3. Korea (?)

2.8K 262 5
                                    

Jennie pov

Mulai detik ini aku sudah berstatus sebagai istri. Ya, hari ini tadi aku telah melangsungkan pernikahanku dengan pria dingin yang baru saja ku kenal itu

Entah mengapa hari ini aku tak bahagia. Padahal kemarin-kemarin perasaanku biasa saja, namun sekarang tidak. Mungkin karena saat pernikahan tadi aku menyadari bahwa Sehun tidak akan pernah mencintaiku. Ya, itu semua kusadari setelah Sehun mengucapkan kalimat kunci pernikahan kami. Yang seharusnya itu adalah waktu untuk ia menciumku, tetapi Sehun sama sekali tidak melakukannya. Bahkan tangannya pun sedikit tak nyaman saat menggandeng tanganku. Itu semua terlihat seperti settingan semata

Sore ini tadi aku dan Sehun terbang ke Korea untuk bulan madu. Orang tua kami yang memintanya. Terlebih mamaku, ia tahu bahwa sejak dulu aku ingin sekali ke Korea. Tapi mengapa saat ini? Mengapa disaat aku sudah memiliki suami? Bahkan keinginanku untuk pergi ke Korea sekarang sudah hilang

"Aku akan memesankan makan malam untukmu" ucapku pada sehun yang sibuk dengan laptopnya

"Baik"

Aku bergegas keluar kamar dan memesan makanan di hotel besar ini

Selama 30 menit aku menunggu pesanan makananku jadi. Aku segera membawanya ke kamar dan memberikannya pada Sehun

Ku lihat ia masih sibuk dengan laptop dan ponselnya. Bahkan ponselnya terus berdering beberapa kali

"Iya?"

"...."

"Tolong diundur 2 hari lagi. Saya sedang tidak di Indonesia"

"..."

"Baik terimakasih"

"..."

Aku masih menunggunya untuk makan malam bersama. Namun sudah lebih dari setengah jam, ia belum selesai dengan pekerjaannya

Saat aku akan mengajaknya makan malam kembali, ia menutup laptopnya dan menyimpannya di nakas

Aku memberikan makanannya. Perlahan ia mulai memakannya. Hawa antara kami semakin dingin dan tegang. Aku merasa ia tak nyaman dengan keberadaanku

"Mau kemana?" tanyanya ketika aku beranjak dari dudukku sambil membawa makan malamku

"Aku akan makan di balkon, aku rasa kau tak nyaman dengan keberadaanku. Permisi" Aku berjalan meninggalkannya

-----

"Siapkan diatas meja saya"

"...."

"Jangan lupa dengan laporan keungannya"

"..."

Sejak tadi ia sibuk mengangkat telponnya. Aku mulai memakluminya karena ia adalah seorang CEO berbakat dengan usaha yang tak diragukan lagi. Namun, apa pantas jika ia sibuk menelpon sampai pukul 11.30 malam seperti ini?

"Yak irene, terimakasih"

"..."

"Iya, akan ku usahakan pulang cepat"

"..."

"Pasti"

"..."

"oke"

Irene? Siapa dia? Mengapa sehun tersenyum saat bertelponan dengan yang namanya irene itu? Ada hubungan apa Sehun dengan irene?

Aku berusaha berpikiran positif dan tidak memikirkan yang macam-macam tentang sehun dan irene

Aku melihat Sehun yang mulai mengantuk dengan laptop yang ada di atas kakinya. Ia sedikit berbaring. Sesekali aku meliriknya karena ada guling yang menjadi batas kita berdua

Tak lama, sehun sudah terlelap sedangkan laptopnya masih menyala. Ku ambil laptopnya dan kuletakkan diatas nakas. Ku ambil selimut dan kuselimuti dua per tiga tubuhnya. Tak lupa ku matikan lampu utama dan kunyalakan lampu tidur

Aku akan berusaha untuk mencintaimu walau kau tak akan pernah mencintaiku, Oh Sehun -jennie

❤❤

Pagi ini aku bangun tanpa sehun disebelahku. Dimana dia?

Tak lama tiba-tiba pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok pria yang kini telah menjadi suamiku

"Ini" ia memberiku minuman hangat

"Terimakasih" jawabku ragu sambil menundukkan kepala

Aku segera menuju kamar mandi dan mandi. Pagi ini aku berencana mengajak sehun ke namsan tower. Sepanjang sejarah yang ku tau, pemandangan pagi hari disana sangat indah. Dan aku sudah mendambakannya sejak lama

Aku keluar dengan rambutku yang sedikit basah

"Bagaimana jika kita ke namsan tower pagi ini?" ajakku pada sehun

"Maaf, ada urusan yang harus ku selesaikan" jawabnya yang membuatku kecewa

"Baik, aku akan kesana sendiri kalau kau memang sibuk" aku sedikit menarik pipiku tersenyum

Pergi ke Korea sendiri? Itu memang impianku jadi aku tidak begitu memikirkan kalau sehun memang tidak bisa ikut denganku

Dear Oh Sehun

Sekarang aku disini..
Sendiri..
Menatap pemandangan pagi..
Menyambut datangnya mentari..
Hembusan angin menyapu rambutku..
Pikiranku mulai berjalan..
Aku mulai menyadari..
Ini adalah keinginanku..
Pergi ke korea dan berjalan sendiri..
Namun tidak untuk sekarang...
Sekarang aku telah menikah..
Menikah dengan seorang pria dingin..
Dan kini pria itu menolak untuk pergi bersamaku..
Ini adalah waktu yang seharusnya digunakan oleh semua pasangan yang baru saja menikah untuk bersenang-senang..
Namun tidak untukku..
Pria itu lebih memilih pekerjaannya..
Hingga aku merasa seperti pengganggu dalam hidupnya..

Tes

Tes

Aku tahu bahwa ia tak mencintaiku..
Bahkan mungkin tak akan pernah..
Namun salahkah jika aku terus belajar supaya menjadi istri yang baik untuknya?..
Istri yang selalu ada disetiap masalah maupun kebahagiaannya?..
Memberikan perhatian?..
Atau aku yang berharap lebih?..
Aku sadar bahwa aku mulai mencintainya..
Terbukti ketika ia telpon dengan wanita yang bernama irene..
Hatiku terasa teriris..
Aku menyadari itu...
Ijinkanku untuk terus mempertahankan rasa cintaku padamu..

Aku menitikkan air mata, namun dengan segera aku mengahapusnya. Kini sebuah gembok cinta telah terpasang

"Jennie" panggil seorang pria

"Se-Sehun"

COLD MAN ✔ Oh SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang