Chapter. 2

67 17 26
                                    

Chapt. 2 : pertemuan bisa datang tanpa terduga.

Pesawat mulai lepas landas meninggalkan bandara dan kota asalnya.

" Taehyung-ssi ini dokumen perusahaan yang akan menjadi mitra kerja kita. " ucap sekretaris pribadi Taehyung sembari menyodorkan berkas pada Tae.

" Terimakasih hyung, panggil saja aku Taehyung, dan jangan bicara formal seperti itu. Kita sudah dekat sejak aku masih SMP hyung. " ucap Taehyung.

" Hahahaha,  tapi tetap saja aku harus menghormatimu sebagai atasanku Tae. " kata sekretarisnya sambil berlalu menuju tempat duduk.

"Jimin-Hyung!" panggil Tae.

"Kenapa? " tanya sang sekretaris.

" Apa kau yakin perusahaan ini juga dipimpin gadis seumuran dengan ku? " tanya Tae.

" Mmm, aku sedikit tidak yakin. Tapi aku bersumpah yang akan kau temui adalah seorang gadis muda seumuran dengan mu. Ku harap kau tak melakukan kesalahan walaupun dia gadis kecil. " Kata Jimin dengan senyumannya.

" ahahaha,  arraseo* . Arigatou*! " seru Taehyung pada jimin yang sudah duduk di kursinya.

" Yaa,  Doita* ." balas Jimin dari seberang.

Sedikit aneh tentang mereka. Kerap kali berbicara menggunakan bahasa yang Berbeda-beda. Tapi, jimin sang sekretaris yang sudah menganggap Tae sebagai adiknya biasa saja,  dan malah menanggapi apapun yang diucapkan Tae.

***
Itami Hikōjō*
Bandara internasional di Osaka.

Lancar dengan perjalanannya dari Tokyo menuju Osaka. Tae segera menuju mobil penjemputnya.

"ohayou*! Oyabun*,  mari ikuti saya. " Ajak seorang pria dengan pakaian jas formal serba hitam. Yang rupanya pria itu adalah utusan dari Izzuna Compeny,  perusahaan yang akan bekerja sama dengannya.

"hmm" balas tae dan berjalan dibelakang pria itu,  diiringi enam pria lain yang berpakaian sama seperti pria pertama. Ke enam pria yang diketahui sebagai anak buah dari yakuza terbesar di Jepang itu menjaga sekitar Tae yang kemungkinan besar bisa mencelakainya.

Suara sepatu pantopel yang beradu dengan lantai menggema di lantai bandara. Sekilas semua orang beraktifitas seperti biasa,  walaupun diiringi dengan wajah yang sedikit takut akan membuat masalah,  tapi juga senang dengan kedatangan pimpinan Yakuza yang tak pernah menyakiti tanpa alasan, juga seorang yang dermawan.  Suatu kehormatan bisa melihatnya langsung seperti ini.

Bruuk!

Tiba-tiba seorang anak kecil menubruk kaki jenjang Tae.

" Gomen'nasai onii-san* " kata anak kecil itu sembari menunjuk 90 derajat. Kisaran berumur enam tahun.

Hampir saja anak kecil itu akan dipaksa tarik dan dihadiahi bogeman mentah dari pengawalnya. Tapi Tae menahan pergerakan mereka. Tae tidak mungkin menyakiti anak kecil yang sopan seperti itu.

" Aku tidak apa-apa. " ucap tae.

Tae mengelus lembut surai anak kecil itu.

"Apa yang kau lakukan disini?"

" Maafkan anakku,  aku akan membawanya pergi,"  belum sempat anak kecil itu menjawab,  sebuah suara telah menginterupsi pembicaraan mereka. Kemudian wanita pemilik suara menyeret anak kecil yang menabrak tae.

"sekali lagi maafkan aku,  lain kali aku akan sangat menjaganya agar tak jauh dari jangkauanku. "

" Tidak apa - apa Oba-san*. " jawab Tae datar.

The Hidden Mission Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang