Sebuah pertemuan
Walaupun hanya sementara
Adalah awal dari
Berbagai kemungkinan........
“Panggilan kepada Arsyila Romeesa Farzana kamar F15 untuk menemui orang tuanya di kantor” ucap pengurus pondok di pengeras suara. Yang membuat Arsyil terbengong. Pasalnya orang tuanya tak pernah menjenguk sepagi ini. Apalagi ini bukan jadwalnya.
“Ada apa Syil?” Tanya zahira yang juga penasaran. Dan dibalas gelengan kepala oleh Arsyil. Arsyil beranjak pergi ke kantor dengan fikiran bertanya Tanya.
“Assalamu’alaikum” salam Arsyil memasuki kantor. Terlihat seorang wanita paruh baya dan lelaki yang memakai gamis putihyang tak lain adalah orang tua Arsyil.
“wa’alaikumsalam” Arsyil pun berhambur memeluk orang tuanya itu.
“ada apa mi? kok tumben jenguk Arsyil sepagi ini?” Tanya Arsyil penasaran dengan maksud kedatangan orangtuanya ini.
“kamu segera siap-siap nak. Umi tadi udah izinin sama umi Halimah karna besok kakakmu akan menikah” ucap umi Arsyil. Menjelaskan maksud kedatangan mereka.
“ya udah Umi, Arsyil ke kamar dulu Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam Umi sama Abi tunggu di mobil” Arsyil mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya. Zahira yang melihat Arsyil membereskan barang-barangnya merasa heran lalu menghampiri Arsyil.
“Syil kamu mau kemana? Kok di beresin?” Tanya zahira penasaran. Arsyil membalikkan badannya menatap zahira.
“Aku mau pulang Ra. Besok kakaku akan menikah”
“yang bener? Kak misbah akan menikah?” Tanya Zahira memastikan
“beneran. Do’ain semoga acaranya lancer”
“Aamiin”
“yaudah aku pamit dullu ya Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam. Hati-hati Syil”
Arsyil keluar dari kamarnya sambil membawa barang-barangnya menuju mobilnya.
Hening tak ada suara selain deru mobil. Entah apa yang ada dipikiran mereka. Arsyil hanya diam menatap keluar jendela. Dia memikirkan kakaknya yang akan menikah. Dia takut kasih sayang kakanya tak seperti dulu lagi. Meskipun terkadang kakanyaitu menyebalkan. Tak terasa air matanya menetes membasahi pipinya yang chubby. Fitri yang melihatnya mendekat dan memeluknya.
“nak kenapa menangis? Apalagi ada masalah? Cerita sama umi!ucap Fitri sambil mengelus kepala Arsyil. Arsyil menggelengkan kepala.
“lantas apa yang membuatmu sedih? Tanya fitri lagi
“Arsyilhanya sedih saja. Sebab Arsyil takut setelah kakak menikah kakak akan melupakan Arsil. Arsyil takut kasih sayang kakak tak seperti dulu lagi” ucap Arsyil sendu. Fitri menatap putrinya tersenyum. Mengerti apa yang dirasakan oleh Arsyil. Faris Abi Arsyil juga ikut tersenyum dan menyahut.
“seharusnya kamu seneng kakakmu menikah, karna dia telah menemukan pilihannya. Dan insyaallah akan hidup bahagia bersama istrinya” ucap Faris.
“iya nak, betul. Apalagi kamu slalu nyusahin kakakmu salama ini. Kakakmu slalu saja mikirin kebutuhanmu.” Sahut Fitri membenarkan perkataan suaminya.
Arsyil diam mencoba mengerti perkataan abi dan uuminya. Dia baru sadar bahwa slama ini dia slalu nyusahin dan merepotkan kakaknya itu. Slalu minta ini itu. Arsyil mengangguk tersenyum. Benar apa kata orang tuanya. Seenggaknya kakaknya bisa bahagia dengan pilihannya.
Sesampai dirumah….
Rumah arsyil sudah ramai dengan orang-orang yang sibuk dengan tugasnya,banyak pula para tetangga yang datang membantu.
Arsyil bukanlah anak dari seorang kyai,bukan pula orang kaya raya. Dia hanya berasal dari keluarga yang sederhana. Cuman abi Arsyil sering ikut dakwah keluar kota bersama Habib Ahmad saudaranya. Jadi tidak heran jika keluarga Arsyil cukup terpandang di masyarakat.☘☘☘☘☘☘☘☘
Usapan lembut dikening membuat Arsyil terbangun dari tidurnya.
“Bangun nak! Sudah Ashar” ucap uminya. Arsyil terbangun dari tidurnya.
“Sholat terus ke bawah! Umi sama Abi mau kerumah Bib Ahmad” ucap Fitri lalu beranjak keluar dari kamar Arsyil. Arsyil hanya mengangguk lalu beranjak pergi ke kamar mandi.
