Izinkan aku melepas masalaluku
Dan berjalan menuju hijrahku
Tariklah tanganku ketika ingin kembali ke maksiat
Ingatkan aku bahwa maut tak akan menunggu taubatSedari tadi Arsyil merasa kesal terhadap Reihan. Karena Reihan tak henti-hentinya menatap Arsyil sambil tersenyum. Arsyil mencoba memalingkan wajahnya mengabaikan Reihan. Namun Arsyil tetap merasa tak nyaman. Dulu saja Arsyil akan merasa bahagia ditatap seperti ini, tapi keadaan nya sudah berbeda.
Arsyil merobek kertas dan menulis kan sesuatu disana kemudian diberikan kepada Reihan. Reihan menerimanya dan membacanya sambil terkekeh
"Ngapain sih Rey natapin aku seperti itu? Risih tau nggak? "
Kemudian Reihan membalas surat tersebut
"Tau nggk sih Syil? Makin hari kamu tuh makin cantik. "
Arsyil mendengus kesal, menurut nya itu hanya gombalan belakang. Dia tau kalau ini hanya candaan Reihan supaya Arsyil luluh padanya.
"Gombalanmu nggk mempan tau nggk? "
Reihan kembali tersenyum. Perlahan wajah Reihan terlihat serius, membuat Arsyil menatapnya aneh.
"Syil, aku serius. Aku mencintaimu Syil, kamu mau kan menerima aku? "
Arsyil membacanya lalu membelalakkan matanya. Dulu Arsyil memang berharap Reihan membalas cintanya namun, setelah kejadian memalukan itu dia sadar bahwa selama itu dia hanya kagum pada Reihan nggk lebih
"Maaf Rey aku nggak bisa" Reihan membacanya. Ada rasa kecewa dalam dirinya ketika tau Arsyil menolaknya.
"Kenapa? Bukankah kamu mencintai ku?"
"Maaf Rey, sepertinya kamu salah mengartikan deh. Aku tidak pernah mencintaimu aku hanya kagum nggk lebih"
Reihan menggeleng tak percaya dia yakin rasa yang dimiliki Arsyil untuknya bukan hanya sekedar kagum tapi lebih.
"Tidak Syil, kamu bohong bukankah dulu kamu pernah nyatain cinta kepadaku? "
Arsyil mulai kesal dengan jawaban Reihan.
Tringggg.....
Bel istirahat telah berbunyi. Semua anak berhamburan keluar kelas. Arsyil menyuruh Zahira pergi ke kantin terlebih dahulu dian masih ingin menyelesaikan masalahnya. Setelah kelas sepi tinggallah Arsyil dengan Reihan. Mereka terdian dalam keheningan.
"Ok Rey, aku akui dulu memang pernah menyatakan cinta padamu. Tapi asal kamu tahu sebelum semua orang tau kalau aku menyukaimu Aku urung menyampaikan surat itu. Surat yang berisi tentang perasaan ku padamu. Aku ragu untuk memberikannya padamu aku berfikir apakah benar rasa yang aku miliki ini rasa cinta atau hanya sekedar obsesi. Tapi setelah berfikir lama aku memang salah rasa yang aku miliki ini hanya rasa kagum nggak lebih. Tapi sebelum aku membuang surat itu Feral terlebih dahulu menemukan surat itu dari lokerku lalu membacanya didepan kelas. Aku malu Rey aku sangat malu saat itu. Apalagi ketika kau membawaku ke tengah lapangan sambil mengatakan aku cewek cupu, muna, dan entahlah apa iitu, kau juga pernah mengatakan padaku bahwa cewek seperti ku ini nggak pantas bersanding denganmu. Bukankah begitu? " Ucap Arsyil tegas tanpa memandang Reihan yang dari tadi hanya diam mendengarkan. Reihan baru sadar yang dilakukannya dulu memang salah
"Kau juga pernah bilang kalau aku ini jelek dan yang paling aku benci dari ucapanmu saat kau dengan teganya mengatakan bahwa aku ini cewek murahan" Ucap Arsyil lagi sungguh dia sangat berat mengatakan kata itu dia sangat kecewa pada Reihan. Reihan yang melihat air mata Arsyil seperti itu tak tega dia pun berusaha menghapus tetesan itu. Namun Arsyil segera menepis tangan Reihan
"Jangan sentuh aku. Kita bukan muhrim Rey" Ucap Arsyil, Reihan menunduk malu.
"Maaf Syil, tanpa aku sadari ucapanku telah menyakiti mu tak seharusnya aku mengatakan seperti itu. Tolong maafkan aku Syil, aku juga baru sadar bahwa selama ini kamu tak sejelek yang aku kira"
Arsyil tersenyum miring mendengar ucapan Reihan barusan.
"Tanpa kau meminta maaf pun aku sudah memaafkanmu Rey. Oh iya, bisa nggak kamu memandang orang tidak dari segi fisiknya" Ucap arsyil hendak pergi namun tertahan
"Aku benar-benar mencintaimu Syil" Arsyil menggeleng tak percaya dengan ucapan Reihan
"Coba deh kamu fikir-fikir dahulu apa benar rasa yang kamu miliki itu tulus. Oh ya mulai saat ini kamu berhenti ganggu aku. Takutnya ada fitnah" Ucap Arsyil segera meninggalkan Reihan sendiri di kelas. Dia takut ada siswa lain melihatnya dan berfikir yang tidak-tidak. Reihan menunduk mencoba memahami kata-kata Arsyil barusan.
"Jika memang ini bukan perasaan yang tulus aku ingin engkau memaafkan aku dan mau bersahabat dengan ku" Batinnya.
Tanpa mereka sadari dari tadi ada orang yang mendengar percakapan mereka berdua sambil tersenyum sinis.
"Kata umi dia sangat menjaga pandangan dan jarak dari lawan jenis. Tapi ini apa? Berduaan di dalam kelas yang sepi? Oh kenapa aku jadi seperti ini? Nggak-nggak. Aku nggk boleh memikirkan cewek itu" Gumamnya.Assalamu'alaikum men temen
Gimana kabarnya?
Alhamdulillah aku masih bisa meneruskan cerita ini. Ya meskipun gk jelas sih. Biasa kan aku pemula.
Maaf ya buat kalian penasaran sama ceritanya. Aku tu males banget buat nulis buat mikir. Ada dorongan dari hati buat berhenti menulis karena dari awal ada yang salah takutnya kan makin gak jls 😔😔😔😔Tapi aku berusaha untuk menuntaskan cerita ini dengan sebaik mungkin
Ok segitu aja basa basi nya
Maaf ya
Dan makasih buat yang udah follow, vote
Itu sangat berarti bagi saya.
Follow IG saya ya @mulaikah afreisyah
Kalau mau buat grup JABSG bisa komen dibawah ini nanti saya akan buat..
Ok segitu aja
Wassalamu'alaikun wr. Wb
😘😘😘😘😋

KAMU SEDANG MEMBACA
Jadikan Aku Bidadari Surgamu
ספרות נוערAuthor pov. Arsyil berjalan menyusuri taman... sedari tadi dia mencari sahabatny. hingga di lelah. kemudian dia duduk di kursi taman sambil bersholawat Qomarunn..... Qomarunn.... Qomarun sidnan nabi.qomarun.... dia tak sadar bahwa dari tadi ad...