0.0 DANGER ☑

8.2K 254 0
                                    


"nikmati saja sayang" kalimat terakhir yang di katakan reyhan sebelum hal yang tidak diinginkan achel terjadi

setelahnya reyhan langsung pergi menuju kamar mandi dan mulai membersihkan diri. lalu ketika ia kembali di depannya terlihat sosok wanita yang terus saja meringkuk damengan air mata di pipinya

"MANDI!" bentak reyhan

Diam, hanya diam rasanya mulut achel susah untuk di gerakkan hingga tubuhnya terasa sakit semua "MANDI!!" bentak reyhan lebih tinggi membuat achel memanas

"lo tuh bisanya ngebentak mulu, nih badan gue sakit semua! Gue gak bisa jalan!" marah achel

"manja. Gitu aja lemah!" ucap reyhan melembut namun masih dengan nada mengejek

"ih gue gini juga gara gara lo!" omel achel

lalu di bopongnya achel menuju kamar mandi dengan balutan selimut dan kini tinggal lah achel di dalam kamar mandi entah apa yang di rasakannya tetapi ini adalah hal yang tidak benar, ia belum siap menjadi seoeang ibu namun tindakan reyhan juga tidak dapat di salahkan karena itu sudah hek dia terhadap tubuh achel.

kini achel hanya bisa mengelus perutnya "jangan dulu ya, aku belum siap ya tuhan" lirihnya

Setelah mandi achel segera turun kebawah dan mencari cari keberadaan suaminya, dan ia menemukan suaminya yang sedang duduk terdiam di dekat kolam renang "ekhm" dehem achel mengagetkan reyhan

"eh kamu," ucap reyhan sedikit canggung dia malu atas apa yang telah di perbuatnya tadi siang "maaf" ucap reyhan menunduk

"maaf? Buat apa?" tanya achel

"buat tadi siang," jawab reyhan

"ck.ck aku gapapa kok, lagian ini juga udah takdir kita bisa apa?" ucap achel sembari kakinya memainkan air kolam

"kamu gak marah?" tanya reyhan

"enggak reyhan" balas achel sambil mengecup pipi reyhan singkat sontak membuat reyhan melotot dan melihat kearah achel "apa?" lanjut achel

"gak papa sih," balas reyhan sembari tersenyum kaku

Hening beberapa saat

"chel" panggil reyhan

"iya?" jawab achel sembari menoleh menghadap reyhan

"eum, kalau suatu saat kamu hamil. Apa kamu akan menggugurkannya?" tanya reyhan, karena dia tahu bahwa achel pasti menginnginkan cita citanya tercapai bahkan kehidupannya masih panjang dan murnya belum siap untuk menjadi seorang ibu

"hah!, kamu gila apa? enggak lah justru aku akan menjaganya dengan baik" jawab achel membuat reyhan teroerangah tak percaya bahwa jawaban lain yang keluar dari mulut achel

"sayang, tengkuk kamu kok merah? kenapa?" tanya reyhan sembari menjahilinya dengan telunjuk.

"ih rey, heli tau udah de" omel achel

"ck." tawa reyhan pecah, dan menjahili istrinya "kamu lemah deh, masa gitu aja kalah"

"ish, apaaan sih kan kamu maksa tadi" cemberut achel

"hahaha berati nanti kalau kamu gak kepaksa bisa menang gitu?" goda reyhan

"yaiya lah," spontan achel lalu detik selanjutnya ia menutup mulutnya

"yaudah yuk main lagi, aku mau liat kamu menang" senyum reyhan pecah

"enggak ih gak mau" ucao achel menjauhkan tubuhnya dari reyhan

"ciaahh, malu malu nii" goda reyhan

"ih enggak lah," ucap achel dan langsung berdiri meninggalkan reyhan disi lain reyhan hanya tersenyum melihat langkah achel yang tertatih tatih, dan dengan gemas ia melangkah menghampiri achel dan segera membopongnya kembali

"kalo gak kuat jalan bilang aja" ejek reyhan

"kuat tau" jawab achel sembari menepuk bahu reyhan

Bahagia yang di rasakan mereka berdua, setelah sampai di ruang tamu reyhan merebahkan tubuh achel di atas sofa dan reyhan memilih duduk di karpet bawah lalu menyalakan televisi, achel yang merasa tidak senang mamilih ikut duduk di bawah setelahnya ia langsung memeluk tubuh reyhan dari samping sembari bergumam "i love you"

"apa?" tanya reyhan

"gak papa" cengir achel sembari mendongakkan kepalanya menghadap reyhan

"kamu ngomong apa sih tadi? aku beneran gak denger" tanya reyhan

"gak tau" jawab achel dan langsung menundukkan kepalanya

"i love you too" ucap reyhan sambil membalas pelukan achel

"kamu mau makan apa?" Tanya achel

"terserah kamu aja deh," ucap reyhan sambil terus melihat televisi

"kamu suka makanan pedas gak?" tanya achel

"suka, mending kamu buatin aku ayam lodho aja deh tpi jangan pedes pedes ya" ucap reyhan sambil tersenyum

"iya, kamu tunggu dulu ya" ucap achel lalu berdiri dan memutuskan pergi ke dapur untuk memasak, membuat masakan seperti ini jelas membutuhkan waktu yang lama karena ia harus memasak ayam kampung tersebut hingga lezat

Hampir set jam dan kini makanan sudah siap "reyhan" panggil achel

"iya sayang sebentar"  reyhan pun segera meletakkan PlayStation lalu berjalan menuju dapur "wihh enak nii baunya"

"ya iya lah" ucap achel lalu ikut duduk di hadapan suaminya

Dengan lahap reyhan memakan masakan istrinya yang begitu sedap "kenapa kamu gak makan yang?" tanya reyhan

"eum, enggak" jawab achel terbata bata karna sejak tadi ia hanya memperhatikan suaminya makan, entah kenapa ketiak kita memasak sesuatu dan diberikan kepada orang tersayang itu rasanya sangat senang apalagi ia berkata bahwa makanan tersebut enak dan layak untuk di nikmati

"makan ya, aku suapin" tawar reyhan

"euh enggak, gak usah rey lo makan sendiri ajah" tolak achel

Namun namanya juga reyhan, pasti dia akan memaksakan kehendaknya "makan." gertaknya membuat achel menuruti perintah reyhan dan melahap makanan yang di sodorkan reyhan.

Namun tiba tiba muka achel memerah mengeluarkan air mata "sayang, kamu kenapa? Hey" ucap reyhan lansung menghampiri achel

Geleng geleng hanya itu yang di lakukan achel "bi...bir kamu merah,?" tanya reyhan bagaimana ini bisa terjadi, pasti luka di bibirnya akibat ulah dirinya sendiri yang kalap akan ke indahan bibir achel "maaf, ini pasti luka yang aku buat tadi maaf sekali lagi" lanjutnya sambil mengelus bibir achel

"ngapain minta maaf, aku gapapa kok" ucap achel tersenyum dan memegang pergelangan tangan reyhan

"yaudah, tidur yuk udah malem juga" ucap reyhan dan di balas anggukan oleh achel, di angkatlah tubuh achel menuju kamar dan kini mereka telah berada di satu ranjang yang sama namun kali ini tidak ada paksaan dari salah satu pihak

Achel mulai memutar balikkan badannya menghadap sisi lain, dan tidak berselang lama tiba tiba reyhan memeluk dan menyembunyikan wajahnya di sela sela tengkuk achel dan terus saja menikmati aromanya "boleh kan aku semalaman kaya gini"

"terserah kamu," jawab achel lembut dan mencoba tidur

REYRA✔(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang