2

1.3K 199 21
                                    

Jisoo tidak pernah berada dalam bahaya seperti ini seumur hidupnya, walaupun tentu saja ia tahu rasanya dipukuli. Ia sudah berkali-kali menjadi anak asuh sejak umur enam tahun. Pada suatu kunjungan pulang yang jarang, salah satu kekasih ibunya mematahkan lengannya setelah berusaha mencumbunya ketika ia berumur tiga belas. Jisoo berlari ketakutan, dan pria itu berhasil mengejarnya di tangga. Pergumulan dengan orang itu membuatnya jatuh terguling lalu terbaring terkapar di dasar tangga.

Ibunya marah besar, tapi bukan kepada kekasihnya yang mengatakan Jisoo mengejeknya dan mengancam menceritakan kebohongan itu pada ibunya. Setelah lengan Jisoo digips, Anna, Ibunya, membawa dirinya kembali ke orangtua asuhnya, mengatakan ia tidak bisa diatur dan cuci tangan dari tanggung jawab atas dirinya.

Anehnya, desakan Donghae bahwa dia menginginkan anak mendorong Anna yang enggan untuk membawa Jisoo kembali di usia ke lima belas. Donghae memenangkan hati Jisoo, sehari demi sehari. Ketika Taeyong pulang saat liburan, ia mengejek Jisoo dan menampakkan ketidaksetujuannya dengan begitu kentara sehingga pelajaran pertama Jisoo di rumah adalah bagaimana menghindari kakak tirinya. Jisoo sudah banyak berlatih untuk menghindari pria pada saat itu. Dan punya banyak luka emosional. Anna merasa hal itu lucu. Ia tak punya peran banyak sebagai ibu, dan mengabaikan Jisoo sedemikian rupa sehingga rasa saying yang pernah Jisoo dapatkan hanyalah dari ayah tirinya.

Ia memejamkan mata. Ayah kandungnya sendiri mencampakkannya ketika ia berumur enam tahun dan mengusirnya pergi ketika ia memohon untuk tinggal bersama pria itu. Jisoo anak haram lelaki lain, amuk ayahnya, dan ia tak mau berurusan dengan Jisoo. Ayahnya tak mau melihat mereka berdua lagi setelah mendapati ibunya di ranjang dengan pria lain. Jisoo menyayangi ayahnya, ia tidak pernah mengerti kenapa pria itu tidak balas menyayanginya. Yah, dia pikir Jisoo bukan anaknya dan ia tidak bisa benar-benar menyalahkan ayahnya untuk berpikir demikian.

Sementara ia meratapi nasib, langit menjadi gelap. Berjam-jam sudah berlalu dan ia sempat tertidur, lalu tiba-tiba ia tak lagi sendirian. Pintu terbuka dan menutup, dan Jisoo bisa melihat tiga pria yang tadi menculiknya berkumpul di sekitarnya seperti sekelompok anjing yang menghadapi seekor kucing tak berdaya. Salah satu dari mereka melucuti bajunya sementara yang lain menonton. Jisoo memejamkan mata, gemetar karena takut, dan berdoa meminta kekuatan untuk menghadapi apa yang akan terjadi. Ia berharap Taeyong tak menolaknya natal beberapa tahun silam. Lebih baik Taeyong daripada orang asing yang dingin, kejam, dan mengejeknya ini.

Tapi Taeyong tak mungkin tahu cara menyelamatkannya, bahkan jika pria itu mau melakukannya. Taeyong mungkin tidak akan mempertimbangkan tebusan juga. Jisoo sendirian di dunia ini, dan tidak ada yang mempedulikan nasibnya. Ibunya mungkin bahkan tidak terganggu jika Jisoo meninggal. Seperti Taeyong, ibunya menyalahkannya atas apa yang sudah terjadi.

Putus asa mencari cara menanggung derita ini, untuk melupakannya, Jisoo membayangkan terakhir kali ia bertemu neneknya di usianya yang baru menginjak lima tahun. Itu surga cinta, dan itu tak berlangsung lama. Neneknya meninggal, dan semua orang yang pernah ia cintai meninggalkannya. Bahkan tidak ada yang merindukannya. Mungkin Donghae. Ia menyisakan ingatan terakhirnya untuk ayah tiri yang disayanginya. Tapi dengan ketiadaan Jisoo, mungkin Taeyong akan pulang lagi.

Suara teriakan keras dan kasar terdengar. Jisoo mendengar pintu terbuka dan orang-orang itu pergi. Sambil mendesah gemetar, ia mundur sampai ke kursi tua dekat perapian. Ia tahu penundaan hukumannya tidak akan berlangsung lama, andai saja ia bisa melepaskan diri. Ikatan pada pergelangan tangan dan kakinya terasa begitu menyayat, dan Jisoo bahkan ditinggalkan hanya dalam setelan pakaian dalamnya.

Salah satu lelaki itu, yang meminta Jisoo kepada Lopez, masuk kembali sebentar lalu menatapnya. Dia mengeluarkan pisau kecil yang kelihatan mengerikan dan langsung menjentikkannya di salah satu tali bra Jisoo. Langsung memutuskannya.

The Last Mercenary [Taeyong x Jisoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang