(7) Romantic Debate?

2.2K 241 181
                                    

 

  "Karena nyaman itu perasaan terdalam, Yang masuk menyusup secara diam-diam."



                       ◾🎭HIDDEN🎭◾




Hari membosankan untuk semua kejadian yang menjengkelkan ini lebih pantas di sebut kesialan bagi Jungkook.

Pemuda itu kembali menatap pantulan dirinya di depan cermin wastafel lebih tepatnya sekarang dia berada di dalam kamar mandi.

Sedari tadi insiden gila itu terus terbayang menghantui bagaikan mantra sihir menyebalkan yang memaksanya untuk mengingat kejadiannya lagi dan lagi.

"Sialan!" Geramnya sambil menatap lurus-lurus pantulan dirinya di cermin. Jungkook kembali membasuh muka untuk yang kesekian kali, "Brengsek! Gadis gila!"

Ia memijat pelipisnya dengan kepala yang mendongak ke atas, mau bagaimana lagi, harga dirinya jatuh. Egonya terluka hanya dalam sekejap dan itu karena kecerobohannya sendiri. Berniat membalas perbuatan gadis itu malah berakhir ia yang kena getah.

Siaaal!!

Membayangkan kembali tangannya yang tadi menyentuh dada Tzuyu membuatnya muak bukan main, perasaan bersalahnya ia tepis jauh-jauh. Ayolah, lagi pula dia gadis murahan jadi untuk apa merasa bersalah? Begitulah gerutunya sebagai pelarian rasa gugup.

Tapi tetap saja-

Memalukan!

Jungkook menghembuskan napas jengahnya, setelah itu ia memutuskan untuk keluar dengan wajah super dingin miliknya. Dia kembali melangkah menuju ruang perpustakaan.

Tapi ketika sampai di pintu, seseorang dari arah berlawanan juga hendak masuk membuat bahu mereka tanpa sengaja bertabrakan.

Brukh!

"Ya!" Jelas saja Jungkook membentak kala tahu orang yang menabraknya adalah Tzuyu, "Kau lagi!" Dia bahkan menggeram.

Sementara Tzuyu hanya menatap tak suka tanpa membalas ucapan Jungkook setelah itu masuk terlebih dulu mendudukkan dirinya di salah satu kursi pada meja belajar, membuat Jungkook mendengus kasar. Pria itu pun masuk dan menarik kursi dengan enggan, lalu mendudukkan dirinya tepat satu meja dengan Tzuyu.

Keheningan terjadi di antara mereka, membuat ruangan luas yang di penuhi jutaan buku itu terasa lebih senyap dan mencekam. Tzuyu sibuk dengan laptopnya sementara Jungkook dengan handphonenya.

Mendapati Tzuyu yang terus diam tidak seperti biasanya membuat Jungkook sedikit melirik ke arah gadis itu dengan ujung matanya, dia mencebikkan bibir kala melihat Tzuyu fokus mengetik dan mengabaikan keberadaannya.

Ayolah. Gadis ini berubah dalam sekejap? Bercanda?

Brugh!

Jungkook menendang kaki meja membuat benda persegi panjang itu bergeser ke depan dan otomatis laptop yang sedang Tzuyu pakai pun tergeser dari posisinya, bahkan hampir jatuh bila saja Tzuyu tidak dengan sigap menggapainya.

"Apa-apaan sih!" Tzuyu menatap Jungkook dengan mata tajamnya.

Satu alis Jungkook terangkat kala mendapati kejengkelan Tzuyu yang baru di lihatnya dan dengan santainya dia menjawab, "Menendang meja, apalagi."

Tzuyu memutar bola matanya malas, "Kau sengajakan ingin menyulut emosiku!"

Jungkook menaikkan bahunya acuh setelah itu menopang kaki, "Bukankah seharusnya kau pergi dari sini. Dasar gadis murahan! Tidak tahu malu!"

Tzuyu berdiri dari duduknya dengan amarah yang meluap-luap wajahnya bahkan sangat dingin dan datar, hilang sudah semua kecentilan yang di pasangnya tadi pagi. Tertelan oleh kekesalan, "Murahan? Murahan kau bilang! Kau yang menyentuhku!"

• Hidden Behind Mischief •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang