Impian itu hanya sebuah keinginan tapi ,mpian akan jadi nyata jika seseorang itu berusaha Untuk mencapainya.
**************
Seorang gadis manis sedang berada di kamar bernuasa putih yang di padukan dengan lukisan Doraemon menempel di dinding kamarnya,terlihat sangat indah.Didalamnya sang pemilik kamar sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.
"Syifa cepetan turun!kita sudah menunggumu dari tadi untuk sarapan."Teriak wanita berumuran 21 tahun sedang memanggil Syifa,dia adalah kakak Syifa.Yang bekerja sebagai Disainer.Laili Anitamara Namanya.
"Ck iya,sebentar kak"Teriak Syifa tak kalah kerasnya.Dengan gerakan kilat Syifa mencepol tasnya dan segera turun kebawah.Di lihatnya keluarganya sedang menunggunya di meja makan untuk sarapan.
"Hehe,ma'af aku lama"ucap Syifa selaya duduk di kursi.
"Tidak masalah"ujar laki2 berumuran 19 tahun,dia kakak Syifa ke 2 Anas Andre Saputra.
Merekapun sarapan dengan hening,hanya ada sendok dan piring saling bergesek yang menimbulkan suara di tengah ke heningan mereka.
"Ehm..Syifa bagaimana dengan sekolahmu?"Tanya sang Ayah memecah keheningan.
"Baik Yah,"jawab Syifa seadanya.
"Kamu kan sudah naik kelas.Apa sudah di tentukan kelasnya?kamu masuk kelas apa?"Tanya sang Ibu ikut menimbrung.
"Belum tau Bu,katanya nanti baru di informasikan."jawab Syifa
Mereka melanjutkan makannya,tapi tidak dengan keheningan,melainkan dengan canda gurau yang dibuat kakak laki2nya.
"Yah,Bu,Kak aku berangkat sekolah dulu."pamit Syifa mencium punggung tangan Orang tuanya dan kakaknya.
"Apa kamu tidak mau berangkat dengan kakakmu ini hm,?kamu naik apa?"tanya Anas
"Tidak usah kak,aku sudah pesan ojek online,dia sudah di depan rumah.Assalamualaikum."berlari keluar tanpa memperdulikan Kakaknya yang mau bertanya padanya.Keluarganya hanya bisa geleng2 kepala melihat tingkahnya.
*******
Syifa sekarang sudah berada di gerbang sekolah,di lihatnya banyak siswa-siswi yang sudah berkumpul di depan mading sekolah.Tidak seperti biasanya.Disana juga ada sahabat Syifa yang ikut berdesak-desakan.Syifa menghampiri Aliyah dan segera menarik tangannya
"Apa yang kau lakukan?Berdesak-desakan seperti itu?"Tanya Syifa
"Ya ampun...Apa kau tidak tau?aku kepo,dan ternyata itu daftar nama anak yang masuk Kelas Unggulan."jawab Aliyah,kalau sudah mengenai kelas unggulan pasti semuannya pada heboh.Cih Dasar!
Syifapun ber oh ria,pasalnya dia pasti tidak akan masuk ke kelas itu.
"Kau tau Syif....?"belum sempat menyelesaikan ucapannya Syifa sudah menyela terlebih dahulu.
"Tidak tau"sela Syifa cuek
"Ck,aku belum selesai dodol..."Aliyah geram dengan sahabatnya satu ini.
"Hehe iya2,kau mau bicara apa tadi hm,?"Kekeh Syifa
"Apa kau tau Husen Alvin Tamara?cowok yang selalu mendapat rangking 1 di kelas Unggulan?"tanya Aliyah
"Aku tau namanya aja,orangnya entah.Kau tau sendiri kan?Kelas Unggulan itu mempunyai kantin sendiri.Sudahlah aku mau lihat siapa yang masuk Kelas Unggulan."Jawabnya lalu Syifa menarik tangan Aliyah menerobos,karena tak bisa di pungkiri Syifa juga kepo.
Syifa meneliti daftar nama satu2 dengan teliti,ya gpp kan kalau dia masih berharap masuk ke Kelas itu?.Mata Syifa mengerjap beberapa kali.Tangannya mendorong-dorong pundak Aliyah.
"Benarkah ini?" Syifa bertanya dalam hati.
"Al..Aliyah"ucapnya,tetapi matanya masih terfokus pada daftar nama yang tertempel di mading.
"Al..Aliyah"ucapnya sekali lagi,tapi masih tidak ada sahutan dari Aliyah.Dengan kesal Syifa menghadap Aliyah,di lihatnya Aliyah sedang terbengong melihat dua cowok yang juga menerobos untuk masuk melihat pengumuman.
"Bro kita masuk kekelas Unggulan lagi."ucap salah satu cowok itu.Cowok yang satunya lagi nampak acuh,mungkin dia sudah biasa masuk Kelas Unggulan.Dua cowok itupun berlalu pergi.
"Syifa...Syifaaa cowok tadi ganteng2 banget,aku ga pernah lihat dia.Apa mungkin dia Kelas unggulan?"tanya Aliyah yang masih tergila-gila melihat ketampanan 2 cowok tadi
"Iya,dia Kelas Unggulan."jawab Syifa malas
"Oh my Good.kau tau darimana??"ujar Aliyah dengan mata berbinar
"Tadi mereka berdua bicara,kau saja yang tidak mendengarnya,krn kau terpana dengan ketampanannya,sampe2 aku bicara kau mengacuhkanku,"kesal Syifa."Aku masuk Kelas Unggulan lho."Lanjutnya
"What...???Benarkah kau masuk kelas unggulan,"Teriak Aliyah."Selamat ya.Kau berhak masuk kelas Unggulan,kau itu pintar"Lanjutnya memeluk tubuh Syifa.
"Iya,aku juga tidak menyangka.Ini seperti mimpi."ujar Syifa.
#hehe maaf ya kalau ceritanya membosankan:)jangan lupa tinggalkan jejak ya^-^