19. Night

2.1K 215 34
                                    

Jennie pov

"Positif..." lirihku tak percaya.

Ku pandangi benda berbentuk persegi panjang itu dengan satu tetes air mata yang berhasil lolos.

Jadi, sudah tiga hari ini aku sering mual dengan makanan tertentu. Ditambah lagi kepalaku sering pusing dan emosiku suka naik turun.

Awalnya aku mengira semua ini hanya masuk angin. Namun makin kesini mual ku semakin menjadi-jadi, bahkan ketika tengah malam. Sampai akhirnya pagi ini tadi Yoona memberiku 3 test pack dari merek yang berbeda-beda. Dan saat ku coba, ketiga test pack itu menunjukkan hasil kalau aku positif---

---mengandung.

Air mataku masih mengalir tak percaya. Aku tak percaya jika saat ini ditubuhku ada kehidupan kecil yang membutuhkan kasih sayang dari dua insan.

Ku raba perut datarku dengan isakan pelan.
"Aku tidak tau harus bagaimana..." isakku pelan pada calon bayiku yang semakin hari pasti akan tumbuh berkembang.

"Sehun, ini anak kita..."

Tok.. Tok..

"Nyonya?"

Ku usap air mataku cepat kemudian perlahan aku berjalan membukakan pintu.

"Bagaimana?"

Hening.

"Positif.." lirihku kemudian.

Yoona tampak terkejut.

"Positif semua?"

"Ya, semua.."

Yoona yang tampak terkejut itu menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Selamat... Saya ikut senang.."

Tapi aku bimbang, Yoona. Aku takut, bagaimana reaksi Sehun nantinya.

"Mari kita pergi ke dokter."

Aku meraih tangannya, membuat dirinya membalik ke arahku.

"Ya?"

"Jangan beri tahu siapa-siapa."

"M-maksudnya?"

"Jangan beri tahu kehamilanku ini pada siapapun, termasuk Sehun."

Yoona yang rupanya mengerti apa alasanku hanya mengangguk mengiyakan.

-

"Selamat ya, Anda hamil. Usia kandungannya dua minggu." 

Selama perjalanan menuju supermarket untuk membeli susu ibu hamil, perkataan dokter tadi masih terngiang-ngiang di pikiranku.

Aku belum siap menjadi seorang ibu di usiaku yang masih bisa dibilang remaja ini.

"Nyonya?" panggil Yoona pelan dari samping.

"Y-ya?"

"Nyonya tidak papa? Apa merasa mual lagi?"

"Ti-tidak."

"Baik."

Tak lama mobil yang disupiri oleh Pak Mingyu sampai di salah satu minimarket. Yoona turun untuk membelikanku susu.

Drt.. Drt..

"Permisi nyonya, saya izin mengangkat telpon dulu," kata Pak Mingyu.

"Iya, silahkan..."

Aku membuang pandanganku ke arah jendela, menatap langit yang mendung. Aku rasa sebentar lagi akan turun hujan.

"Hallo Tuan?"

COLD MAN ✔ Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang