"Karena untuk nyaman,
Kita terlebih dulu harus saling mengenal."
◾🎭HIDDEN🎭◾"Jadi bagaimana?" Tanya Doyeon dengan wajah penasarannya, "Apa Jungkook sudah menjadi berandalan berhati pink? Takluk olehmu, Queen?"
"Maksudmu?" Ini Elkie yang bertanya.
"Kemarin, Queen bertemu dengannya."
"Waw! Benarkah?" Elkie ikut penasaran, "Jadi, kalian sudah dekat?" Tanyanya hati-hati.
Tzuyu memutar bola matanya malas.
"Queen! Kau tidak tahukan seberapa penasarannya aku? Semalaman aku memikirkan ini, bahkan tadi pagi aku susah payah menahan untuk tidak bertanya padamu."
"Diam. Aku tidak mau membahas ini." Tzuyu mendengus.
"Ayolah Queen, ceritakan sedikit saja! Aku penasaran tentang apa yang terjadi di antara kalian." Doyeon terus saja cerewet. Hal ini di karenakan kejadian kemarin saat Tzuyu di tinggalkan di tepian trotoar oleh Jungkook dan kebetulan sekali saat itu Doyeon datang dengan mobilnya, tepat selisih beberapa menit saja.
"Jadi, apa kemarin kalian pergi berkencan di hari Minggu? Jungkook suda-"
"Pindah." Tzuyu menatap penuh jengkel pada wanita berkuncir di depannya, "Jika kau masih cerewet, bawa makananmu dan pindahlah."
Doyeon berenggut, "Kau mengusirku, Queen?"
"Pergi dari sini dan cari meja lain."
Elkie menggeleng melihat Doyeon terdiam bungkam dengan memanyunkan bibirnya.
"Tega sekali Queen, baiklah-baiklah aku akan diam!" Ketusnya. Lalu menarik piringnya mendekat, setelah itu menyendokkan makanan ke dalam mulutnya dengan lahap.
"Kita baru saja membicarakannya dan dia langsung datang." Ujar Elkie.
Doyeon mendongak, "Siapa?"
Elkie memberi isyarat dengan dagunya, dia menunjuk dua orang pria yang baru saja memasuki kantin.
"Oh! Sang pangeran iblis?"
Tzuyu memejamkan mata, dia tahu yang di maksud Doyeon adalah Jungkook. Siapa lagi!
Tapi tidak, sekarang dia sedang malas menghadapi pria itu. Bahkan untuk sekedar melihatnya saja enggan, gara-gara pria itu ia di marahi habis-habisan oleh Ayahnya pagi ini.
"Queen! Gebetanmu, tuh!"
Tzuyu berdecak, "Ck. Diam."
"Yakin kau tidak mau lihat? Dia sekarang sedang menatap ke arahmu loh."
"Aku tak peduli."
"Apa? Sebenarnya aku tak faham dengan sikapmu Queen, kau suka padanya atau tidak sih?"
Tzuyu hendak protes lagi, tapi semua kata-katanya tertahan kala dering ponsel menginterupsinya. Tertera nama Eomma di layar persegi panjang itu.
"Ya?" Katanya dengan malas.
Ayahmu memberi kabar, pertemuannya akan di adakan Minggu depan.
Tzuyu mengernyit, "Apa?"
Eomma hanya mengingatkan, jangan sampai semuanya kacau. Kau mengerti maksudnya kan, sayang.
Tzuyu mengepalkan tangannya yang lain di bawah meja.
"Aku tidak mau." Desisnya.
Jangan membangkang, kau tidak punya pilihan sayang. Ini semua demi kebaikanmu juga! Jika kau tidak mau Ayahmu marah besar dan mengamuk lagi, maka lakukan apa yang harus kau lakukan. Atau kau--
KAMU SEDANG MEMBACA
• Hidden Behind Mischief •
RomanceThe Hidden Fake Girl & Bad Boy (Putri Palsu dan Pangeran Kasar) Semuanya tidak seperti yang terlihat. Terkadang, bersembunyi di balik topeng sandiwara jauh lebih baik dari pada memperlihatkan kebenaran yang akan mengundang rasa kasihan. Itu menyedih...