"Ketika kebebasan terkekang,
Lalu pelarian membuat bimbang,
Maka harapan pun akan tumbang."◾🎭HIDDEN🎭◾
Malam ini di sebuah gedung menjulang tinggi, tampak ramai lalu lalang orang-orang kelas atas lengkap dengan jas dan dressnya yang super mewah. Bertepatan dengan itu, hari ini adalah hari pertunjukkan rutin setiap bulan. Para orang elit akan menunjukkan kebolehan putra putri mereka sebagai sang pewaris. Atau-
The talent of the descendants,
Of the throne.
Lebih tepatnya pada salah satu teater seni terbesar di kota Seoul. Para konglomerat itu saling bersaing menunjukkan level melalui bakat yang sempurna atas didikan mereka pada sang pewaris tahta.
Dan disinilah seorang gadis cantik dengan balutan dress hitam anggunnya yang di lengkapi topi baret berwarna merah. Perawakan tegapnya yang tak main-main, dengan wajah tegas nan aura high classical yang begitu menonjol membuat dia menjadi sorotan karena paling mencuri perhatian. Ya, Chou Tzuyu.
"Kau sudah siap?" Seorang wanita yang terlihat berumur namun masih memancarkan kecantikan dengan gaya glamournya itu mendekat menghampiri si gadis muda yang sedang berdiri di ujung jendela.
"Tentu Eomma, selalu." Suara dan tatapannya tak berubah, masih dingin seperti biasa.
Nyonya Chou tersenyum samar, "Mari buat mereka tertegun lagi dengan keahlianmu, dan tunjukkan bahwa kelas kita berbeda. Kau harus menjadi satu-satunya. ingat, haru--"
"Harus seperti yang kau inginkan." Tzuyu melanjutkan perkataan ibunya dengan suara dingin yang sedikit sarkas, "Aku tahu apa yang harus ku lakukan." Raut wajahnya masih tak berubah, tetap terlihat datar tanpa celah.
Nyonya Chou terkekeh pelan, "Kau memang benar-benar putriku, ayo."
Mereka mulai berjalan berdampingan, menembus kerumunan orang-orang yang sedang berbincang-bincang. Telak. Semua mata fokus menatap pada sepasang anak dan ibu yang terlihat cantik nan mewah itu, mereka yang di lewati bergantian menyapa saling menunduk hormat.
"Pasang senyuman termanismu, berbicaralah dengan lembut." Nyonya Chou berbisik.
Namun Tzuyu tidak menjawabnya, dia hanya terus memberikan salam hormat pada setiap pejabat dan petinggi yang di lewatinya.
"Wah! Nyonya Chou. Putrimu seperti biasa, paling mencuri perhatian. Sopan, cantik, anggun dan sangat mempesona." Tutur seseorang dengan senyuman.
"Hahaha,, Kau bisa saja, Presdir Wong." Kata Nyonya Chou dengan kekehannya.
"Terimakasih paman." Tzuyu kembali menunduk, seulas senyum terukir di wajahnya yang biasa datar.
"Semua orang di penjuru kota membicarakanmu." Nyonya Wong. Istri dari Presdir Wong ikut menimpali sambil mengelus pipi Tzuyu dengan lembut, "Bagaimana mungkin kau terlahir sesempurna ini, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
• Hidden Behind Mischief •
RomanceThe Hidden Fake Girl & Bad Boy (Putri Palsu dan Pangeran Kasar) Semuanya tidak seperti yang terlihat. Terkadang, bersembunyi di balik topeng sandiwara jauh lebih baik dari pada memperlihatkan kebenaran yang akan mengundang rasa kasihan. Itu menyedih...