BGCK-BAGIAN 15

96.8K 3.2K 175
                                    

Brukk!!

Tubuh Rachel tersungkur akibat bertabrakan dengan seseorang tanpa ia sengaja.

"Duh gimana sih? Jalan liat-liat dong," kata Rachel menyalahkan, padahal yang salah dirinya. Jalan tidak liat-liat.

"Maaf gue nggak sengaja," kata orang tadi sembari mengulurkan satu tangannya.

Rachel mendongakkan wajahnya. Terlihat jelas siapa si pemilik tangan itu. Mata Rachel tiba-tiba memanas.

"L-lo?" tanya Rachel terbata sembari mulai berdiri.

"Ra-Rara?" katanya ikut terbata.

"Kok bisa ada disini?" tanyanya masih dengan ekspresi terkejudnya.

"Kesini sama siapa?" Rachel masih diam menatap wajahnya tanpa kedip. Terlintas sesaat memori dia dengannya.

"Ra?" panggilnya.

Rachel masih diam tak menjawab. Lidahnya seolah kelu, matanya semakin memanas.

"L-lo kenapa kesini?" tanya Rachel berusaha mati-matian menahan tangisnya.

"Lo lama banget sih? Ngapain dulu disini? Tebar pesona?" perkataan seseorang membuat Rachel dan orang tadi menoleh kearahnya.

Bima, yap! Orang tadi adalah Bima. Ia menatap orang yang ada didepan Rachel dengan tatapan tajamnya. Menoleh kearah Rachel yang sudah menunduk menahan isakannya.

"Lo siapa?" tanya Bima.

"Oh kenalin, gue Rifki. Mantannya Rachel," katanya sembari mengulurkan tangannya.

Bima menatap uluran tangan Rifki tanpa berniat ingin membalasnya. Sontak, Rifki langsung kembali menarik uluran tangan tadi.

"Lo siapanya Rachel?" tanya Rifki sembari melirik Rachel yang masih menunduk enggan menatap keduanya.

"Pacarnya," balas Bima sesantai mungkin.

Rachel langsung mengangkat kepalanya. Menatap Bima dengan tatapan tak percayanya. Apa maksudnya ia mengatakan hal seperti itu?

"Nggak mungkin," kata Rifki dengan senyum meremehkan.

"Lo perlu bukti?" tanya Bima.

"Ya!" balas Rifki terkesan menantang.

Bima langsung tersenyum licik mendengar balasan itu. Dengan gerakan cepat, ia langsung menarik dagu Rachel dan menempelkan bibirnya dengan bibir Rachel. Rachel langsung tersentak mendapat perlakuan seperti itu untuk yang kedua kalinya. Rifki juga tak kalah terkejudnya, karena sosok Rachel akan memberontak jika diajak berciuman. Tapi kenapa sekarang tidak?

Bima tersenyum licik disela-sela ciumannya. Meskipun Rachel tidak membalas ciuman Bima namun tak masalah, yang penting Bima bisa kembali mencicipi bibir manis Rachel. Begitu fikir Bima.

Setelah puas, Bima langsung mengakhiri ciuman itu. Menatap Rachel yang sudah merona. Ia langsung merangkul pundak Rachel dan kembali menatap Rifki yang sudah naik pitam, kedua tangannya juga sudah terkepal dengan tatapannya yang setajam elang.

"Gimana? Udah percaya kan?" tanya Bima dengan senyum miringnya.

Tanpa menjawab, Rifki langsung pergi begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Udah nggak usah dipikirin. Masih ada kesempatan lain buat ngulang yang tadi, lebih baik sekarang makan. Gue tau kalo lo laper," kata Bima langsung meninggalkan Rachel yang masih mematung akibat rasa shock-nya.

BIMA SETAN!! SIALAN!! TANGGUNG JAWAB LO, UDAH BIKIN ANAK ORANG BAPER!!~ teriak Rachel dalam hatinya dan langsung menyusul Bima.

"Mau pesen apa?" tanya Bima setelah mereka menduduki bangku yang terletak diujung restoran, dengan pemandangan beberapa lampion yang digantung diatas danau hingga membentuk sebuah bayangan. Dan juga lantunan musik yang menggema di sekitar mereka.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang