"Selamet ya bro! Gila lo, dah gak jomblo nih." ucap Rizki.
"Ahaha.. iya, makasih." jawab Fian.
"Terus rencana lo apa habis ini?" tanya Rizki.
"Nikmati aja masa masanya dulu. Entar kalo udah siap, gue lamar deh!" jawab Fian.
"Oh gitu. Yaudah. Gue mau balik dulu nih. Kalo ada butuh, mampir aja. Dadah!" pamit Rizki.
"Cepet banget?! Cuma gitu doang nih?" tanya Fian
"Iya, kasian nyokaplah. Sendirian aja di rumah." jawab Rizki
"Iya deh hati hati ya." ucap Fian
"Ok" balas Rizki
.....
5 tahun kemudian...
"Fian aku kangen kamu. Kenapa sih kamu ninggalin aku secepet ini? Padahal baru setahun kita bareng." ucap Widya dengan sedih.
"Sabar ya Wid. Gue tahu perasaan loe. Ikhlasin aja ya Wid." hibur Rizki
"Iya, makasih ki. Pantes aja ya kamu jadi temen baiknya Fian. Kamu bener bener baik banget buat jadi temennya." jelas Widya
"Iya Wid. Btw, jangan sedih sedih lagi. Mau gue traktir es krim?" tanya Rizki menghibur
"Mm.. Ok, ayo deh." jawab Widya
...
"Nggak nyangka banget Fian bakal meninggal di usia muda." ucap Widya
"Iya, gue ngaku salah Wid. Coba aja waktu itu, gue agak minggir nyetir motornya. Pasti bakal aman" ucap Rizki bersalah.
"Ngga apa apa Ki. Mungkin udah waktunya aja." jawab Widya
"Bener juga kata loe." balas Rizki.
.....
4 tahun yang lalu.
Fian hendak pergi bersama Rizki ke tempat kerja Widya. Ia hendak mengirim makanan kesukaan Widya, tahu telor yang dibuat di depan rumah Fian. Tempat kerja Widya memang tidak seperti gedung pencakar langit kota. Tetapi hanya sebuah tempat sederhana tapi bisa membuat Widya nyaman.
Awalnya semua berjalan seperti biasa. Fian diantar Rizki naik motor. Fian pun sampai di kantor tempat Widya bekerja dengan selamat pula. Tetapi, saat hendak kembali, Fian mengalami kecelakaan.
Sebuah mobil sport melaju dengan kencang. Motor matic yang ditumpangi Fian dan Rizki melaju dengan kecepatan biasa. Mobil tersebut menabrak motor Fian. Rizki terluka dan Fian terkapar. Segera, orang setempat membawanya ke Rumah Sakit.
Malangnya, Fian tak bisa diselamatkan. Rizki kala itu hanya bisa menangis sambil meminta maaf kepada jasad Fian. Widya yang tadinya biasa saja di kantor, tersentak karena Fian pergi begitu saja.
Kesedihan merundung keluarga dan teman teman dekat Fian. Fian seperti pergi begitu saja. Kerinduan terhadap seseorang sepertinya makin merundung kesedihan orang orang terdekatnya.
...
"Aku kangen sama Fian, Ki. Aku pingin ketemu dia sekali lagi." ucap Widya
"Lha gue juga Wid. Dia emang orang yang baik." balas Rizki
"Iya Ki, aku kepingin banget ketemu dia walau cuma di mimpi" ujar Widya
"Sabar ya Wid. Gue doain bisa ketemu malam ini." ucap Rizki
"Aamiin" Balas Widya
"Btw, gue ada urusan lain. Mau ada tamu di rumah." ungkap Rizki
"Ah, gitu ya, singkat banget ya kita ketemunya" ucap Widya
"Iya lain kita ketemuan lagi ya" balas Rizki
"Ah iya Ki. Dadah" ucap WIdya
"Daahhh." balas Rizki.
......
