Di dalam mobil SUV hitam miliknya, Jungkook masih termenung memikirkan Taehyung. Sebelum pergi Jungkook sempat menatap Taehyung. Wajahnya menyiratkan kekecewaan yang sangat mendalam. Belum lagi kilat matanya memancarkan amarah. Jungkook jadi menyesal, bisa-bisanya ia memperkosa pemuda itu. Pasti Taehyung sangat marah padanya. Kalau sudah terlanjur begini Taehyung tidak akan mau jadi partnernya lagi.
"Argh!" Jungkook mengacak rambutnya frustrasi. Sejenak ia menyandarkan dahinya pada stir kemudi, membayangkan kembali memori percintaan yang terjadi. Semuanya terjadi di luar nalar Jungkook, ia sangat menikmatinya sampai-sampai lupa harus merekam untuk bahan update Master Jeon.
Jungkook beranjak dari posisinya dan kembali bersandar. Ia meraih ponselnya di saku dan mentransfer sejumlah uang pada Taehyung. Pikirnya pemuda itu akan baik-baik saja jika dikirimi uang.
Namun kenyataannya Jungkook salah.
Bukannya senang mendapat uang banyak, Taehyung justru marah setelah membaca pesan Jungkook. Ponselnya dilempar asal dan untungnya hanya jatuh diatas kasur sehingga tidak membentur benda keras. Kemudian Taehyung menangis lagi di balik selimutnya. Dalam diam merutuki perbuatan Jungkook yang telah memperlakukannya dengan tidak senonoh. Taehyung menangis semalam suntuk hingga kelelahan dan jatuh tertidur.
.
.
.
Taehyung melirik malas ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh. Separuh wajahnya masih tertutup oleh selimut. Dengan malas, ia bangun dan mendudukkan diri. Ponselnya masih teronggok di sisian ranjang. Taehyung mengeceknya sebentar dan menemukan puluhan missed calls dari Jimin. Temannya itu berhenti menelepon sebelum jam delapan, tepat disaat waktu ujian dimulai.
Pagi itu, Taehyung kembali menitikkan air mata, padahal matanya sudah sembab karena terus dibiarkan menangis semalam. Pupus sudah keinginannya untuk melanjutkan kuliah. Taehyung tidak bersemangat untuk datang ujian hari ini dan satu-satunya orang yang menyebabkan semangatnya runtuh adalah Jeon Jungkook.
Hari itu Taehyung hanya menghabiskan waktu di dalam kamar. Makan siang dengan ramyun dan sedikit kimchi yang tersisa. Ia juga meminta izin pada bosnya untuk tidak bekerja selama beberapa hari ke depan. Uang sakunya masih ada dan Taehyung tidak sekalipun sudi menggunakan uang pemberian dari Jungkook.
Tok. Tok. Tok.
Taehyung mengerjap singkat ketika mendengar suara ketukan di depan pintu. Sempat terpikirkan jika Jungkook datang lagi ke rumahnya. Namun selang waktu berikutnya, ia merasa sedikit tenang saat suara Jimin yang terdengar dari luar.
"Taehyung, apa kau di dalam? Tolong buka pintunya!"
Perlahan, Taehyung mendekat ke arah pintu. Hanya berdiri beberapa inchi di depan sana tanpa melakukan apapun. Merasa enggan untuk membukanya. Sementara Jimin masih gigih berdiri di luar. Instingnya pada Taehyung yang masih berada di dalam sangat kuat. Jimin berhenti menggedor pintu dan menempelkan telinganya kesana.
"Taehyung biarkan aku masuk. Apa yang terjadi? Kenapa kau tidak datang ujian?"
"Tinggalkan aku sendiri," pintanya melemah.
"Katakan padaku kenapa tiba-tiba kau menghilang? Bukankah kita sudah berjanji akan bertemu di depan ruang ujian? Aku menunggumu seperti orang gila karena khawatir kau belum datang. Kau tahu Tae, aku jadi tidak fokus mengerjakan ujian karena memikirkanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Master Jeon 🔞
Teen FictionJeon Jungkook atau yang lebih dikenal sebagai Master Jeon, tak lebih dari seorang bintang porno yang disukai banyak orang. Apalagi semenjak Taehyung menjadi partner seksnya, mereka semakin populer. KookV with pornstar!au Rated M for mature content S...