9

4.8K 540 40
                                    

"Makan dulu ini, kau dari kemarin belum makan. Memangnya, tak lapar, huh?!" geurtu Seokjin sambil menyondorkan sepiring nasi dengan lauk pauk yang banyak kepada Rose.

Rose diam. Dua hari ini dia banyak melamun, lebih tepatnya ketika dia tahu bahwa kini dirahimnya tumbuh seorang manusia baru. Dan lebih parahnya, calon manusia itu malah darah daging orang yang dia benci.

"Rose?" ucap Seokjin sambil melambaikan tangannya, berusaha membuyarkan lamunan Rose.

Seokjin menghembuskan nafas berat. Lelaki yang lebih tua dari Rose itu duduk disampingnya, menepuk-nepuk pundak Rose agar perempuan itu bisa segera kembali kedunia nyata. Mau tidak mau Rose harus belajar menerima kenyataan, meski kenyataan itu sangat pahit.

"Eh, Seokjin oppa. Maaf, tadi aku melamun." ucap Rose sambil tersenyum tipis kearah Seokjin.

Seokjin mengangguk,"Kau makan dulu, sebentar lagi Taehyung pulang, jangan sampai dia kembali marah-marah dan membuatmu tertekan lagi."

Rose mengangguk lemah,"Terima kasih, oppa. Kau sangat baik."

Seokjin tersenyum, dia mengacak-acak rambut Rose pelan. Bagi Seokjin, Rose sudah seperti adik kandungnya sendiri. Melihat Rose disakiti oleh Taehyung, sama saja seperti menyakiti dirinya sendiri, rasanya sangat perih dan sesak.

Seokjin jadi merasa bersalah karena dulu dia pernah membela Taehyung dalam situasi apapun, membuat guru-guru lemah dan membebaskan Taehyung dari hukuman beratnya, tapi kini Seokjin tak mau membiarkan semua kesalahannya terulang lagi.

"Setelah makan, kau turun kebawah ya? Tadi pagi, Jimin bilang dia akan membawa banyak makanan dengan rasa mangga. Kau pasti suka."

Rose hanya mengangguk kecil.

"Ya sudah, aku turun dulu. Jangan bersedih lagi, Rose. Masih ada kami yang akan selalu menemani langkahmu."

Seokjin menutup pintu kamar Jungkook, menyisakan Rose yang masih menatap pintu kamar Jungkook, perlahan senyumnya terlukis, tapi air mata juga kembali lolos membasahi pipinya.

"Kenapa aku harus lemah seperti ini? Harusnya aku kuat, masih ada mereka yang menyayangiku." ucap Rose sambil mengusap air matanya,"Ayo semangat Rose, demi hidupmu dan hidup anakmu sendiri!"

***

"Aku pulang, Rose!" teriak Jungkook sambil berlari menaiki anak tangga dengan cengiran khasnya yang memabukan.

Jungkook dengan semangatnya membuka pintu kamar yang sudah beberapa hari ini ia tinggalkan. Kamar yang berpindah kepemilikan untuk sementara waktu. Jungkook mengerutkan kening melihat isi kamar yang kosong dan tentu bersih, Rose selalu membersihkan kamarnya.

"Dia kemana?" tanya Jungkook bermonolog, pasalnya karena kejadian kala itu Rose bukan lah Rose yang dulu. Dia jadi sangat penakut dan tertutup, Rose juga jarang keluar dari kamar ini. Melihat kamar Jungkook kosong, jelas membuat Jungkook panik sekaligus bingung harus mencari Rose kemana.

"Kau sudah pulang?" tanya Yoongi yang entah sejak kapan sudah berada dibelakang Jungkook.

"Memangnya, hyung tak bisa melihat tubuhku yang ada di rumah ya?" Jungkook malah menjawab pertanyaan Yoongi dengan pertanyaan lagi.

Yoongi menghela nafas berat,"Rose sedang membantu Jin hyung memasak."

Jungkook membulatkan matanya. Ada rasa senang bercampur kaget mendengar ucapan Yoongi. Senang karena akhirnya Rose mau berbaur dengan mereka lagi, tapi kaget juga mengetahui Rose yang berubah secara tiba-tiba.

[✅] Devil | taeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang