Aku menjalani hariku bersama Ibu dengan baik.
Kami belajar bersama untuk memperdaya orang supaya masuk ke rumah kami, lalu kami melakukan 'itu'.
Tentunya untuk koleksiku juga.
Tapi lama kelamaan aku merasa aku butuh lebih banyak dari ini. Aku sempat berpikir, kalau saja aku tidak usah membagi makananku pada Ibu, pasti aku akan lebih menikmati makananku.
Aku tak tahan lagi, aku harus melakukannya.
"Hai, Bu, apa yang sedang Ibu lakukan?"
"Ibu hanya sedang melihat-lihat foto masa kecilmu, Nak,"Tanpa berpikir panjang, kuayunkan kapak yang kupegang ke kepala Ibu. Kepala Ibu langsung terpenggal saat itu juga.
Tapi, Ibu masih bisa bicara sedikit,"Kenapa kamu melakukan ini, Nak.."
Ibu sudah mati.