Teman ?seseorang yang kita kenal hanya dasarnya.Sedangkan Sahabat?seseorang yang sudah kita kenal separuh hidupnya.
*********
Keesokan harinya Syifa sudah siap dengan seragam lengkapnya,tak lupa senyum manis terus mengembang di wajah cantiknya,kini Syifa sudah berada di koridor sekolah.Tapi pikirannya melayang ke udara.Banyak sekali pertanyaan yang terlintas di otaknya.
"Kalau mereka tidak menerima aku dengan baik gimana?kenaikan kelas tahun ini kan cuma aku yang masuk kelas Unggulan.Sedangkan Kelas Unggulan tidak ada yang berubahh.Kalau mereka membully aku gimana,?"Batinnya bertanya,tubuhnya bergidik ngeri membayangkan semua yang ada di pikirannya.
"Huffttt...Tenang Syifa,tarik nafas buang...bayangkan yang posotif oke,?"ucapnya menyemangati dirinya.
Tenang.Satu kata yang menguasai diri Syifa,sekarang Syifa sudah berada di depan pintu anak K-U.Dilihatnya anak K-U sedang membaca,ataupun mengulang materi,entahlah.Wajahnya kelihatan serius.
"Wajahnya seram2"batin Syifa bergidik ngeri.
Belum ada sama sekali yang menyadari keberadaan Syifa,dirinya terlihat seperti orang asing.
"Hai,Morn..."sapanya terhenti ketika melihat Syifa.Dia adalah Rif'al.
Rif'alpun tersenyum melihat keberadaan Syifa.
"Hai,aku Rif'al.Kau siapa?"Tanya Rif'al masih tersenyum manis mengulurkan tangannya.
"Ha...iii,aku Syifa."dengan ragu Syifa menjabat tangan Rif'al.Satu hal yang Syifa Pikirkan.Cenggung.
"Hai,aku Via.Senang berkenalan denganmu.Jangan tegang,kita gak jahat kok hehe.."ucapnya seraya menyingkirkan tangan Rif'af asal.Syifa membalasnya dengan tersenyum.
"Hai,aku Silvi..Salken"ucapnya
"Hai,aku Husen..."Ucapnya datar
"Mari duduk!jangan tegang gitu ahh,sepertinya kau sedang melihat hantu saja,hehe"canda via sedikit kikuk.
"Hehe iya2,"balas Syifa kikuk
"Kau sangat manis,sampai2 aku tak kuat melihatmu"Gurau Rif'al
"Kau sedang mengejekku"cemberut Syifa,Sepertinya Syifa sudah merasa nyaman dengan teman barunya.Kelas Unggulan yang dia pikirkan ternyata tak semenyerikan itu.
"Kau jangan dekat2 dengan Husen dan Rif'al,pasti kau tanya kenapa kan?kau tau?."tanya Silvi serius,suasananya barubah jadi akwrd...Syifa hanya menggelengkan kepalanya.
"Rif'al sama Husen itu gay...lihat saja mereka!mana pernah mereka pacaran,mereka selalu bersama seperti seorang kekasih"Ucap Silvi,Husen dan Rif'al pun melototkan matanya tidak percaya.
"Hahahah...kau benar Sil,"timpal Via
Mereka berduapun tersadar.
"Bodoh jangan!...Yang benar saja aku gay,aku waras kali,"ucapnya menjitak kepala Silvi,membayangkan saja sudah membuat Husen ngeri.
"Betul tu bro,aku masih normal kali.."ujar Rif'al menimpali.
Syifa mesih tercenggung memikirkannya,
"Syifaaa...."Teriak Via,Silvi,Husen,Rif'al.
"Hehh..."kaget Syifa,Teriakannya membuyarkan pikirannya.
"Jangan kau berfikir aku seorang gay,kalau kau sampai berfikir begitu awas kau,"ancam Husen.
"Eh enggak kok,aku tadi sedang memikirkan domba yang ada di peternakan kakekku,"jawabnya asal.
"Hahahaha...kau ini ada2 saja"mereka ber 4 pun tertawa terbahak-bahak.Seisi kelas menatap bangku mereka dengan pandangan bingung.
"Apa kau sedang ber comedy?"tanya Rif'al yang masih tertawa.
"Nggak kok,emang ada yang lucu ya?"tanya Syifa bingung,padahal kan gak ada yang lucu.
Mereka ber 4 terdiam.
"Enggak ada Syifa,Enggak ada"teriak mereka berempat.Syifa jadi tercenggung,
"Ini benar2 gila,ku kira perilaku mereka seperti otaknya yang kalem"Batin Syifa
#Hai maaf ya capternya sedikit^-^
Dan sekali lagi maaf kalau ceritanya membosankan:"