pindah denah

2.2K 85 0
                                    

Author pov.

       Bel istirahat tengah berbunyi.
        Arsyil hendak pergi ke perpus bersama Zahira. Sahabat yang selalu menemani Arsyil. Arsyil bersyukur punya sahabat seperti Zahira. Walaupun terkadang Zahira itu jail.

Ketika mereka keluar kelas, langkah mereka terhenti dengan suara orang yang memanggilnya.
"Arsyil?"
Arsyil menoleh kebelakang
"Iya rei?  Kenapa? "
Tanyanya pada Reihan yang sedari tadi tersenyum menatap Arsyil.
"Mau ke kantin? " Tawarnya. Arsyil dan Zahira saling pandang. Kemudian Arsyil tersenyum kepada Reihan.
"Maaf Rei, aku sama Zahira mau pergi ke perpus" Jawab Arsyil. Reihan hanya tersenyum kecut.
"Owh iya"
     "Mungkin Arsyil masih marah padaku." Batin Reihan.
Lama mereka terdiam. Tiba-tiba Fara menghampiri Reihan.
"Hai Rei? Mau ke kantin? Bareng aku ya?" Ajak Fara sambil tersenyum genit pada Reihan. Reihan menaikkan sebelah alisnya. Kemudian Fara menatap sinis Arsyil. Arsyil yang mengerti arti tatapan itu lalu pergi meninggalkan Reihan bersama Fara.
      Fara merupakan teman sekamar Arsyil. Parasnya juga tak kalah cantik dibandingkan dengan Arsyil. Hanya saja sifatnya yang angkuh, selalu membanggakan dirinya dan merendahkan orang lain. Dia juga tak suka jika Teman-teman nya memuji kecantikan Arsyil.
"Eh syil, Reihan kok kenal kamu sih? "
Tanya Zahira. Yang sekarang mereka sudah duduk dibangku perpus.
"Dia itu temen waktu SMP, dan merupakan cowok yang telah berhasil singgah di hatiku. Tapi itu dulu setelah kejadian memalukan itu dan sekarang rasa itu sudah hilang" Jawab Arsyil sambil menerawang masalalunya. Zahira mengangguk faham.
Lama mereka berbincang lama. Sampai akhirnya bel masuk berbunyi.
Arsyil dan Zahira melangkahkan kaki ke dalam kelas. Ketika sampai didepan kelas langkahnya terhenti ketika seseorang memanggilnya.
"Ini buat kamu aku tau kamu haus" Ucap Reihan sambil menyodorkan minuman ke Arsyil. Arsyil pun menerimanya.
"Trimakasih" Jawabnya tanpa memandang Reihan. Zahira menyenggol lengan Arsyil. Menggoda.
"Sama-sama" Balas Reihan dengan senyum khasnya. Kemudian Arsyil dan Zahira masuk kekelas. Terlihat Fara menatap tajam Arsyil tak suka. "Ciye Arsyil" Goda Zahira.
"Apaan sih ra, udah ah lupain aja" Jawab Arsyil. Tak suka jika harus di jodoh-jodohkan dengan Reihan lagi.
 
"Assalamu'alaikum wr.wb" Salam bu meli ketika memasuki kelas. Mereka menjawab dengan kompak.
"Waalaikumsalam wr.wb"
"Baik anak-anak saya mendapat amanah dari kepsek bahwa sekarang setiap kelas denah duduknya di rubah".ucap bu meli. Seketika suasana kelas yang hening menjadi gaduh.
" Jangan dong bu"pinta Arsyil tak mau jika harus berpisah dengan Zahira.
"Ini sudah ketentuan dari kepsek. Baik ibu akan membacakan denah nya" Bu meli pun mulai membacakan denahnya. Alangkah terkejutnya Arsyil karna dia duduk dengan Reihan. Sedang Reihan senang bisa duduk dengan Arsyil. Fara menatap Arsyil tak suka.
Mau tidak mau akhirnya Arsyil duduk bersama Reihan. Sedangkan Zahira duduk dengan Adit.
Selesai bertukar denah pelajaran dimulai.
Selama pelajaran Reihan tak henti-hentinya menatap Arsyil dengan senyumannya. Membuat Arsyil risih sendiri.
"Reihan....  Kamu kenapa sih? " Yang ditanya malah Senyum-senyum.
"Hannnn....  "
"Eh...  Iya...  Nggk papa kok" Lalu Reihan menghadap ke depan. 5 detik kemudian Reihan kembali menatap Arsyil sambil Senyum-senyum.
    "Kau sungguh menawan. " Batinnya.
Arsyil yang menyadari kalau ditatap langsung menegur.
"Kamu bisa Ghasdul Bashar kan" Ucap Arsyil. Tanpa menoleh ke Reihan. Reihan merasa disindir langsung menatap kedepan lagi.

Sepulang sekolah.........
Langkah Arsyil dan Zahira terhenti ketika Fara dan teman-temannya berdiri di hadapannya. Entah apa yang akan dilakukan mereka.
"Ada apa ra?"
"Eh..  Syil kamu itu santri seharusnya kamu bisa dong jaga jarak sama sih Reihan. Jangan ganjen dong, aku tu nggk suka liat kamu sama Reihan" Ucap Fara dengan nada tinggi dan tatapan tajam ke Arsyil.
Arsyil hanya menghembuskan nafas.
"Apaan sih ra, Arsyil tuh nggk ganjen sama Reihan"ucap Zahira tak terima sahabat nya dituduh seperti itu.
" Halah... Omong kosong, awas saja kalau kamu sampai caper sama dia"ucap Fara, lalu menghambur pergi.
"Siapa juga yang caper, lo nya aja yang caper" Tuduh Zahira. Namun tak direspon oleh Fara. Arsyil menenangkan sahabat nya itu.
"Sudahlah biarkan dia ngomong apa. Yang penting aku nggk seperti itu." Ucap Arsyil menarik lengan Zahira pergi.
          Sesampainya di pondok Arsyil merebahkan tubuhnya di lantai. Rasanya hari ini sangat penat. Apalagi dengan tuduhan Fara tadi.
"Ra, aku antri kamu ya? "Ucap Arsyil
" Iya Syil" Ucap Zahira beranjak pergi ke kamar mandi. Beginilah kalau di pondok semuanya serba antri, mulai dari mandi, masak, dll. Apalagi kalau sudah antri mandi harus ekstra sabar, karna terkadang menunggu itu membosankan. Seperti saasaat ini Arsyil harus banyak bersabar karna Zahira kalau sudah dikamar mandi itu lama...  Sekali...

Bagi yang membaca maaf ya ceritanya gaje banget aku tu cuman pengen aja gitu buat cerita kalo ada kritik silahkan dikritik supaya saya bisa memperbaiki nya

Jadikan Aku Bidadari SurgamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang