--Aku ini kuat, karna aku tau kelemahanku--•
••
•"Heh! Jangan lari, WanYin! Aku akan mengalahkanmu hari ini!" ujar pemuda itu semangat, sedangkan pemuda yang di panggil WanYin itu tampak malas menanggapi.
"Jika aku lari, aku tidak di sini bodoh! Lagi pula, ini sudah yang ke ratusan kali kau datang dan menantangku. Tapi kau, selalu saja kalah!" ucap WanYin malas, tapi ada nada ngejek di kalimatnya.
Wajah pemuda itu memerah. "Itu karna kau curang!" balasnya kesal.
WanYin menghela nafas dalam. "Sejak kapan aku curang? Bukankah kau yang sering curang?" tanya WanYin tajam.
Wajah pemuda itu memerah, ia menarik pedangnya lalu menyerang WanYin secara membabi buta. Serangan yang ia tumpukan untuk menyerang titik vital, tapi bisa dengan mudahnya di hindari oleh WanYin.
WanYin bersiul pelan, lalu muncullah seekor Phoenix yang langsung di naikki oleh WanYin. WanYin menghela nafas, ia terlampau malas untuk bertarung.
"Kau curang! Dari semua peliharaanmu kenapa kau keluarkan Phoenix? Kau ingin pamer?" ujar pemuda itu kesal.
WanYin mengangkat bahunya tidak peduli. "Dari semua peliharaanku hanya Phoenix yang bisa terbang." ucap WanYin malas.
Pemuda itu menunjuk WanYin dengan kesal. "Pembohong! Kau fikir aku bodoh? Semua hewan peliharaan bisa terbang!"
WanYin menunjukan wajah terkejut. "Oh? Kau tau? Ku fikir kau tidak tau karna bodoh!" ujarnya sembari menyeringai penuh ejekan.
"K-Kau..... Sialan!" pemuda itu menyerang begitu saja tampa terhitungan, yang dengan mudah di tangkis atau di hindari oleh WanYin.
"Zi Ye, kurasa kau harus lebih banyak berlatih." ucap WanYin pelan.
"Tutup mulutmu!" pemuda itu semakin emosi, ia lupa akan strategi, yang ia ingat hanya serang dan terus serang.
WanYin menguap bosan, ia turun dari Phoenix lalu menyerang Zi Ye dengan cepat. Zi Ye yang tidak cukup kuat untuk bertahan, harus mendapat luka yang cukup banyak di tubuhnya.
"Menyerahlah, dan jadikan ini yang terakhir." ucap WanYin tegas, ia lelah. Anak ini sudah mendatanginya lebih dari ratusan kali, walau hanya di tanggapi jika WanYin ingin saja.
Kejam memang, tapi jika tidak seperti itu maka anak ini akan selalu datang kepadanya.
"Mana ada Dewa kejam seperti ini?!!" gerutuan Zi Ye yang bisa di dengar dengan jelas oleh WanYin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Falls (Very Slow Up)
Fiksi PenggemarCinta itu omong kosong. Cinta itu buta. Cinta itu gila. Cinta itu tidak berguna. Cinta itu menjijikan. Tapi... Aku berkata seperti itu hanya karna aku tidak mengerti apa itu cinta. Pengorbanan yang sia-sia. Ungkapan yang tak di dengar. Hati yang ter...