Setelah sholat ashar, Arsyil memakai khimarnya dan turun keruang tengah. Menghampiri Misbah yang sedang menonton TV.
“Kakak…..” ucap Arsyil bergelayut manja di lengan Misbah. Misbah terkejut dengan Arsyil yang tiba-tiba manja padanya.
“loh… adek? Kapan pulangnya? Kok kakak nggk tau?” Tanya misbah.
“tadi siang. Arsyil capek jadi Arsyil istirahat dulu” ucap Arsyil. Misbah hanyak mengangguk-ngangguk. Arsyil menatap wajah kakaknya sendu…. Misbah yang di tatap seperti itu terheran.(mengangkat sebelah alisnya)
“kak setelah kakak menikah jangan lupain Arsyil ya! Arsyil takut kalau kakak nggak sayang sama Arsyil seperti dulu, Arsyil takut kakak ngelupain Arsyil. Arsyil sayang….. banget sama kakak” ucap Arsyil memeluk erat Misbah. Misbah tersenyum mengelus kepala Arsyil lembut
“maaf ya kak selama ini Arsyil slalu nyusahin kakak.”
“stttt….. kamu nggak pernah nyusahin kakak kok. Udah jangan sedih! Kakak nggak akan ngelupain kamu kok. Kakak juga sayang….. banget sama kamu…..” ucap Misbah. Arsyil tersenyum, bersyukur mempunyai kakak seperti Misbah.
Arsyil pov.
Suasana dirumah sangatlah ramai. Aku jadi malu untuk keluar kamar. Tapi aku juga ingin melihat mempelai wanitanya.aku juga ingin kenal dekat dengannya.
“Arsyil ayo nak keluar!” ucap umi di depan pintu. Aku pun membukanya. Umi terlihat cantik dengan gamis navynya. Umi melotot melihatku
“loh kamu kok belum ganti baju sih? Ayo cepetan!” ucap umi. Menuntunku membuka lemari dan mencarikan baju yang cocok untuk ku kenakan saat ini.
“nih! Pokok kamu harus pakai baju ini!”
“ih…. Umi ini terlalu mewah untuk ku pakai. Arsyil malu” rengekku pada umi.
“udah sana pakai! Umi keluar dulu” ucap umi. Beranjak keluar meninggalkanku yang masih cemberut. Mau tak mau aku harus memakainya.
Setelah berdandan aku keluar dari kamar untuk menemui umi. Terlihat umi sedang asyik berbincang-bincang dengan temannya. Aku yang malu hanya menundukkan pandangan berjalan kea rah umi. Tiba-tiba…….
Bruk….. astaghfirullah….
Sesuatu yang keras menubrukku hingga aku terjatuh. Aku mengangkat wajah melihat siapa yang menabrakku. Pria,dengan wajahnya yang tampa,hidungnya mancung,tinggi dan tubbuhnya yang terlihat gagah. Astaughfirullah apa yang kufikirkan ini….. aku menunduk tak seharusnya aku menatapnya hingga memujinya. Apalagi dia bukan muhrimku.
“Afwan ukh! Ana nggak sengaja. Ukhty apa ada yang sakit?” tanyanya khawatir. Aku hanya mengangguk tersenyum. Lalu berdiri
“nggak papa kok” aku pun berlalu dari hadapannya.
“umi” ucapku menghampiri umi. Teman- teman umi menatapku dank u balas dengan senyuman.
“ini anakmu fit? Masyaallah cantiknya”
“iya nih, cantik sekali”
“pengen tak jadiin menantu deh”
Aku hanya tersenyum dan mengucap trimakasih mendengar pujian yang terlontar dari mulut temen umi.
Setelah lama mengobrol aku menghampiri kakakku yang duduk di pelaminan. Sekedar untuk berkenalan lebih dengan kakak iparku. Ku edarkan pandangan ku melihat tamu undangan....
Aku melihat dia yang tadi menabrakku. Seperti nya aku pernah bertemu dengan nya deh....
Tapi dimana yahhh?? ?Assalamu'alaikum
Afwan ya cerita nya Gaje🤭🤭🤭
Udah lama nggk posting soalnya saya masih di pondok....Jangan lupa ya bintang nya dan jangan lupa follow saya....
Semoga kita slalu dalam lindungan Nya..... Aamiin.....

KAMU SEDANG MEMBACA
Jadikan Aku Bidadari Surgamu
Novela JuvenilAuthor pov. Arsyil berjalan menyusuri taman... sedari tadi dia mencari sahabatny. hingga di lelah. kemudian dia duduk di kursi taman sambil bersholawat Qomarunn..... Qomarunn.... Qomarun sidnan nabi.qomarun.... dia tak sadar bahwa dari tadi ad...