BGCK-BAGIAN 20

89.3K 2.9K 34
                                    

"Oh angin bisikkan padanya, kucinta dia..."

"Takkan ada yang lain..."

"Kuharap dirinya... Dapat mendengarnya..."

"Apa yang kurasa tentang dirinya..."

Suara merdu terdengar dari ruang musik. Dengan petikan gitar yang mengiringinya, menambah kesan sempurna diantaranya.

"HAYO!!" kaget seorang gadis hingga membuat sang empu menjatuhkan gitarnya secara spontan.

"Ahaha muka Kakak lucu banget!!" kata gadis tadi yang tak lain adalah Rachel, tak lupa dengan gelak tawa yang mengiringinya.

"Lo ngapain sih? Kurang kerjaan banget ngagetin orang yang nggak salah apa-apa?" kesal Bima dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

"Lagi pengen aja," balas Rachel santai.

"Oh apa jangan-jangan, lo kesini setelah denger gue nyanyi tadi ya?" tanya Bima dengan senyum miringnya.

"Enak aja, PD banget jadi ketos. Emang iya sih, bagus. Tapi gitarnya, bukan suaranya," kata Rachel dengan jari telunjuk yang ditempelkan di dagunya seolah sedang berfikir.

"Ya-ya-ya, terserah lo," balas Bima sembari memutar bola matanya dan mengambil gitar yang tadi sempat terjatuh.

"Kak, ajarin Rara main gitar ya?" kata Rachel dengan mengeluarkan puppy eyes-nya.

"Nggak," tolaknya.

"Kak ayolah, Rara pengen banget bisa main gitar. Ya-ya? Mau ya Kak?" kata Rachel yang terus saja memohon dengan menarik-narik tangan Bima.

"Iya ah bawel, sini," pasrah Bima.

"SERIUS?!! Kakak ganteng baik banget, Rara kan jadi tambah sayang," ujarnya entah sadar atau tidak.

Rachel memang selalu saja seperti ini, mood dan sifatnya gampang sekali berubah.

"Alay," cibir Bima.

"Dih anje, udah dipuji juga," kesal Rachel sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Dasar cewek. Yaudah sini, jadi nggak? Kalo nggak, mending lo pergi aja," kata Bima mulai memetik senar gitarnya.

"Ya jadi lah Kak, sensi banget elah," kata Rachel.

"Nih, coba lo mainin," kata Bima sembari menyerahkan gitar yang ada dipangkuannya pada Rachel.

"Ini mah gampang," katanya dengan percaya diri.

Rachel asal memetik senar gitar itu tanpa mengenal setiap nadanya. Hingga suara yang ditimbulkan benar-benar jelek.

"Duh-duh-duh, udah stop! Lo kalo main, jangan asal ngejreng, ada nadanya juga," kata Bima dengan wajah kesalnya.

"Ya namanya juga nggak bisa, jadi wajar dong kalo aku nggak paham nada-nadanya kaya gimana. Makanya ajarin," balas Rachel.

"Yaudah iya. Jadi pertama-tama, jari lo yang ini harus lo taruh disini..." Bima mengajari Rachel dengan posisi Bima dibelakang Rachel seolah dirinya memeluk Rachel. Membenarkan setiap letak jari dan juga tangan. Mulai dari mengajari kunci dasar hingga memperkenalkan setiap nada lagu dengan sabar. Meski awalnya Rachel mengalami kesulitan. Ia sudah cukup paham.

"Jadi kalo mau ambil nada c harus gini ya Kak?" tanya Rachel sembari memutar wajahnya menghadap Bima, hingga saat ini jarak wajah Bima dan Rachel hanya berjarak beberapa senti saja.

Pandangan mereka saling bertemu, mata gelap Bima mengunci pandangannya pada mata coklat nan meneduhkan milik Rachel.

"E-eh sorry Kak," kata Rachel memalingkan pandangannya.

Bad Girl vs Cold Ketos [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang