2. Tentang Sesuatu

35 3 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

🌸🌸

Aku dan Ka Husna diam didalam kamar kami sama-sama terdiam tak ada suara sedikitpun,kami sibuk dengan urusan kami, aku yang sibuk menulis karya sastra dan Ka Husna yang sibuk membaca buku-buku kuliahnya, Namun walaupun mata dan mulut ini tertuju pada setiap kata yang ku tulis, pikiran ku tetap saja pada surat dan kedatangan laki-laki itu.

"Ka." Ujarku mencoba menanyakan hal mengenai surat itu.

"Apa? biasanya kalo lagi bikin cerita jarang-jarang ngomong."

"Hehe ada yang mau ditanyain."

"Apa? penting ga nih hehe."

"Jelaslah penting banget."

Dahi ka Husna mengerut mungkin saking herannya dengan pertanyaan yang akan ku tanyakan.

"Emmm... tapi janji nih gak marah?"

"Engga aku kan ga pernah marah kali."

"Iya deh ngalah, Ka tau ga aku tadi siang nemu apa ?"

"Apa? uang?"

"Bukan, tapi surat."

"Hah surat." seketika ia menatapku dengan pandangan tajam sambil melirik ke sekitar kamar.

"I-i-iya."

"Maksudnya surat punya aku?"

Aku hanya mengangguk.

"Kamu baca?."

"Iya Ka abisnya penasaran soalnya lucu jadi dibuka."

"Kamu gak sopan, mana sekarang suratnya?" wajahnya memuram dan memerah.

"Itu." aku menunjuk ke arah bawah ranjang Ka Husna.

"Kakak minta jangan bilang Umi dan Abi ya."

"Kenapa Ka?"

"Takut dimarahin,Am janji ya sama kakak, please ya ya."

"Iya ka, dan kakak tahu ? orang yang mengirim surat itu datang ke rumah dan menemui Umi dan Abi."

"Maksud kamu Ilyasa ?dia menemui Umi Abi ?"

"Iya, dia ganteng ya ka."

"Ish kamu ini."

"ehhh Ceritain dong Ka kenapa dia suka sama kakak?"

"Tapi janji ya gak akan kasih tau siapa siapa." Balas nya kembali

"Iya Ka Husna."

"Kakak itu baru saja masuk ROHIS nah dia itu adalah anggota lama di ROHIS dia juga salah satu mentor di forum, awalnya dia tak pernah melihat kakak, cuman pas ada acara di kampus dia se-grup sama kakak nah dari situ dia memperhatikan kakak cuman gak ditanggapin."

"Kenapa? kurang ganteng ya ?"

"Apaan, engga lah! dia itu banyak disukai wanita, dia suka manggung sana sini menyampaikan ajaran  Rosullullah ,jadi apa layak sama kakak wanita yang tak sempurna ini?"

"Elah Ka Husna sosoan gitu padahal suka kan sama Ka Ilyasa ?"

"Engga aku gak suka sama dia."

"Ka Husna boleh deh bohongin aku sama semua orang tapi ingatlah ka Allah dan hati kecil kakak ga akan bisa berbohong."

"Emmm, kakak takut Ami kalo misalkan kakak jadi ga fokus sama pelajaran."

"Ka suka mah gak apa apa kali."

Sebuah PatahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang