Happy Reading
--------------------------------------------------------------
Dalam kegelapan kamar karena lampunya yang mati, aku terbangun. Dengan kesadaran yang belum terkumpul, aku berusaha mencari handpone untuk melihat jam. Pukul 00.00 itu yang tertulis dalam handpone, karena masih tengah malam aku memutuskan untuk tidur kembali, tanpa basa-basi aku kembali menutup mata.Suara aneh tiba-tiba muncul, menggema dalam kamar yang gelap, dia terus-menerus memanggil namaku.
Dengan rasa takut yang menyelimuti, aku berusah membuka mata, tapi tak ada satu orangpun yang terlihat. Suara itu semakin keras, aku melirik ke arah buku yang tadi aku pinjam dari perpus.
Buku itu terbuka dan menapilkan sesosok orang yang memakai jubah hitam dengan wajah yang mengerikan. Di muncul dari buku itu seperti sebuah hologram dan hanya sebagian badannya saja yang nampak.
"Si- siapa kau mahluk hitam ?" dengan keberanian yang pas pasan aku berusaha bertanya.
"Ha ha ha ha, putri kamu takut padaku, padahal dulu nenekmu sangat ingin membunuhku" dengan tawa sinis dan suara barito mengerikan.
"Aku tak takut, aku cuma kaget. Siapa kau sebenarnya bagaimana kau bisa muncul dari dalam buku ini ?"
"Ternyata kau sudah sebesar ini putri, dan terlihat rupawan"
"Terima kasih sudah memujiku, tapi pertanyaanku belum kau jawab makhluk aneh"
Sial, aku berusaha menahan senyum, karena dia memujiku cantik. Di dunia ini,yang selalu memujiku hanya mamih dan papih, sisanya tidak berkata apapun bahan mereka mengejeku, menyebalkan.
Tapi untuk menjaga harga diri dihadapan orang asing, aku tetap memamerkan muka sangarku.
"Kau tak perlu tau siapa aku, yang jelas aku adalah sebuah sisi dari buku ini. Dan aku akan memberitahukan sesuatu padamu"
"Memberitahu apa ?"
"Tapi setelah kau berusia 17 tahun"
"Kau hanya membuatku kepo saja mahluk hitam"
"Kepo ? apa itu?"
"Kau terlalu tua untuk mengenal kata itu, sebaiknya kau tak perlu tau. Hanya akan menambah beban di otak tuamu itu haha"
"Kau semakin kurang ajar saja putri" balasnya tersenyum sinis.
"Baiklah sampai bertemu lagi" suara yang tadinya sangat jelas terdengan sedikit demi sedikit menghilang bersama tubuhnya yang mulai masuk ke dalam buku.
Beberapa saat kemudian ada sebuah pantulan cahaya merah yang mengenai keningku.
"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Aku ada di sebuah ruangan persis seperti kamar tidurku, dan memang itu kamarku."Ah,cuma mimpi" gumamku dengan perasaan aneh karena mimpi itu seperti nyata sekali.
Setelah bersiap, aku bergegas turun untuk sarapan dan berangkat sekolah.
"SELAMAT PAGI......" teriakku sambil duduk di meja makan.
Semua orang hanya diam karena kaget sambil menutup telinganya.
"Berisik banget sih kak!, tanggung jawab nih kuping gue budeg" bentak Dean.
"Ayok kita nikah"
Semua memandangku takjub, tanpa ada yang berkata apapun. Aku cukup mengerti memang aku seluarbiasa itu.
"Katanya suruh tanggung jawab. Biasanya yang tanggung jawabkan itu laki-laki, tapi demi adiku tercinta aku rela bertanggung jawab. iya ngga pih?"
"Ga gitu juga ijem, lo gila ya?. Ayok gue anter ke dokter kandungan"ajak Dean sambil meraih tanganku
"Ngapain ke dokter kandungan, lo pikir gue hamil?"
"Lagian lo mau di nikahin, gue takut lo hamil tapi ga ada yang mau tanggung jawab"
"Ihh Dean, gue buka cewek kaya gitu. Gue cewek baik yang menjaga kerhormatan gue buat suami gue"
"Sudah - sudah, kenapa pembicaraan kalian seperti orang dewasa. Dean jangan berkata seperti itu, ucapan adalah do'a. Dan Athlis kalo ngmong difikir dulu." Lerai sekaligus nasehat papih
"Iya, mamih ga suka kalian ngomong seperti itu. Mamih kecewa" mamih marah
...........................................................................................................Jangan lupa coment dan vote ya. Aku tunggu saran dari kalian.
Terima kasih.
Salam
Myycasae
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI ALTANTIS
Teen FictionAku remaja SMA biasa, tidak ada yang spesial dariku. Tapi aku menyimpan rahasia besar. Sesuatu yang jika diketahui bumi, akan menimbulkan masalah besar. Aku Atlis, aku kira aku adalah anak Indihome yang memiliki kemampuan berbicara dengan hewan dan...