"Fanny sayang, kita liburan yuk. Ke labuan bajo, kamu kan suka foto-foto itu tempatnya cocok banget buat kamu." Ajak mama Fanny
"Engga makasih." Jawab Fanny singkat membuat Lina sakit hati tapi ia tetap berusaha tersenyum.
"Loh kenapa ga mau? Kita udah lama ga liburan, apalagi kamu baru aja jadi anggota osis kan? Ayo kita rayain sambil liburan disana, kita tidur di kapal loh. Udah gitu nanti ketemu komodo, terus ke pantai yang pasir nya pink dan kita hiking juga disana."
"Sekali saya bilang enggak ya enggak, sekarang mohon keluar dari kamar saya. Saya capek mau istirahat, jangan ganggu saya."
"Yaudah mama keluar, pikirin baik-baik ya Fan. Mama pengen kita kayak dulu lagi, pengen banget."
Fanny juga mau ma, mau banget.
Lina keluar dari kamar Fanny dengan perasaan kecewa. Ia merasa gagal menjadi seorang ibu, ibu yang seharusnya merawat dan menjaga anaknya. Ibu yang selama ini Fanny inginkan, jika Lina tidak terlalu fokus dengan pekerjaannya pasti hubungannya dengan Fanny akan baik-baik saja.
•••
"Fan, gimana? Vincent enggak ganggu lu lagi kan?" Tanya Violet
"Engga santai aja, lagian juga masalah kemarin udah selesai kan. Lu sama Galang gimana?"
"Ohh yaudah, ga gimana-gimana sih Fan. Ya mengalir aja seperti air."
"Yaudah good luck Vi, semoga bisa sampai pacaran dulu deh. Nanti kalo udah pacaran baru sampai kakek nenek."
"Lu juga langgeng-langgeng sama Kenzo, jangan macem-macem. Jangan juga terlalu baper kasian entar kebingungan kalo lu ngambek mulu."
"Bisa aja lu, ke kantin yuk."
"Yuk."
Entah apa yang Fanny pikirkan, semingguan ini ia selalu membawa pisau lipat. Menaruhnya di short pants yang ia pakai, berjaga-jaga untuk apanya pun tidak diketahui.
•••
+628216xxxx
Temuin gue dibelakang sekolah, sendirian sekarang!Membaca pesan tersebut Fanny mengerutkan keningnya, siapa yang mengirimkannya? Apakah Kenzo yang sedang merencanakan hari indah yang akan dikenang sampai menutup mata? Entah lah Fanny langsung bergegas meninggalkan Violet sendirian di meja kantin.
"Ehhh Fann mau kemana? Masa gue ditinggal sendirian sih." Dumel Violet
Fanny sampai dibelakang sekolah, ia menarik rok seragamnya dan mengambil pisau lipatnya. Berjaga-jaga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Dateng juga dia, gue kira lu ga bakal dateng." Sapaan seseorang dengan suara yang berat langsung membuat Fanny menoleh kebelakang dan memegang pisau lipatnya erat-erat.
"Lu lagi, lu lagi, susah ya kalo punya telinga kayak cantelan tikus. Gue udah bilang kalo mau ketemu jangan sekarang, bandel banget." Jawab Fanny
"Yaudah santai, gimana Kenzo? Dia percaya kan sama aksi gue kemarin di gudang dekat rumah sakit itu. Dia sampe nonjokin gue loh, berantem sama gue bagus aja gue kebal dipukulin."
"Percayalah, lu ga inget dia punya tingkat halusinasi tinggi yang selalu anggep gue pacarnya? Mampus kan tuh orang gue manfaatin aja dia gue ambil harta-hartanya, gue manfaatin dia biar masuk osis. Dan satu lagi, gue ga yakin ini tahan lama."
"Lu sama dia udah putus dari Desember kemarin, sedangkan sekarang udah Februari. Lu yakin mau mutusin hubungan sekarang? Maksudnya lu bakal bentak dia gitu, dikit lagi dia ujian Fan manfaatin waktu sebaik mungkin. Pokoknya dia ga boleh ada di acara wisuda."
"Beres, udah yuk gue balik kantin dulu ya."
•••
Kenzo sudah kelas 12 tinggal menghitung hari untuk Ujian Nasional yang dilaksanakan bulan maret pertengahan yang artinya ia harus fokus belajar daripada nongkrong dan pacaran.
"Gak kerasa banget ya udah mau lulus, nanti ga bisa bareng-bareng lagi kita. Gaada Denovan tukang cerewet, gaada Rafa tukang diem dan gaada Galang juga tukang godain cewek." Ucap Kenzo memecah keheningan yang terjadi diantara keempatnya.
"Ehh iya ken, gaada lu juga lah boss."
"Gaada gue berarti gaada kita, kita solid ya sampe kakek nenek iya kann?!?!?!" Tanya Kenzo dengan penuh semangat seperti orang sakit jiwa yang akan meninggalkan teman-temannya besok dan berharap teman-temannya berkata iya atas persetujuan solid sampai kakek nenek.
"Mmmmm....." gumam Denovan menyenggol Galang
"I....i..iy...iyaa.... Ken solid dong." Jawab Galang ragu
"Gitu dong teman teman aku yang aku sayangi." Ucapan Kenzo tersebut membuat teman-temannya heran, karena Kenzo tidak pernah berbicara seperti itu dia selalu beriwibawa. kenapa Kenzo semakin aneh? Apakah Kenzo memiliki kelainan jiwa? Apakah ini semua sandiwara?
•••
Fanny dan Vincent mengadakan pertemuan singkat di salah satu café dekat sekolah, merencanakan bagaimana cara agar Fanny bisa bicaa ke Kenzo tentang hubungannya yang sudah kandas dua bulan lalu.
"Jadi kapan lu mau putusin dia? Maksudnya putusin bener-bener putus sampai dia mati kalo bisa."
"Sabar, gue kasian kalo harus sebelum ujian. Sebenernya Desember kemarin udah bener-bener putus juga Vin, engga boongan. Tapi ya karena dia jadi stress dan makin obsessed sama gue ya mau ga mau gue balik ke dia."
"Pokoknya putus lu yang kali ini harus semua orang tau, gue mau dia supaya menderita. Seperti apa yang Angel bilang ke gue dia harus menderita, walaupun selama ini Angel yang engga dianggap sama Kenzo, tapi Angel pun menderita digituin sama Kenzo. Angel temen deket gue, lu sepupu gue, dan kalian gue sayang. Jelas dong gue ga mau orang yang gue sayang menderita."
"Tenang aja Vin, beres kok semuanya."
•••
Halo semuanya, maaf ya updatenya lambat banget. Ini dia part yang mungkin bikin kalian bingung? Bikin kalian nyumpahin Fanny dan bahkan benci sama dia, tapi kita ga tau kedepannya gimana ya kann? Yaudah dibaca aja selamat membaca ya semuanya. Di share dong, vote dan komen juga. Follow Instagram chcochiz untuk update cerita-cerita baru bey. Thanks a lot, with love bey ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Who am i to you?
Teen Fiction"GUE BERHARAP LEBIH SAMA DIA? IDIH YA KALI." Senjata makan tuan, itulah pribahasa yang tepat untuk menggambarkan sosok Stefanny Julia. Cewe ketus, cerewet, pintar, baik, sopan dan si gadis pemilik sejuta mimpi bertemu dengan Alvian Kenzo sosok mos...