3. Si "Melati Putih"

31 7 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

"Pada hakikatnya semua akan menemui kebahagian dalam fase hidup tapi tidak dengan menyakiti hati lain"

~ Sebuah Patahan ~

***

Jangan lupa dzikir dan shalawat

***

Manusia bernama Furqon Al -Gibran itu sudah pergi dari pandangan  mataku dan kini ada Si Melati Putih itulah julukan yang pantas diberikan pada wanita berparas cantik macam Arima Gashanni ya ya ya dia sih cantik patut lah diberikan semacam itu,tapi aku gak setuju !!! melati itu kan wangi,bersih,putih,Lah dia gatau deh pusing.

"Aminah tolong kasih ke Pa Idrus." Nada wanita itu meninggi.

"Maaf nih ka aku bukan pembantu kakak,kasih aja sendiri." ketusku sambil meninggalkan nya aku tuh tipe orang yang gak suka disuruh selain keluarga nah kalo aku disuruh sama orang lain ogah bener deh apalagi sama Arima "Melati Putih" ahhh ogah nyebutnya.

Setelah itu aku berjalan menuju lorong sekolah disana terlihat sepi sekali hanya ada 1 orang laki-laki yang sedang membelakangi ku, pikiranku takutnya kaya di film- film pas di ajak  ngobrol eh taunya hantu lagi, aku menggelengkan kepala sambil mencoba mendekati sosok itu.

"Assalamu'alaikum siapa ya gak takut apa disini sendiri" suara ku yang berjarak 1 meter darinya.

"Wa'alaikumsalam anda sedang apa disini."

"Eh malah balik nanya, saya disini lagi jalan-jalan tumben kan lorong sekolah sepi biasanya rame."

"Oh saya juga lagi diam.Kau tahu tak kenapa lorong ini sepi ?"

"Kenapa?"ujarku sambik mengerutkan kening.

"Ya iya lah orang pada kumpul di ruang rapat karena ada pengumuman masa pengabdian."

"Lah terus kenapa disini? balik badan kali misterius amat."

"Tadi saya kan sudah bilang, sudah saya mau pergi nanti takut kena fitnah apalagi sama kamu Aminah." Ujarnya sambil berbalik badan namun ia menutupi wajahnya dengan masker dan menunduk

"Hah?" tanyaku seakan terkejut kenapa dia bisa mengetahui nama ku ya, ah aku kan terkenal wkwkw. karena lorong sepi banget aku langsung pergi ke ruang rapat dan benar saja semua murid sedang duduk tertata rapi ketika aku masuk semua orang memperhatikan ku itu yang membuatku malu.

"Ai...aku malu."

"Emangnya kamu ga denger bel pengumuman?"

"engga"

"Ya udahlah"

"Eh bentar tadi itu semua murid kumpul kan ga ada yang ga datang?"

"Semua kecuali Aminah."

"Iya kan nanya Ai ...ish tapi tadi aku lihat laki-laki di lorong."

"Laki-laki? Siapa ?"

Tak sempat membalas pertanyaan Aisyah terdengar suara wanita dipinggir ku.

"Makannya kalo disuruh kakak kelas tuh nurut kali jadi kan gak akan telat gini dasar."

"maaf ya Arima Gashanni aku adik kelas kamu, tapi jangan harap mau disuruh-suruh."

"Gak sopan banget deh,aku bakal laporin dan aku bakal adain sidang hari ini juga."

"Silahkan..gak peduli."

Sebuah PatahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang