Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan coment nya yaa, nulis cerita ga semudah yg kalian bayangkan:) -Author . . . Happy Reading 💙 . . .
Sekarang gue lagi ada dikelas. Belum banyak siswa/siswi yang dateng. Gue memilih untuk mengeluarkan handphone dan memasang earphone di telinga gue. Dan menelengkupkan kepala gue ke meja. Masih ngatuk gue tuh. Semalem marathon baca wp ampe jam tiga pagi,eheheh. abisnya tuh lagi seru serunya.
Gue ngerasain ada yang duduk disebelah gue, tapi gue diemin dan tetap menelengkupkan muka gue. Palingan juga itu si Hyerim, klo ga Yoojung, somi, atau lisa.
Gue dah hampir masuk ke alam mimpi, tapi tiba tiba ada yang nyabut satu earphone gue. Reflek gue nengok ke pelaku yang sudah mengganggu acara tidur gue.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kangen gue ga?," Tanya Jisung.
Seketika gue langsung sadar dari lamunan gue. "Apasi anjay, ganggu gue tidur tau nggak!," Ucap gue galak sambil kembali menelengkupkan wajah gue kayak semula. Gue liat tadi hecan, jemin, chenle, ama Jeno uda dateng juga.
Baru gue mau tidur lagi, tapi gue merasakan jitakan di kepala gue.
"Anjir sakit woy," Ucap gue sambil mengusap usap kepala gue dan menatap sang pelaku, yg tak lain dan tak bukan adalah Park Jisung.
"Nih makan," Ucap dia sambil menyodorkan sekotak susu vanila dan satu buah roti ke gue.
"Ha?," Ucap gue bingung.
"Hah-hoh-hah-hoh, ini makan," Ucap Jisung.
"Buat gue?," Ucap gue masi blank.
"Nggak, buat haechan," Ucap Jisung.
"Oh, HAE--hmph," Mulut gue dibekep sama Jisung.
"Itu buat lo anjir ra, ish lola banget," Ucap Jisung masih membekap gue. Gue pukul pukul tangan Jisung, kode untuk menyingkirkan tangannya dari mulut gue. Dan akhirnya dia ngelepasin tangannya.