Sebuah Patahan

Chapter 8

Proud Of Islam

Banyak yang kini ku tahu bahwa setiap cinta atau harap tidak selalu jatuh pada yang diharap, dan garis besar yang ku tahu saat ini adalah kesalahan dalam menggambarkan perasaanku.

Oke aku bodoh !

Seharusnya dari awal aku ga pernah menaruh rasa pada laki laki yang jelas akan menjadi sosok kakak iparku !

Dimana saat itu akal sehat ku ? Kadang aku ingat kejadian pada Nabi Yusuf a.s seorang istri raja pun melakukan hal yang aneh demi cintanya, tapi karena Allah Nabi Yusuf terselamatkan , dan aku rasa aku pun merasakan kehadiran rahmat Allah lewat umi dan abi sehingga aku tak lama lama dalam perbuatan yang keji ini Na'udzubillah :".

Besok nya setelah hari-hari itu aku kembali menjadi jati diriku yang sebelumnya, terutama pada ka Husna aku berterus terang dan meminta maaf padanya dan yang membuatku heran ka Husna tak marah sama sekali ketika Umi dan abi menjelaskan apa apa yang sudah terjadi belakangan ini , jujur dia Husna adalah kakak perempuanku yang paling terbaik ... apalagi kalau udah dibolehin pinjam baju baju miliknya.

🍁🍁🍁

Mataku tiba tiba terbuka lebar ketika ku lihat sebuah benda persegi panjang lengkap dengan cahaya yang menyorot ke arahku.

"Sampai kapan tidur disini?" Ujar seorang lelaki dihadapanku.

Saat itu aku berhasil membuat tubuhku melemas karena wajah merah dan rasa malu,sekali lagi aku bodoh !

"Ga baca ? Ini perpustkaan dilarang tidur, disini tempat lo baca buku ! Kalau tadi gue ga nyalain flash lo bakal tidur sampe satpam bangunin."

Jelas lelaki berpakaian sangat rapi itu mencerocosku bagai senior di kampus.

"Maaf, tapi sebelumnya terima kasih sudah membangunkan saya. "

Balas ku segera saat itupun ku beres kan segala yang ada diatas meja berbentuk oval dengan warna coklat tua.

"Tuh stiker note nya ketinggalan."

Ucapannya tak ku balas sama sekali aku hanya menggubris nya dengan tindakan ku mengambil stiker note itu.

Kejadian ini buat ku tambah malu, dan siapa dia ? Berani membentakku bahkan abi pun tak pernah berbicara seperti itu dia sama seperti Yusuf.

Alunan suara knalpot dan rimbunnya pepohonan didaerah Bandung kota ini membuatku sedikit lupa akan beban pekerjaan ku sebagai sekretaris utama di forum rohis, motor scoopy berwarna dark brown ini selalu menemaniku kalau Abi gak bisa mengantarku kemana mana.

Perjalananku terhambat karena kecelakaan truk yang membawa air bersih itu, ban mobilnya terlepas satu dan nyaris membuat pengendara dibelakangnya jatuh.

Tragedi ini membuatku paham bahwa sebaik apapun kita membawa kendaraan belum tentu pengendara lain juga hati hati.

Dan hal luar biasa yang kudapat hari ini adalah Betapa baiknya Allah yang telah menyelamatkan motor yang dikendarai bapak-bapak  yang umurnya ku tebak-tebak 55 tahun, coba bayangkan jika anak dan istrinya menunggu dirumah dan mendengar kabar suami nya wafat pasti bakalan sakit banget. Inilah kebesaran Allah..

Islam has always amazed me with the greatness of its God.. Maa syaa Allah.

Waktu dihari ini begitu cepat sekali hingga suara muadzin bersahutan betapa indah sekali suara itu, kebetulan saat itu aku berada di depan Masjid Baiturrahman daerah Jamika.

Lantas ku parkirkan saja motor pemberian abi ini di dekat masjid tersebut, kulihat banyak sekali akhwat juga ikhwan yang berada di lobby masjid itu mungkin memang sedang ada kajian.