"Bhahaha" Terdengar gelak tawa dari segerombolan siswa yang tengah duduk di meja paling pojok.
"Jahat banget ya lu pada ama gw" Ucap sinis Padhil kepada teman²nya. Dengan tatapan jengkel dia menghela nafas kesal.
Ya, mereka yang sedang asik tertawa tadi adalah teman² Padhil. Sapa lagi kalau bukan Zafran Maulana dan Reza Malikhafidz
"Mampus lo sapa suruh sok²an mau ngelemparin gw" Ucap Reza yang masih saja mentertawakan Padhil. Padhil diam menatap nya horor
"Itu mah namanya karma dhil" Timpah Zafran santai yang membuat Padhil semakin jengah. Mukanya sudah merah menahan marah yang hampir meledak.
Sial! Bacot.
"Lo berdua gak bisa diem apa? Kalo gw tadi gak terlambat semuanya gak bakal gini, gak bakal gw dihukum 2 kali lipat gini" Keluh Padhil sambil mengibaskan seragamnya yang basah oleh keringat.
"Aduh kasian. Muka ganteng lo jadi penuh keringat." Ucap Reza bersimpati. Lalu bergerak akan mengelap muka Padhil, tapi tiba tiba..
"MAMPUS!"
serentak Zafran dan Reza mengejek. Lalu melempar tissu yang hampir mau buat ngelap muka Padhil tadi tepat dimukanya.
Sambil gelak tawa pecah. Dengan nada mengejek.
"Anjing, bacot lo pada!"
Mungkin jika sepatu yang di lemparnya tadi mengenai sasaran dia tidak akan dihukum untuk lari keliling lapangan.
Hingga sudah jam istirahat berlangsung. Sampai kantin, nasib Padhil masih aja jadi bahan bullyan kedua temennya itu.
"Eh dhil tuh pacar lu bukan?" Tanya Reza tiba tiba sambil menunjuk kearah pintu kantin. Padhil menoleh ringan.
Dan benar saja disana sudah terdapat Sinta bersama 2 orang temannya.
"Sin sini! Sinta!" Teriak Padhil dengan tangan melambai memberi kode ketika melihat Sinta hanya terdiam di depan pintu
Sinta yang melihat padhil pun segera menarik kedua temannya untuk menuju meja tersebut.
"Ngapain bengong aja disitu?" Tanya Padhil ketika Sinta sudah duduk disebelahnya.
"Cari meja yang kosonglah, kantinnya rame banget jadi gak keliatan mana yang kosong".
"Ya jelas rame lah, kantin kan ada gw cogan yang banyak di gemari kakak kelas dan adik kelas".
Dengan pede nya Padhil berucap sambil menaik turunkan kedua alisnya. Sinta memutar bola matanya malas."Ooh jadi yang menuhin kantin ini fans lu semua gituh" Sinta menatap Padhil tajam yang membuatnya bergidik ngeri dan membuat yang lainnya tertawa.
"Mampus lu dhil,, tiati lu kalo Sinta dah marah"ucap Vivi sahabat Sinta
"Eh ada neng Vivi, abang Reza sampai gak liat." Ucap Reza mulai mengoda Vivi. Ya, sudah bukan rahasia umum lagi. Kalau Reza sebenernya ada rasa sama Vivi. Vivi melihatnya dengan tatapan jijik.
"Yeuu apa sih lo badak bunting, jauh jauh sono! Geli gw anjir." Sentak Vivi berusaha menjauh kan Reza dari dirinya.
"Anjer nih dua orang juga, herman dah gw."
"Lagian kutil anoa aja banyak gaya lo!" Ejek Zafran menatap ringan Padhil dan Reza bergantian. " Punya dua temen sama2 dimabuk asmara, nasib nasib".
"Jomblo diem dulu dah" sentak Padhil
"Ya ampun Sin, gw tuh canda aja kali, natapnya gak usah kaya orang mau bunuh gitu napa, ngeri tau." Tangan padhil mengusah ringan rambut Sinta.
Sinta tak menghiraukan ucapan Padhil sedikit pun dia malah asik mengotak atik sesuatu di hp nya.
"Eh Sin tuh cowok yang dm lu ngajak jalan kemarin gimana? Lu terima gak?" Tanya Fera tiba tiba sambil melirik kearah Padhil, berusaha memanas manasi keadaan.
"Ya gw terima lah, masa cogan ngajak jalan gw tolak" Ucap Sinta sambil menekankan kata cogan, melirik sekilas melihat respon Padhil.
"Lah lu mau jalan sama sapa sin?" Padhil pun mulai panik seperti cacing kepanasan. Menatap tajam kearah Sinta mencari jawaban.
"Ya sama fans lah, kan fans gw banyak emang lu aja yang punya fans."
Sinta menjawab dengan nada sedikit mengejek. Menekankan kalau dia juga bisa lebih banyak dapetin cogan."Mampus lu dhil!"
Kompak mereka semua sambil tertawa terbahak bahak yang melihat ekspresi padhil.
"Makan tu muka ganteng gak jamin aman dari pelarian."
"Lebih baik jelek, tapi setia ya gak neng Vivi?"
Lagi lagi Reza makin gencar mepet mepet Vivi. Sedangkan Vivi mulai jengkel dan risih."Bacot ae lo anjer, Najis bat. Vivi juga gak bakal mau ama lo tai kucing kering!"
Serentak gelak tawa mereka pecah. Menertawakan muka kecut Reza. Haluan tiba tiba berubah. Menjadi membully Reza kompak.
Suasana kantin mulai rame. Sampai akhirnya bell masuk berdering, hingga semua pada berhamburan balek ke kelas masing masing.
Berhubung mereka semua satu kelas jadi mereka berjalan bareng menuju kelas.
"Sin emang bener ya lu mau jalan sama tuh cogan? Lu tega sama gw gituh?"
Tak henti-hentinya Padhil bertanya selama menuju kelas."Bacot banget sih lu dhil" Sinta yang mulai jengah pun mempercepat langkahnya untuk sampai kekelas dan meninggalkan Padhil yang hanya terdiam di tengah koridor.
****
Tbc
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Teen FictionBagaikan romeo juliet yang sehidup semati bersama. Bagai kan dongeng rama sinta yang berakhir bahagia. Kisah pasangan penomena.. Padhil, si biang onar sekolah. Seorang most wanted. Sinta, cewek dengan sejuta pesona dan rahasia. Gak seperti tokoh...