Oh Dios Mío! (1)

11 7 0
                                    

Gangga sedang duduk di teras rumahnya, menikmati pemandangan sang senja. Namun secara tidak sadar ia mulai bernyanyi,



















"Balonku ada hijau... " (Ehehehehe)

"Nyanyi Balonku aja nggak bener, kok lo bisa lulus TK sih?, " Tiba-tiba kakak Gangga, Gyu datang. Sebenarnya bukan kakak kandung, tapi.. Diadopsi oleh orang tua mereka setelah 5 bulan menikah. Gyu pun tahu bahwa dia anak adopsi, tapi perlakuannya tetap sama dan tidak ada yang berubah. Padahal sekeluarga sudah panik saat terpaksa menceritakannya.

"Bisa lah, kan gue pinter. Nggak kayak lo, udah SMA tapi masih nyontek tuh gimana ya ceritanya?, " Gyu hanya tersenyum.

"Ya, lo nggak tau aja gimana serunya nyontek sekelas. Melatih kecepatan mata, kelenturan leher, kec-, " Belum selesai ngomong, omongan Gyu dipotong oleh Gangga.

"Udah tau gue. Bodo amat ya, nyontek ya nyontek. Taubat sono!, " Lagi-lagi Gyu hanya tersenyum melihat kelakuan adiknya yang (sok) bijak ini.

"Lo masih kecil, nggak tau lah rasanya. Ntar rasain sendiri deh. Eh, mama suruh lo beli mie Korea noh! Beliin gih. Gue lagi males, " Gangga belum bicara sepatah katapun, sang kakak sudah memberikan uang.

"Makasih ya, baik deh. Kan ada sisa tuh, sekalian lo beliin gue es krim biasa. Sisanya terserah lo, " Gyu langsung masuk ke rumah sambil ketawa jahat.

"Halah mana yang katanya kalo punya kakak enak, nggak usah kemana-kemana, duduk leha-leha aja di rumah. Nih, buktinya gue dipaksa begini ᕕ( ཀ ʖ̯ ཀ)ᕗ eh tapi nggak apa-apa, kan uangnya masih ada sisa. Bisa buat beli chiki ini mah hehe, " Gangga dengan semangat berjalan ke minimarket terdekat. Tak lupa ia memasang senyum sumringah khasnya.

===

Mari kita ke rumah Joshua~

"Kamu udah pulang? Kok nggak telpon dulu biar dijemput?, " Joshua menaruh tasnya di atas sofa.

"Nggak, ma. Mama langsung ke bandara aja. Masih ada kerjaan di Aussie sama papa kan? Ntar ketinggalan pesawat, lho, " Mama Joshua tau, pasti Joshua sangat sedih. Tapi, Joshua selalu menutupinya. Sudah berapa kali Joshua ditinggal sendiri di rumah. Bahkan sejak kecil pun Joshua sudah harus terbiasa tinggal sendiri dengan bibi.

"Maaf, ya. Mama sama papa belum bisa ngebahagiain kamu kayak keluarga pada umumnya. Mama sama papa sibuk terus. Kamu pasti capek harus ditinggal terus. Maafin mama sama papa, ya?, " Joshua hanya mengangguk. Sudah berapa kali mamanya bilang begitu, tapi tetap saja, tahun demi tahun dilewati Joshua tetap ditinggal sendirian sama bibi juga. Tapi, Joshua tidak mau bilang begitu. Karna perkataan itu hanya menambah beban pikiran kedua orang tuanya.

Mama Josh tersenyum, lalu menarik kopernya pergi.

"Jaga diri baik-baik ya. "

"Iya, ma. "

===

"Ha.. Sendiri lagi, " Ucap Joshua sambil berjalan ke arah dapur dengan langkah malas.

"Eh dek, kamu mau buat apa? Biar bibi aja yang buatin. "

"Nggak usah, bi. Bibi pulang aja. Josh bisa buat sendiri kok. "

"Nggak apa-apa ini? Kamu capek nggak abis dari sekolah? Kalau capek istirahat dulu aja, baru dibikin. "

"Nggak apa-apa kok, " Ucap Joshua sambil tersenyum.

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang