"Pelarian sejatinya adalah
ketika jiwa tak menemukan arahan,
Ketika mendamba kasih
yang tak kunjung di dapatkan."◾🎭HIDDEN🎭◾
Seorang gadis tengah berjalan di kolidor. Langkahnya mengalun pelan berirama, menandakan sisi kewanitaan yang kentara.
Seragam yang melekat pas di tubuh rampingnya berbalutkan Blezer Almamater sekolah, juga rok di atas lutut yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Jangan lupakan jam tangan, sepatu, dan tas branded yang berwarna senada melengkapi kemewahan yang nyata.
Rambut panjangnya yang berwarna hitam tergerai sedikit ikal di bagian bawah, seperti sengaja di roll. Earphone berwarna ungu metalik yang selalu ia pakai kini tersampir di lehernya.
Wajah cantiknya memancarkan aura ke angkuhan. Tangan yang sedari tadi terlipat di depan dada menandakan kesombongan disana.
Oh, ayolah. Laganya seperti memberitahu kepada semua orang bahwa level mereka berbeda.
"Queen! Tunggu aku!"
"Queen!"
"Tzuyu tunggu!"
Itu adalah suara teriakan seorang gadis yang berlari dari arah belakang, dia sedang berusaha mengejar untuk menyamakan langkah mereka.
Ya. Chou Tzuyu, gadis cantik dengan segala yang ada padanya adalah kesempurnaan mutlak bagi setiap orang yang memandang. Sosok primadona sekolah yang banyak di gandrungi kaum adam, seseorang yang berasal dari kalangan keluarga kaya raya yang sangat di hormati dan terpandang. Remaja fashionable yang begitu nyentrik.
Si gadis dengan rambut di ikat kudanya itu menyamai langkah Tzuyu dengan napas yang ngos-ngosan, "Yaampun, kau selalu saja meninggalkanku Queen! Sekali-kali tunggulah aku, jangan tega membiarkanku setiap pagi berlari untuk mengejarmu!"
Tzuyu hanya memutar bola matanya malas, bahkan tidak melirik sedikit pun pada gadis di sampingnya.
"Waw! Hari ini kau memakai tas keluaran baru dari Gucci! Jam tanganmu juga! Hah! Padahal aku juga ingin! Tapi-"
Tzuyu mendengus, "Berisik Doyeon."
Doyeon. Salah satu dari dua orang beruntung yang berhasil lulus di catatan list sebagai teman gadis Chou, tentu dengan syarat bahwa level mereka harus lebih tinggi diantara yang lainnya.
"Oow, maaf Queen." Doyeon mengangkat tangannya seperti seseorang yang hendak menyerah, "Oke-oke, aku akan diam." Lalu dia merangkul pundak Tzuyu. Mereka pun masuk ke dalam kelas.
Dan disana, seorang gadis berbandana pink menyambut kedatangan mereka berdua. "Kalian baru sampai?"
"Elkie, kau sudah sampai? Tumben!" Doyeon bertanya sambil mendudukkan dirinya di bangku sebelah Elkie.
Benar. Satu lagi diantara dua teman yang termasuk di Geng Tzuyu selain Doyeon adalah Elkie.
"Ayah bersikeras mengantarku ke sekolah, jadi apa boleh buat!" Elkie bersungut kesal ketika mengingat sang ayah yang bersikap over protective padanya.
"Tunggu! Itu berarti kau tidak membawa mobilmu, dan dapatku pastikan kalau kau akan ikut nebeng di mobilku sepulang sekolah nanti!"
Elkie mengangguk ringan, "Tepat sekali."
"Ck. Menyusahkan!" Cibir Doyeon.
Lalu mereka berdua mengalihkan pandangannya pada Tzuyu yang tengah duduk di bangku depan Elkie. Ya, setiap mejanya berisikan satu orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
• Hidden Behind Mischief •
RomansaThe Hidden Fake Girl & Bad Boy (Putri Palsu dan Pangeran Kasar) Semuanya tidak seperti yang terlihat. Terkadang, bersembunyi di balik topeng sandiwara jauh lebih baik dari pada memperlihatkan kebenaran yang akan mengundang rasa kasihan. Itu menyedih...