Neraka pt 1

2 0 0
                                        

"Ma, Mia hamil," ucap Mia lirih

"Apa! Kamu hamil!" teriak Mama Mia tak percaya.

"Iya ma, Mia hamil. Ini test packnya. Ada dua garis ma." jelas Mia

" Coba sini, mama mau lihat!"pinta Mama Mia

Mama Mia pun mengecek test pack yang diberikan Mia. Mama Mia pun geram dengan hasilnya. Dua garis tertera dalam test pack. Mama Mia mulai murka dengan Mia. Ia pun menampar Mia dengan keras.

"Dasar anak gak tau diuntung! Udah dikasih makan 18 tahun. Udah dibiayai 18 tahun. Sekarang udah berani nunjukkin test pack yang ada dua garis."teriak Mama Mia

"Mmm... mm.. maaf ma. I... iii.... ini kecelakaan bagi Mia ma. Mm.. mm.. Mia dipaksa ma. Mia gak tahu harus ngapain waktu itu."ucap Mia gemeletuk

"Bohong! Kamu pasti menikmati semuanya kan! Iya kan! Mama gak akan percaya kalo kamu dipaksa. Kalau kamu seperti ini, Mama gak akan bantuin kamu apa - apa! Pergi dari sini! Cari saja rumahmu sendiri di luar." bantah Mama Mia

"Tapi ma? Mia mau tinggal dimana ma? Orang yang waktu itu ngehamilin Mia pasti gak mau tanggung jawab ma. Aku yakin ma. Plis ma. Aku nanti makannya gimana ma? Ma dengerin aku." elak Mia

"Nggak, sana keluar sana. Ambil semua baju kamu, terus pergi sana. Pergi kemana aja sesuka kamu. Mau tidur dimana pun, juga suka suka kamu. Itu adalah bentuk tanggung jawab kamu sendiri. Kamu berbuat, kamu tanggung akibatnya." bantah Mama Mia sekali lagi

"Tapi maa..." ucap Mia memelas

"Pergi!!" Teriak Mama Mia

.....
 
Mia pun mengemasi semua bajunya. Ia pun pamit pergi. Ya! Pergi meninggalkan orang yang disayang. Meninggalkan semua kenangan dari orang tersayang. Meninggalkan segala memori yang terjalin.

"Aku harus tidur dimana ini? Kota ini kan dingin waktu malam? Andai saja ada orang yang mau membantuku memberi tempat tinggal atau hanya memberi makan saja." keluh Mia.

Mia hanya duduk di trotoar. Dia memikirkan rencana hidupnya. Dia bingung mau mencari kerja di mana. Andai saja ada yang mau membantu walau hanya memberi sebungkus nasi tanpa lauk pun, Mia akan sangat bersyukur.

"Ah, sudah larut. Aku menepi saja di toko itu. Siapa tahu aku bisa bertahan dari angin malam ini."

.....

( 08.00 )

"Ah. Hoaahhmm.. pukul berapa sekarang? " ucap Mia sambil melirik jam toko itu.

"Mmm.. sudah pagi, mungkinkah aku bisa kerja di toko coklat ini? Semoga saja ada yang bisa memberiku perkerjaan." ucap Mia memohon.

...

"Permisi, apa disini ada lowongan kerja pak?" tanya Mia

"Maaf nak, disini tidak ada. Tapi kalo kamu mau aku punya teman, siapa tahu dia ada lowongan kerja disana." ucap pemilik toko coklat itu

"Omong omong, perkerjaan apa yang dia tawarkan?" tanya Mia

"Dia juga menjual coklat seperti aku. Tapi di tokoku ini sudah tidak ada lowongan. Siapa tahu dia masih ada lowongan. Nanti aku akan memberi kabar pasti pada pukul 12.00. Jadi tunggu saja ya." jawab pemilik toko coklat itu

"Tapi tuan, izinkan saja aku bekerja di sini selama beberapa jam. Bayar saja aku dengan murah. Mungkin Rp 5.000 per jam saja sudah cukup. Lagi pula aku juga akan menunggu kabar darimu. Apa lagi aku hanya akan berkerja di sini selama 4 jam. Jadi bayar saja aku Rp 20.000" pinta Mia

"Baiklah. Itu mungkin juga membuatmu berlatih bila kau sudah menjadi pegawai di tempat temanku itu." setuju pemilik toko itu

"Terima kasih tuan." ucap Mia

...

( 10.00 )

"Baiklah, eee... siapa namamu?" tanya pemilik toko itu

"Mia pak." jawab Mia

"Ah! Mia. Ini gajimu. Rp. 10.000 bukan. Tapi, tunggu dulu. Kamu bukannya belum makan dari pagi?" tanya pemilik toko coklat

"Iya pak, saya belum makan dari pagi. Saya mau menggunakan uang ini untuk makan di luar." jawab Mia

"Jangan. Aku akan memberimu uang lebih. Ini, ambil saja Rp 50.000 ini. Jangan boros. Sekarang makanlah di luar, lalu jangan lupa untuk kembali kemari. Ok." ucap pemilik toko itu

"Baik pak." jawab Mia

...

( 12.00 )

"Permisi tuan. Jadi apa ada lowongan kerja untukku?" tanya Mia

"Oh, ada. Dia mau menerimamu. Tunggu dulu. Kamu bawa tas itu isinya apa? Aku curiga." jawab pemilik toko itu dilanjut dengan pertanyaan.

"Itu pakaian saya tuan. Saya habis diusir oleh ibu saya." jawab Mia

"Kamu tinggal dimana sekarang?" tanya pemilik toko itu

"Saya belum ada tempat tinggal" jawab Mia

"Kenapa tidak bilang dari awal nak? Aku memiliki satu rumah tak berpenghuni. Mungkin kamu bisa menempatinya. Oh iya, biar lebih enak, panggil saja aku ini bapak Chang. Nah, sekarang kamu aku antar ke tempat rumahku itu ya. Kalau kamu ada masalah, bilang saja sama saya." jelas Bapak Chang

"Aduh, tuan, maksud saya bapak Chang. Jangan terlalu berlebihan terhadap saya. Terima kasih telah memberi saya hunian. Saya bersyukur sekali ada orang yang mau membantu saya. Semoga usaha bapak lancar. Dan semoga saya bisa giat berkerja ya pak." jawab Mia.

"Iya nak, mari saya antar." ucap Bapak Chang.

...

( 13.00 )

"Ini tempatnya nak. Saya sudah lama tidak meninggalinya. Silahkan dibersihkan dan dirawat dengan baik ya nak. Omong omong kalau kamu bisa masak, aku akan membelikanmu bahan. Kamu masak saja yang mau kamu masak. Di lemari, ada baju anakku yang seumuran denganmu. Pakai saja kalau mau." jelas Bapak Chang

"Sekali lagi terima kasih bapak Chang. Omong omong pak, nama teman bapak itu siapa? Saya bisa berkerja mulai kapan pak?" ucap Mia

"Mulai besok. Namanya Pak Guntur. Ia akan memberimu uang harian. Bayaran mu sekitar Rp 100.000/ hari. Kalau kamu berkerja sekitar sebulan kamu akan dapat uang sekitar Rp 3.000.000. Bagai mana, cukup kan? Pasti cukup kan? Kan masih ada aku yang akan membantumu." jelas Bapak Chang

"Baik pak. Uang sebesar itu sudah cukup untuk membiayai hidup saya. Sekali lagi terima kasih bapak Chang." ucap Mia

"Omong omong, katanya kamu diusir dari rumah kan? kenapa kamu sampai diusir?" tanya Bapak Chang

"Sebenarnya aku ini hamil. Usia kandungannya masih muda, jadi belum terlihat. Lalu aku memberi hasil test pack pada ibuku. Aku kira ibuku akan tetap menjagaku dan membiayaiku untuk kelahiran anakku. Tapi dia ternyata malah mengusirku. Hiks hiks...." jelas Mia

"Ya sudah, tidak apa apa. Biaya pengobatanmu akan kutanggung. Aku akan bernegosiasi kembali kepada Pak Guntur supaya memberi pekerjaan yang ringan kepada kamu." jelas Bapak Chang

"Baik pak." ucap Mia

"Aku akan membelikanmu bahan bahannya sekarang. Aku juga akan membelikanmu makanan. Masaknya mulai besok saja. Setelah itu aku akan kembali bekerja oke?" jelas Bapak Chang

"Baik pak Terima kasih"  ucap Mia.

.........

Just A Text (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang