Mencoba memahaminya

22 2 0
                                    

"Emang kamu gak takut ya Ra bisa lihat begituan?" tanya Alif saat dia dan Ara melangkahkan kaki menuju perpustakaan.

"Awalnya takut. Karena kebiasa ya mau gimana lagi,"

"Mereka gak seram ya?"

Pertanyaan Alif membuat Ara tidak bisa menahan tawa nya. "Udah deh Lif! Penakut juga ngapain nanyak begituan,"

Alif mendengus kesal. Kemudian ia tersenyum kembali. "tapi kamu keren ya Ra bisa lihat?"

"Keren dari mana coba, itu buat kita gak bisa bedain mana mereka mana manusia, mangkanya aku susah ber-komunikasi dengan siapa pun Lif,"

Alif cengo mendengar penjelasan Ara, berat juga ya ternyata. Ara hanya tersenyum mendengar penuturan Alif, kali ini senyum itu benar-benar tulus.

Setelah kedua nya memasuki perpus Alif dan Ara memilih tempat ternyaman yaitu disudut perpus.

"Kamu yakin Lif gak ke kantin?" pertanyaan Ara masih sama, itu pertanyaan yang sudah berulang kali ia katakan.

"Aku gak lapar Ra,"

"Aku tau kamu lapar Lif, cuma sok-sok an aja yakan!" itu bukan suara melainkan suara Daffa.

"Eh Daffa, ada apa?" tanya Alif cengengesan.

Bukannya menjawab Daffa malah memberi kode mata ke arah Alif, Alif pun mengikuti ekor mata Daffa ternyata yang di maksudnya adalah Yara.

Gadis itu kini tengah menunduk, Alif tau alasan gadis itu seperti itu

"Daff, lu pergi gih?" usir Alif ketus

"Yaelah Lif, nih makan kalau masih mau hidup,"

Setelah memberi kan makanan kepada Alif, Daffa pun berlalu meninggalkan Alif dan Ara.

Setelah kepergian Daffa, "maaf ya Ra, Daffa itu sebenarnya baik kok," jelas Alif

"Gakpapa Lif, aku belum biasa aja,"

"Iya aku paham kok, lain kali berteman yaa sama Daffa,"

Ucapan Alif membuat Ara kaget dan membulatkan matanya, kemudian ia menggelengkan kepalanya kecil.

"Ra, kamu harus percaya diri kamu bukan gadis aneh," ucap Alif sambil tersenyum

Ara mencerna setiap kata yang di keluarkan Alif, ia juga merasa setelah mengenal pria itu hidupnya sebenarnya jauh lebih baik. Ia lebih berani berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya meski tidak banyak, tapi setidaknya ia sudah berani.

oOo

Terimakasih, karena mu hidup ku jauh lebih baik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang