapan mereka. Rupanya Lisa tidak mendengar ucapan Taehyung,gadis itu terlihat tengah melahap pasta yang dibuat Taehyung.
"Lalisa Manoban" Panggil Taehyung sekali lagi yang membuat sang pemilik nama tersadar. "Uh Tae kau memanggilku?" Taehyung terkekeh melihat ada sedikit saus yang menempel dipinggir bibir Lisa. "Meskipun lapar,kalau makan pelan-pelan saja,tidak usah terburu-buru." Ibu jempol pria itu terangkat untuk membersihkan saus tersebut.
Lisa terserentak saat tangan itu menyentuh kulitnya dan buru-buru ia mengambil tisu didalam tasnya untuk membersihkan sisa-sisa saus lainnya. "Um,mian,habisnya pasta buatanmu sangat lezat" Gadis itu tertunduk malu-malu. Taehyung tersenyum mendengar pujian yang dilontarkan Lisa,walaupun ia sudah sering mendengar pujian yang keluar dari mulut orang-orang,baru kali ini ia merasa sangat bahagia.
Taehyung menggelengkan kepalanya dengan cepat mengingat Lisa telah menjadi milik orang lain "Ada apa Tae?" Lisa bertanya dengan raut wajah kebingungan.
"Tidak ada apa-apa. Lanjutkan dulu makanmu baru aku ingin menanyakan sesuatu." Lisa mengangguk-ngangguk setuju.
"Jadi nona,total sarapan ini adalah 20 won." Ujar Taehyung melihat Lisa bersandar dikursi yang gadis itu duduki sembari memegang perut kenyangnya. "Dasar bosseu pelit." Ujar Lisa dengan menjulurkan lidahnya kearah Taehyung yang tengah tertawa.
"Eum,Lis"
"Hmm apa bosseu."
"Apa suamimu kemarin ada dirumah?" Tanya Taehyung dengan nada suara yang tertahan. "Tidak,seharian dia berada di Busan karena ada meeting dengan kliennya. Dia baru sampai rumah semalam." Balas Lisa santai.
"Memangnya kenapa Tae?" Tanya Lisa keheranan. Tumben sekali pria ini menanyakan tentang suaminya,Jeon Jungkook.
"Entah ini penglihatanku yang kurang tapi aku yakin mataku belum minus. Kemarin aku melihat suamimu si Jeon Jungkook tengah menggendong bocah berambut panjang dan berjalan bersama seorang wanita yang pergi menuju restaurant di dekat tempatku kemarin."
Lisa menghelas nafas. "Mungkin kau salah lihat Tae." Taehyung menggeleng dengan cepat. "Tidak Lis,aku yakin penglihatanku tidak salah. Itu pasti Jeon Jungkook."
"Kalau pun dia bersama wanita lain aku tidak masalah. Toh kami tidak saling mencintai." Balas Lisa dengan menatap lurus ke arah jalanan. "Apa maksudmu?" Tanya Taehyung.
"Pernikahanku terjadi karena sebuah perjodohan Tae. Dari awal aku dan Jungkook tidak saling menyukai bahkan mencintai. Kelihatannya pria itu juga membenciku."
Taehyung menganga tidak percaya atas apa yanh ia dengar. "K-kau pasti bercanda."
Lisa menggelengkan kepala nya "Apa kau melihat kebohongan dimataku ini?" Lisa memajukan wajahnya ke arah Taehyung untuk memperlihatkan kedua matanya. Pria itu gugup setengah mati,kurang ajar sekali Lisa membuat jantungnya seperti ingin melompat keluar. "Iya iya aku percaya." Taehyung menjauhkan tubuhnya dari Lisa.
"Kalau begitu ceraikan saja dia."
"Enak saja berbicara sembarangan. Pernikahanku saja belum seminggu bisa-bisa orang tua Jungkook akan memenggalku."
"Ya harus bagaimana lagi,kalian kan tidak bisa bersama." Seketika sebuah ide cemerlang muncul diotak Taehyung. "Bagaimana kau menikah saja denganku? Ceraikan si pria brengsek itu dan jadilah istri dari pria tertampan didunia ini." Taehyung menaik turunkan kedua alisnya menggoda Lisa.
Lisa tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan konyol Taehyung. "Leluconmu lucu sekali Tae. Hahahaha."
"Aku sedang tidak membuat lelucon Lis,aku benar-benar menyukaimu." Kali ini pria itu menatap serius ke arah Lisa yang terdiam mematung. Sementara Lisa mengerjap-ngerjapkan matanya tidak percaya atas apa yang ia dengar hingga sebuah suara mengagetkan mereka.
"Selamat pagi Taehyung bos dan juga---uh Lisa?" Kaget seorang pegawai kafe ini. Buru-buru gadis itu berdiri dan membereskan piring-piring yang berada dihadapannya. "Um hai Jaekyung,aku sedang membereskan meja ini. Aku ke belakang dulu ya." Pamit Lisa.
Taehyung juga ikutan menyingkir dari hadapan Jaekyung dengan raut wajah tidak dapat diartikan.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jaekyung.
---
BUGH
Tuan Jeon tidak segan-segan memukul wajah anaknya sendiri dihadapan istri dan keponakannya Jimin. "Sayang,hentikan. Kau bisa melukai Jungkook."
"Bocah ini pantas mendapatkannya. Berani sekali masih menemui wanita itu. Dimana otakmu Jeon Jungkook?!"
"Appa tidak bisa melarangku untuk bertemu dengan Chaeyeon!" Balas Jungkook
BUGH
Pukulan kedua kembali melayang diwajah tampan Jungkook. Kali ini Jimin mencoba untuk menahan tangan Tuan Jeon agar tidak memukul Jungkook lagi. "Paman,sudah hentikan."
"Lepaskan Jimin,biarkan aku menghajar anak tidak tahu diri ini."
"Kurang ajar kau! Jauhi wanita itu sekarang juga Jungkook!""Tidak bisa appa,aku tidak bisa meninggalkan Chaeyeon juga anakku Eunbi."
Perkataan Jungkook barusan membuat ketiga orang disana terdiam. "A-apa? Anak?" Tanya Ibu Jungkook.
"Iya bu,aku dan Chaeyeon telah memiliki anak. 4 tahun lamanya aku menyembunyikan dia dari kalian. Aku tidak ingin kalian menyakiti anakku,sudah cukup Chaeyeon kalian sakiti."
Jimin melonggarkan pegangannya terhadap Tuan Jeon dan kali ini bukan Tuan Jeon yang memukul Jungkook,tapi Nyonya Jeon yang telah menampar Jungkook.
"Dimana hati nuranimu Jungkook?! Bagaimana jika Lisa tahu?! Astaga Jungkook ibu tidak mengajarkanmu untuk menyakiti hati wanita." Ibu Jungkook menangis melihat kenyataan yang ia derita. Jimin dan Tuan Jeon menghampiri Nyonya Jeon yang hendak terjatuh tidak sadarkan diri. "Jimin,kau urus anak ini. Paman akan membawa bibimu ke kamar."
"Iya paman." Balas Jimin. Tuan Jeon membopong istrinya untuk beristirahat didalam kamar.
"Jung,kau tidak serius dengan ucapanmu kan?"
Jungkook tertunduk lemah. "Aku serius hyung,aku dan Chaeyeon telah memiliki anak." Jimin masih tidak percaya. "Wah,Jungkook. Kau benar-benar pria keparat. Apa Lisa tahu tentang hal ini?"
"Tentu saja tidak tahu hyung. Lagi pula aku menikah dengan Lisa karena paksaan eomma dan appa. Aku juga yakin Lisa tidak akan mencintaiku."
"Jungkook,Jungkook. Percuma kau sudah mempunyai anak tapi pikiranmu tidak dewasa sama sekali. Cinta itu akan tumbuh dengan seiringnya waktu. Aku yakin kalau Lisa tahu ia akan sangat kecewa. Masa dia menikah dengan pria yang sudah kehilangan keperjakaannya sementara dia masih perawan."
"Tahu dari mana kalau Lisa masih perawan huh?" Tanya Jungkook.
"Ya jangan berpikir macam-macam uh! Sudah terlihat dari tampangnya,gadis itu lugu sekali,tidak tahu apa-apa tentang percintaan. Bahkan temannya saja yang menyuruhnya untuk ikut kencan buta." Jimin merasa janggal dengan pertanyaan Jungkook. "Sebentar-sebentar,kenapa kau masih tidak tahu kalau Lisa masih perawan? Kau tidak 'melakukan itu' dengan Lisa?"
"Eoh,malam pertama hanya aku habiskan untuk tidur." Jimin memukul belakang kepala Jungkook dengan keras. "Kau bodoh Jungkook! Menyia-nyiakan anugrah dari Tuhan."
"Kalau kau mau ambil saja sana Lisa."
"Oke aku akan mengambil keperawanan Lisa. Hahaha rasakan saja kau bercinta dengan wanita bekas dan tidak akan pernah merasakan memecah keperawanan seorang gadis." Setelah mengatakan hal vulgar itu Jimin pergi meninggalkan Jungkook.
"JIMIN HYUNG!!!"
Jungkook masih kurang antagonis ya perannya disini? Apa mau aku tambahin lagi kadar antagonisnya Jungkook?:((( terus kira-kira Lisa bakalan nerima lamarannya si Taehyung gak? H3h3h3h3 ayo koment-koment sebanyaknya biar makin cepat up😍
Vote nya jangan lupa u😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] UNEXPECTED
FanfictionMampukah Lisa bertahan hingga akhir? Apakah Jungkook akan membuka hatinya untuk Lisa? Dan mungkinkah Taehyung dapat merebut hati Lisa dari seorang Jeon Jungkook?