Special Part

12 6 6
                                    

Risa POV

"ISAAAAAAA!! I miss you so much, tau! Gimana liburan lo? Pasti menyenangkan dong ya, " Ini temen gue, Heerin namanya. Rada bawel sih, tapi gue seneng kalau di sekitarnya dia.

"Ih, bawel deh lo! Bentar, mau taruh tas dulu, " Dan nama gue Risa. Biasa dipanggil Isa. Bisa dibilang gue anak dari keluarga cukup terpandang. Karena papa gue itu menteri.

So, yeah banyak yang deketin gue karna ada maunya. Tapi pas gue kenal Heerin, gue tau dia tulus.

"Eh, Isa. Lo tau nggak hari ini kita ada murid baru?! Cowok, sa! Cowok! Kalo ganteng ya, pasti pengen gue pacarin, " Kita berdua jomblo. Jadi masih berburu cogan. Dan kalau ada cowo anak pindahan, pasti Heerin punya niatan kayak yang udah kalian baca. Sedangkan gue?

"Lo nggak, Sa? Itu Kak Park lumayan kok! Denger-denger dia juga suka sama lo!, "

"Hah.. Males. Gue nunggu cowok nembak gue duluan aja. Daripada harus gue kejar-kejar, pas suka, eh dia nggak suka. Kan sakit gue, " Heerin ketawa.

"Lo belajar dari pengalaman yaaa. Ketauan ih Isa mah. "

Lalu bel sekolah berbunyi.

Dan semua murid sudah duduk di meja mereka masing-masing. Tinggal tunggu murid barunya di kelas ini atau nggak. Dan kebetulan,  Heerin duduk sama temennya yang satu lagi. Jadi, bangku sebelah gue kosong.

Berarti, kalau anak barunya di kelas ini, dia bakal duduk di sebelah gue selama satu semester atau sesuai kehendak wali kelas kapan pindahinnya.

Ceklek

Tatapan mata semua tertuju ke arah pintu yang kebuka. Kecuali mata gue.

"Ohayo- eh. Maaf, " Lah ngakak banget? Gue ketawa kecil sambil ngeliat ke arah pintu. Dan ternyata ada muka asing yang gue sama sekali nggak kenal. Murid barunya kah? Pindahan dari Jepang?

"Ehm.. maaf. Tapi guru nggak bisa masuk sekarang. Dan saya disuruh duduk di bangku kosong, disebelah cewek dekat jendela, ya? Yang rambutnya di kuncir. " Kata dia sambil kasih tau ciri-ciri gue. Dan satu kelas langsung jawab 'iya' dengan kompaknya.

Trus dia ngangguk, dan jalan ke arah kursi kosong di sebelah gue.

"Maaf, tapi.. Karna saya disuruh duduk disini.. nggak apa-apa, ya?, " Kaku banget ya ampun (ಥ ͜ʖಥ)

===

27 Januari 1999

Mungkin diary

Hari ini, gue ketemu cowok. Namanya Steven. Gue nggak begitu dengerin nama lengkapnya dia. Dia pindahan dari Jepang. Dia cerita banyak walaupun auranya dingin. Jutek. Cuek.

Gue duduk di sebelah dia berasa duduk di sebelah AC. Yah, walaupun lumayan seru sih. Tapi beh, dingin banget auranya. Tapi nggak tau kenapa, tadi pas pulang dia natap gue bentar. Dan fix, tatapan dia hangat-hangat datar gimana gitu.

Tatapannya datar, tapi kayak mengandung banyak arti. Mukanya datar, tapi lucu. Dia tinggi, kurus, putih, dan ganteng. Gue nggak tau kenapa, tapi tatapan dia bisa ngilangin capeknya gue.

Dan nggak tau kenapa juga, pas dia natap gue. Jantung gue berasa mau copot dong. Apalagi ditambah dia senyum di akhir. Trus bilang "Hati-hati dijalan. Umur nggak ada yang tau. " Gimana jantung gue nggak mau copot :)? Dia kayak pyscho gitu :). Tapi dia juga nyebelin-nyebelin gimana gitu. Tapi gue gemes.

Ditulis oleh cewek yang mungkin
sedang kasmaran untuk
pertama kalinya?
Lee Risa

===

Ini bakalan ada 2 part hehe.

Sincerely,
Author hehe

NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang