9. Sick.

2.2K 201 10
                                    

Sehun baru saja pulang makan malam dengan wanitanya. Jadi ceritanya mereka pulang jam setengah tujuh dan langsung pergi ke restaurant untuk dinner.

Tok.. Tok..

Sehun mengetuk pintu rumahnya, mengingat ini sudah pukul setengah sepuluh.

"Iya tuan, sebentar." Itu suara Yoona.

"Tumben sekali tidak menyiapkan makan. Dimana Jennie?" tanya Sehun saat memasuki rumah.

"Nah, itu dia tuan. Sejak tadi siang, nyonya tidak keluar kamar, saya takut untuk sekedar mengetuk pintu kamar dan mengajaknya makan malam." Sehun tidak menanggapinya, ia langsung naik ke kamarnya.

Cklek.

"Jen?" panggil sehun saat membuka pintu itu.

Rambut berantakan, posisi tidur tidak beraturan, selimut yang tertekuk-tekuk.

Pria itu kemudian meletakkan tas dan melepas jasnya sebelum menghampiri Jennie lebih dekat.

Jennie nampak tertidur pulas. Itulah yang Sehun tangkap.

"Jen.." panggil Sehun di samping Jennie berbaring tidak beraturan. Bahkan heelsnya saja masih ia pakai.

Merasa tidak mendapat respon apa-apa, Sehun memberanikan diri untuk menggoyangkan bahu istrinya itu.

Padahal, biasanya Jennie itu orangnya mudah bangun.

"Jennie.."

Oh tunggu...

Tangan Sehun membersihkan wajah Jennie yang tertutup oleh rambut-rambut panjangnya.

Demam.

Itulah yang dapat Sehun simpulkan setelah memegang kening gadis di depannya.

Dengan hati-hati Sehun melepas heel Jennie, mengangkat tubuh mungil gadis itu untuk membenarkan posisi tidurnya.

Jennie masih setia menutup mata.

Sehun yang masih memakai pakaian kerjanya menuruni anak tangga, menyuruh Yoona untuk menyiapkan kompresan dan minuman hangat. Setelahnya kembali ke kamar untuk mandi.

Kini pria itu sudah wangi dengan piyamanya. Mangkuk berisi air hangat dan segelas minuman hangat itu sudah tersedia diatas nakas, disamping Jennie berbaring.

Perlahan, Sehun membasahi handuk kecil yang ada di tangannya kemudian ia peras dan meletakkaan handuk tadi di kening Jennie.

Sambil menyandarkan punggung lebarnya di kepala ranjang, tangan Sehun masih setia memegangi kompresan di kening istrinya tadi. Sampai akhirnya sang pria ikut tertidur.

"S,sehun..." Lirihan Jennie membuat suaminya yang tadinya sudah tertidur itu bangun.

"Hm?"

Jennie mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Tangannya memegang kompresan yang ada di kening putihnya itu.

"Pulang jam berapa?" tanya Jennie yang merasa tidak becus jadi istri karena tertidur lebih dulu. Oh--lebih parahnya lagi tertidur sejak siang.

"Setengah sepuluh," jawabnya masih mengantuk. Saat ini sudah pukul satu dini hari.

"Maaf ak----"

"Sudah, tidurlah"

Jennie terdiam, sedangkan Sehun menyenderkan punggungnya pada kepala ranjang. Kemudian gadis itu beranjak dari duduknya.

"Mau kemana?"

"Kamar mandi."

Tak lama gadis itu kembali dengan piyama tidurnya, berjalan sangat hati-hati sambil meraba apapun yang ada di sekelilingnya. Pasalnya kepalanya terasa pusing.

COLD MAN ✔ Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang