Plakkkkkk
"Maafkan aku, Yoongi. Tapi perbuatanmu itu sungguh tidak terpuji!" ucap Jin dengan suara yang sudah menunggi.
Suga memegang pipi kanannya yang ditampar oleh Jin. Rose menelan salivanya dengan susah payah, dia ingin menghampiri Suga dan duduk disampingnya, tapi dengan cepat Jungkook melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Rose.
"Jangan mendekat kearah Yoongi hyung, duduk saja disini. Apa yang dilakukan oleh Jin hyung ataupun Namjoon hyung nantinya, itu adalah hukuman yang benar." bisik Jungkook kepada Rose yang langsung mematung.
Rose diam, namun tidak dengan hati dan jantungnya. Hatinya terus-terusan membela Suga, juga jantungnya yang terus berdetak kencang ketika pinggangnya dirangkul erat oleh Jungkook.
"Yoongi, apa kau tidak tahu caranya menghormati perempuan hah?!" tanya Jin dengan emosi yang sudah membara, tapi semua orang masih diam membeku, menyaksikan Jin yang memarahi Suga dengan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Mencium Rose sama saja dengan kau melecehkan Rose, tanpa sengaja pula kau sudah berperilaku sama seperti Taehyung, MIN YOONGI!!!" lanjut Jin.
Suga yang awalnya menunduk mulai menatap Jin dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Bukan sakit fisik yang membuatnya menangis, tapi sesaknya dada ketika mendengar Jin merendahkannya.
"Dengarkan aku dulu, bagaimana aku bisa membela diriku sendiri jika kau terus mengoceh?" tanya Suga dengan tatapan datar namun tersorot banyak kesedihan ditatapannya.
"Semua sudah jelas, aku yang melihatnya dengan mata dan kepalaku sendiri." timpal Jungkook dengan tatapan yang tak kalah dinginnya dengan Suga.
Suga berdecak pelan,"Ck, kau hanya bisa menyimpulkan semuanya tanpa mau mendengarkan penjelasan dariku, ohh my dongsaeng."
"JANGAN PANGGIL AKU ADIKMU JIKA KAU TAK TAHU CARA MENGHARGAI PEREMPUAN!!!" pekik Jungkook sambil berdiri dan membuat pinggang Rose terlepas dari rangkulannya.
Plakkkkkk
"JAGA SIKAPMU KEPADAKU, BODOH!" balas Suga sambil menampar pipi Jungkook dengan cukup keras.
Hal itu mampu membakar emosi Jimin yang sedari tadi hanya bisa diam dan menyimak, membiarkan sahabatnya yang lain menangani Suga. Tapi kini sepertinya Jimin harus beraksi, dia berdiri mendekat kearah Suga, berada diantara Jungkook dan Suga yang sama-sama sudah dibakar emosi.
Tanpa ragu Jimin memukul Suga, terus menerus. Namjoon dan Hoseok berusaha keras memisahkan mereka berdua, sementara Jin menangani Jungkook dengan pipi yang memiliki cap merah menyeramkan.
Rose menangis, dia menutup mulutnya melihat kehancuran dari enam sahabat karena sebuah kesalahpahaman belaka. Rose tidak pernah menyangka, bahwa hidupnya akan lebih buruk dari siswa yang culun di sekolah.
"B--berentiii jim--jiminn...." ucap Rose disela-sela tangisannya sambil berjalan menghampiri Suga yang sudah terbaring lemah.
Satu hal yang bisa Rose ambil dari kejadian ini, dia bisa tahu betapa sayangnya Suga kepada sahabatnya itu, Suga tidak membalas pukulan Jimin, padahal Rose yakin dia mampu membalas semua itu. Tapi jelas tak Suga lakukan, karena satu hal Jimin adalah sahabatnya bahkan sudah seperti adiknya sendiri.
"ROSE DIA SUDAH MELECEHKANMU!"
Rose menggelengkan kepalanya sambil memindahkan kepala Suga agar berbaring diatas pahanya,"Tidak Jimin, kalian semua salah paham."
Semua orang diam. Rose semakin berasa bersalah karena sedari tadi hanya diam, membiarkan Suga dimarahi oleh para sahabatnya.
"Suga sunbae itu baik, dia bahkan memperhatikanku dengan sangat, kejadian itu hanya ketidak sengajaan. Aku tengah dimakan emosi dan Suga sunbae datang untuk meredakan semuanya. Dia sangat baik, meski aku tahu akhirnya kurang pantas untuk dikenang. Tapi percayalah, dia adalah seorang anak laki-laki yang perhatian penuh kepadaku, lebih dari siapapun." jelas Rose sambil menatap Suga yang hanya bisa tersenyum bangga mendengar penjelasan Rose.
Brakkkk
Dobrakan pintu membuat lamunan mereka tersadar, entah dimana sopan santun seorang tamu yang masuk dengan membanting pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Emosi yang memang sudah berada diubun-ubun hampir saja Jungkook ledakan, namun tamu itu bersuara, membuat Jungkook dan mereka yang berada di rumah ini kaget bukan main.
"DIMANA KALIAN SEMBUNYIKAN ROSE-KU?!" tanya Taehyung menggebu, tak peduli pintu rumah sahabatnya rusak, yang terpenting adalah Taehyung mengetahui letak gadis --ralat--- perempuan itu.
Rose menelan salivanya dengan susah payah, dia hendak berlari tapi kakinya sangat susah digerakan. Perlahan tapi pasti, Suga mulai bangun dari posisi berbaringnya, berusaha melindungi Rose yang sudah jelas merasa ketakutan.
"Oohh, jadi Yoongi hyung yang mengambil kekasihku sendiri?" tanya Taehyung dengan senyuman miringnya.
Bughhhhh
Satu pukulan berhasil mengenai pipi Suga, menyisakan sobekan dibibirnya yang imut itu. Rose lagi-lagi menangis, menutup mulutnya melihat Taehyung yang memukul Suga sekali namun menggunakan ribuan tenaga.
"Cukup, Taehyung! Kau tidak berhak mengatur hidupku lagi, jangan ganggu aku dan mereka semua!" teriak Rose memberanikan diri melawan Taehyung.
Taehyung melirik Rose. Lelaki itu mendekat kearah Rose dan berjongkok dihadapannya. Taehyung tersenyum kecil melihat wajah Rose yang sangat kusut, seperti sedang banyak pikiran, dan Taehyung mulai paham apa yang terjadi, kini Rose sudah mengetahui apa yang dia lakukan.
"Kau sudah memgingatnya sayang? Bagus!" ucap Taehyung sambil mengusap rambut Rose, membenarkannya, dan mengangkat kepala Rose agar dia bisa menatap mata cantiknya itu.
Rose hendak memberontak, tapi Taehyung malah menguatkan cengkramannya, sampai bibir Rose mengerucut akibat kencangnya pegangan Taehyung.
"Cukup, jangan sakiti dia lagi KIM TAEHYUNG!!!" kini giliran Hoseok yang berbicara, membela perempuan yang entah sejak kapan otaknya melemah sampai bisa menerima lelaki sebrengsek Taehyung.
"Kau tau apa tentang dia, Hoseok hyung? Mengenalnya pun tidak, hanya aku yang mengetahui dia dan seluruh tubuhnya." ucap Taehyung tanpa menatap Hoseok.
Tangan Taehyung perlahan membiarkan wajah Rose kembali bebas dari cengkramannya. Dia kini mengusap-usap pipi Rose lembut, seolah memang benar bahwa Taehyung tidak mau kehilangan Rose.
"Pergi!" ucap Rose sambil menunduk dengan tangisan yang semakin menjadi.
"AKU BILANG PERGI, KIM TAEHYUNG!!!" teriak Rose sambil mendorong tubuh Taehyung hingga terjatuh.
Tanpa basa-basi Rose berlari kearah kamar Jungkook, Taehyung tidak mengejarnya dia hanya tersenyum melihat tingkah Rose. Dan disempatkannya waktu untuk berteriak kala Rose hendak memasuki kamar Jungkook.
"JANGAN LUPA, ADA SPERMA-KU DI RAHIM-MU, ROSEANNE PARK!!!" teriak Taehyung sambil menunjukan senyuman miringnya.
"APA?!" pekik enam lelaki tampan yang sedari tadi hanya bisa melihat perdebatan dua insan.
***
Huhuhu, tdny gk akan dl up tapi ah pasrah sama hati sendiri :"
⚠️---jangan pernah lupa vote dan commentnya ya ;)
JANGAN SIDERS COY!!!!!☹️
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Devil | taerose
General FictionKim Taehyung adalah salah satu ketua geng yang paling disegani disekolahnya. Terkenal dengan kebrutalannya dan gemar membully orang, membuat siapapun enggan mencari masalah dengan Taehyung. Park Chaeyoung adalah salah satu siswi pendiam yang kini me...