Massage Badan - (Roman)

29.4K 357 25
                                    

Roman PoV,

Badan gue sangat capek hari ini. Seharian gue cuma berbaring di kasur sambil menonton Youtube atau film di laptop. Ya kemarin gue habis dientot ganas oleh kuli-kuli di mall itu. 4 orang mengentoti lobang gue bergantian selama hampir 3 jam. Kontol-kontol keras berurat itu menumpahlan pejuhnya semua di lobang gue dan untuk ronde kedua, 2 orang kuli mau pejuhnya gue telan habis. Pejuh kental milik kuli jantan, rasanya masih dapat gue kecap di mulut gue. Benar-benar pengalaman paling gila dan menyenangkan.

Kedua Mas gue belum pulang dari acara Mapala yang mereka ikuti. Gue rasa mereka akan pesta seks disana bersama teman-teman kampusnya juga. Andai saja di sekolah gue ada kegiatan mapala, meskipun sudah ada kegiatan pramuka juga dan gue selalu digilir sama Bang Rio, Bang Ian dan kawanannya, tapi gue ingin jika bisa dientot di alam terbuka.

Masih asyik dengan menonton film, tiba-tiba Kakak gue datang ke kamar.

"Dek ngapain?" Tanya Kak Rubini.

"Lagi nonton aja Kak. Kenapa Kak?"

"Kata Mama badan lo lagi capek Dek, mau ikut pijat gak? Mama, gue sama Rea mau ke tempat pijat nih. Kalo mau ikut, buru ganti baju." Katanya sambil melengos keluar kamar.

"Gue tunggu di bawah ya."

Gue segera ganti baju dan bergegas ke bawah.

"Ayoo, Adek udah siap!!"

———————

"Untuk berapa orang Bu?" Tanya resepsionis ramah kepada Mama.

"4 orang, 3 massage dan 1 lagi refleksi kaki saja." Jawab Mama halus.

"Iya Ibu sebentar ya saya cek dulu." ujar sang resepsionis.

"Bisa langsung naik ya Ibu, untuk refleksi ada di samping, massage wanita di lantai 2 sedangkan pria di lantai 3. Petugas kami sudah ada diatas nanti langsung saja ya."

"Iya Mbak."

Gue segera naik ke lantai 3 dan melihat ruangan massage disini. Seperti tempat massage keluarga pada umumnya, ruangan agak gelap dengan adanya alunan lagu pengiring yang lembut untuk lebih rilex. Ada 5 kasur yang kosong dan 1 tempat sudah ada orang karena tirai pembatas tiap kasur tertutup. Tiba-tiba dari belakang, pundak gue di pegang oleh seseorang.

"Mas, sudah siap? Mau di mana mas pijatnya?" Katanya ramah.

Tukang pijat yang memegang pundak gue ini memiliki perawakan yang tinggi dengan badan proporsional. Kulitnya tanned, nadi di tangannya tercetak jelas dibalik warna kulitnya yang kontras. Wajahnya pun manis khas orang Jawa.

"Di pojok sana aja mas." Jawab gue sambil menunjuk sudut ruangan.

"Iya mas. Lepas baju duluan, saya mau ambil lotionnya ada yang kurang." Jawabnya ramah sambil tersenyum.

Tukang pijat gue ini memakai kemeja buatan tempat pijat dan karena tempat pijat gue membawa tema Jawa, ia memakai sarung batik. Dengan setelannya seperti itu, kejantanan tulang pijit gue ini menjadi berkali-kali lipat. Dadanya yang membusung karena bajunya yang sedikit ketat, apalagi otot bisepnya yang kencang, tertahan ketat dengan baju yang dipakai.

Gue segera masuk ke ruangan dan menutup tirai, melepas semua pakaian gue dan mengganti pakaian dalam gue dengan celana dalam sekali pakai. Badan gue benar-benar capek dan yang ada dipikiran gue hanya ingin dipijat supaya menghilangkan rasa capek dan pegal di seluruh badan. Meskipun tukang pijit gue sekarang sangat rupawan dan sexy, kali ini rasanya nafsu gue akan kalah sama lelahnya badan gue.

"Mas sudah siap? Ini celananya dipakai dulu." Ujarnya sambil memberikan celana yang memang disediakan oleh tempat pijat.

"Kalau saya boxeran saja ga papa mas? Sudah malas berdiri lagi." Senyum gue ramah

"Ga papa kok mas. Saya mulai pijatnya ya."

————

Kisah "Keluarga Berbeda" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/rakarsag

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.
Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,
Rakarsag

————

————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keluarga Berbeda ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang