Aren't You?

6 6 1
                                    

10 tahun telah berlalu. Semua telah berubah. Kini, Joshua dan Nancy telah menjadi artis yang sedang naik daun.

Kehidupan mereka berdua sangatlah sibuk. Bahkan hampir tidak ada waktu untuk sekedar pergi berjalan-jalan atau bertemu teman.

Sedangkan Gangga, ia sedang menempuh pendidikan di bidang musik. Cita-citanya untuk menjadi atlet telah runtuh karna dirinya menderita tipes. Akhirnya ia memutuskan untuk menjadi seorang produser nantinya.

Sedangkan Eri, ntah bagaimana kabarnya sekarang. Ia telah lama menghilang semenjak 3 tahun yang lalu. Nomornya tidak aktif, dan rumahnya kosong.

Jujur saja, Gangga rindu bermain basket dengan Eri. Namun tetap saja,ia tidak bisa melakukan apapun. Ia hanya bisa mendoakan semoga Eri baik-baik saja dimanapun dia berada.

Semuanya telah tumbuh dewasa. Tak ada lagi yang namanya bermain. Mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Hampir setiap hari, Gangga menulis surat untuk Eri. Ia selalu membawa surat-surat itu kemanapun ia pergi. Ia ingin menunjukkan surat-surat itu kepada Eri nantinya.

29 Juli 2030

Untuk Noona.

Hahaha, aku baru pertama kali memanggilmu Noona. Baiklah, mulai sekarang aku akan memanggilmu Noona dan berperilaku sebagaimana harusnya.

Bolehkah aku mengatakan jika Gangga kecil merindukan Noona? Gangga kecil rindu bermain dengan Noona. Noona hebat sekali! Hahahaaha.

Bagaimana kabar Noona? Apa Noona merindukan Gangga sama seperti Gangga merindukan Noona? Atau lebih besar?

Aku sedang menyelesaikan skripsiku! Sungguh, susah sekali. Banyak sekali coretan di kertas ku! Aku benci melihatnya, namun inilah kehidupan sebenarnya.

Andai saja aku belajar dengan benar dulu, hahahaha. Memang benar, penyesalan datang di akhir.

Ah ya, sudah dulu. Sekarang sudah jam 12 malam dan aku belum tidur sama sekali. Apa aku akan begadang lagi malam ini? Ntahlah. Kuharap aku bisa menyelesaikan ini dalam waktu 2 jam!

Aku juga berharap bisa menemuimu. Aku ingin memberimu.. Ah tunggu sebentar.. Sekitar.. 10 surat! Bacalah nanti jika ada waktu! Termasuk surat ini.

Aku ingin menjadi seorang produser dan menulis lagu~

Apa kau mengenal Joshua dan Nancy? Mereka artis sekarang. Hebat sekali! Ah, kenapa aku seperti sedang berbicara sendiri dan kenapa aku memakai 'aku' sekarang? Kenapa aku se-manis ini? Apa aku memakan terlalu banyak gula? Hehe.

Aku akan menulis banyak lagu tentangmu dan dinyanyikan oleh mereka yang pantas! Tunggu saja~

Gangga

Kuharap Eri bisa membaca surat-surat ini nantinya. Batin Gangga.

Ia pun mengerjakan skripsinya yang harus diperbaiki dengan serius. Besar harapannya agar tidak mendapat banyak revisi besok.

===

"Sudah cukup baik. Tapi harus diperbaiki lagi di bagian ini. " Gangga memperhatikan pen merah yang dipegang dosennya itu.

Revisi hari ini tidak sebanyak yang kemarin, itu membuat Gangga bahagia. Paling tidak ia tidak membuat banyak kesalahan.

"Beristirahatlah terlebih dahulu sebelum mengerjakannya lagi. Pikiranmu pasti sangat terbebani. " Seperti mengerti perasaan Gangga, dosennya sampai berkata seperti itu.

Apa aku kembali saja ke rumah? Batin Gangga.

Ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Rumahnya yang dulu.

Ia rindu dengan tetangganya. Entah masih sama atau tidak.

Setelah keluar dari ruangan dosennya, Gangga mengambil hp yang ia taruh di saku celananya.

Gangga
Kayaknya gue balik kesana.

Ia mengirim pesan itu ke seseorang. Dengan hati riang, ia kembali ke apartemennya dan menyiapkan barang yang akan ia bawa.

Jika kalian bertanya, apakah Gangga menyukai Eri? Jawabannya.. Iya. Entah sejak kapan.

Gangga memikirkan banyak hal tentang Eri, apa yang akan ia lakukan jika bertemu dengan Eri, apa yang Eri lakukan sekarang, apa makanan kesukaan Eri, dan lainnya. Tapi ia tidak bisa menunjukkannya.

===

"Aku pulang.. "

"KAKAK!!! AKU RINDU KAKAK KENAPA KAKAK BARU PULANG HARI INI? " Gangga sudah disambut dengan hangat oleh seorang anak kecil perempuan. Dia Thasia. Adik Gangga.

Bukan adik kandung, saat Thasia masih bayi, ia dititipkan oleh orang tuanya kepada mama dan papa Gangga. Dan mereka sudah seperti keluarga sendiri.

"Ya ya, aku pulang. Dan ini hadiahmu. " Gangga mengambil kantong kecil yang berisi coklat kesukaan Thasia.

"KAKAK BAIK DAN SELALU BAIK! "

"Bisakah kau memelankan suaramu? Jangan berteriak. " Gangga mengusap pelan rambut adiknya itu.

Dan, kalian ingatkan dengan kakaknya Gangga, Gyu? Ia sudah menikah sekarang!

Semuanya berubah dengan cepat. Gyu menikah saat ia baru lulus kuliah, dan sekarang istrinya sedang hamil.

"Gyu tidak datang? " Thasia menggeleng.

"KAKAK GYU JAHAT TIDAK DATANG. " Gangga tertawa, sedangkan Thasia mengeluarkan ekspresi cemberutnya yang khas.

"Siapa bilang kakak Gyu jahat? " Thasia yang sedang cemberut itu malas memalingkan wajahnya, ia tahu itu Gyu.

"Hoh.. Yang udah nikah beda. "

"Makanya nyusul cepet! Disana nggak ada yang cakep? " Ejek Gyu, "atau masih nunggu si 'itu'? "

"Apaan sih. Jangan mikir jauh-jauh, skripsi aja gue belum kelar. "

"SKRIPSI APA ITU SKRIPSI KOK AKU NGGAK TAHU? " Tiba-tiba Thasia ikut berbicara. Thasia memang begitu, ia suka berteriak saat berbicara, dan bertanya macam-macam. Rasa ingin tahunya sangat tinggi dan tak ada yang menandinginya.

"Ya nggak tahulah, kan Thasia emang nggak tahu apa-apa. " Sedangkan Gyu sangat suka mengejek Thasia dan menjahilinya.

"Thasia tahu, kak Gyu itu jahat dan jahil! Aku juga tahu, kak Gangga itu baik dan baik! "

"Tak ada lagi kan selain itu? "

"Ihhh! " Katakanlah mereka sangat bahagia. Ditambah lagi dengan Thasia yang periang, dan satu anggota baru lagi nanti.

Steven dan Risa sudah menyelesaikan tugas mereka dengan baik sebagai orang tua. Walaupun terkadang mereka merasa mereka gagal menjadi orang tua yang baik, tapi mereka telah melakukan semaksimal mungkin dalam mendidik anak-anak mereka.

Sekarang Gyu akan menjadi ayah. Gangga akan menjadi apa yang ia cita-citakan. Sedangkan Thasia.. Ia bercita-cita menjadi seorang dokter nantinya. Tapi tidak tahu 1 jam lagi.

===

Hoho kali ini pendek 🙂

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang