31. Preparation.

1.7K 198 18
                                    

Author pov.

"Nah, itu sedikit lagi matang. Jangan langsung disajikan ya, tapi tiriskan dahulu," kata Jennie kepada salah satu pekerja baru di restaurant ayam gorengnya, namanya Rana. Dia adalah seorang anak yatim yang baru saja lulus dari SMA.

"Baik," jawab Rana penuh keramahan.

Jennie hanya tersenyum menanggapi Rana kemudian mengambil tas nya, berniat pergi menemui Jisoo di apartemen barunya. Perempuan itu membawa dua box nasi ayamnya untuk ia berikan pada Jisoo nanti. Sahabatnya itu pasti lelah karena baru saja pindahan.

Tok.. Tok..

"Jisoo! Ini aku."

Bip.

"Hey, ayo masuk."

"Wah, sudah bersih semua."

"Iya, baru saja selesai setengah jam yang lalu."

"Kalau begitu kau pasti lapar kan? Nih aku bawakan ini," kata Jennie sambil memberikan nasi ayammya pada Jisoo.

"Wah, terimakasih. Kalau begitu ayo makan berasama di balkon," ujar Jisoo kemudian dijawab anggukan oleh Jennie.

"Pemandangan balkonmu bagus sekali, Jis."

"Ya, aku memang sengaja mencari yang view nya bagus agar tidak mudah bosan."

"Ya kau benar."

"Ngomong-ngomong, tadi dari restoran?" tanya Jisoo sambil mengeluarkan box makanan dari dalam kantong kresek.

"Iya."

"Seharusnya kau tidak pergi kemana-mana. Kehamilanmu ini sudah semakin besar, harus dijaga."

"Em, kebetulan hari ini ada pekerja baru. Aku harus memastikan bahwa kerjanya itu bagus."

Jisoo hanya mengangguk.

Bressss ☔

"Ah? Hujan ya."

"Kau bawa payung?"

"Tidak."

"Yasudah tunggu hingga terang saja, kebetulan aku juga belum punya payung disini."

"Iya."

"Eh jenn." "Eh Jis."

Keduanya terkekeh kecil karena tidak sengaja saling memanggil dalam waktu yang sama.

"Kau dulu," kata Jisoo.

"Em, tidak. Mungkin ini jatuhnya akan menjadi curhatan hehe."

"Tidak apa, ayo aku dengarkan."

"Sekretaris Sehun bilang, bahwa ia diminta Sehun untuk mengurus sur-at cerai."

"Hah?? Dia ingin menyeraikan mu?! Sungguh?"

"I-iya. Dan bodohnya aku mengiyakan permintaannya. Namun aku memberinya syarat."

"Apa?"

"Tunggu anak ini lahir."

"Astaga Jen, itu hanya butuh sekitar 2 bulan. Itu saja paling lama. Kalau semisal kau melahirkan lebih cepat?"

"Iya, aku salah. Sepertinya keputusanku itu kurang tepat, karena masih ada sesuatu yang ingin ku katakan pada Sehun."

"Tapi jenn."

"Hm?"

"Jangan bilang setelah apa yang ia perbuat kepadamu, kau masih me--"

"Ya, benar. Aku memang masih mencintainya, sangat."

"Jenn!"

"Cinta itu mutlak, aku tidak bisa mencampurinya."

COLD MAN ✔ Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang