Gangga dan Eri sedang asik bermain sambil bercanda dan tertawa. Mereka berdua tersenyum, senyuman tulus karna bahagia.
Namun, mereka tidak menyadari, dari lantai 2 ada seseorang yang menatap sinis mereka, "siapa tuh?, " Orang itu memicingkan matanya untuk melihat perempuan yang kini sedang asik bermain dengan Gangga.
Nancy namanya. Ia telah lama menyukai— ehm, maksudku terobsesi dengan Gangga. Nancy dan Gangga pernah sekelas dan menjadi cukup dekat. Dari saat itu, Nancy selalu ingin memperhatikan Gangga, dekat dengan Gangga, dan bahkan ia HARUS dan WAJIB untuk berada disamping Gangga. Selalu.
Obsesinya membuat Gangga sedikit risih. Bukan hanya ingin selalu dekat, namun Nancy terlalu 'lengket' dengan Gangga. Dimanapun Gangga berada, disitu ada Nancy. Bahkan jika Gangga sedang berbincang dengan perempuan lain, Nancy bisa tiba-tiba menggandeng tangan Gangga dan mengganggu Gangga. Memang, Gangga hanya tersenyum tipis, itulah yang membuat Nancy semakin terobsesi dengan Gangga. Karna menurut Nancy, Gangga tersenyum tulus karna bahagia. Padahal tidak.
Ok, sudah cukup untuk flashback singkatnya. Sekarang Nancy sudah berada di dekat lapangan dan sedang mengawasi Jose. Sedari tadi, tatapan Jose kepada 2 orang yang sedang asik bermain itu sangat tidak manusiawi (saking seriusnya).
"Mudah sekali, " Gumam Nancy.
"Hey, Jose, " Merasa namanya dipanggil, Jose menengok ke sebelah kanannya.
"What? Nggak usah SKSD ya lo. Jijik, " Jose menyibak rambutnya.
"Nggak, gue nggak bakal SKSD. Mau nanya doang."
"Apa cepet?, " Nancy tersenyum.
"Lo liat deh, Gangga sama cewek itu, eh namanya siapa sih? Kayaknya lo kenal?, " Ucap Nancy pura-pura polos.
"Eri, " Jawab Jose singkat.
"Oh, okay. Liat kan? Gangga sama Eri kelihatannya cocok. Sama-sama jago basket sepertinya, walaupun tinggi mereka bagaikan bumi dan langit. Tapi lo bisa liat senyuman tulus dua orang disitu, " Nancy menunjuk ke arah Gangga dan Eri.
"Then what?, "
"Lo kok kayaknya nggak seneng, sih? Temen lo Jose, bentar lagi nggak jomblo lagi! Bisa aja dia pacaran sama Eri dalam waktu dekat ini kan? Toh, hobi mereka sama, dan mereka kelihatannya nyaman berada di dekat satu sama lain. Lo harusnya seneng dong?, " Wajah polos Nancy berhasil membuat Jose semakin geram. Padahal aslinya, Nancy tertawa jahat di dalam hatinya. Karna sepertinya Jose telah termakan omongannya.
"Yeay, PJ is coming, right?, " Sekarang Nancy tersenyum. Senyuman Nancy semakin membuat Jose semakin jatuh termakan omongan Nancy. Tapi Jose berusaha sebaik mungkin agar tidak terlihat. Ia tidak ingin pertemanan sejak kecilnya dengan Gangga tiba-tiba hancur karna masalah sepele seperti ini. Tapi bukankah Gangga yang memulai duluan? Jose telah memperlihatkan ketertarikannya dengan Eri, namun Gangga seperti tidak menggubrisnya sama sekali. Gangga malah mengajak Eri bermain seakan di lapangan itu tidak ada orang lain.
Well, berjalan lancar? Hahaha. Terlalu mudah kalo manas-manasin Jose. Tinggal tunggu tanggalnya aja. Atau gue panas-panasin lagi biar cepat? Kan lebih cepat lebih baik?hehe. Batin Nancy sambil diam-diam menunjukkan smirk-nya.
"Jose.. Lo nggak seneng ya? Maaf. Lo suka sama Eri?, "
Deg!
KAMU SEDANG MEMBACA
Noona
Teen FictionHanyalah sebuah tulisan dari kisah nyata yang tidak diketahui banyak orang.