02

890 100 0
                                    

Jisoo POV
"Jisoo, kami duluan ya!" Teman teman cowoku tadi melambaikan tangannya, lalu pergi dari hadapanku.

Aku hanya mengangguk sebagai balasan, lalu masuk ke dalam rumahku.

Ayah dan ibu belum pulang dari rumah.
Bisnis lagi, sudah pasti.

Mereka memang hampir tidak pernah di rumah.

Aku membanting badanku ke kasur, ya masa bodo dengan itu.

Aku melihat hpku, tidak ada sama sekali pesan dari Sehun.
Dia marah?

Atau mungkin dia sedang latihan dance nya itu?

Author POV
"Hm, biarin lah. Aku juga gapeduli dia mau ngapain, dia mau dance kek, mau jadi idol atau apalah itu. Terserah dia." Jisoo merebahkan badannya di kasurnya.

Dia sebenarnya tau bahwa dia juga salah. Tapi Jisoo kesal, karena Sehun yang selalu dekat dengan banyak perempuan.

Perempuan perempuan di kelas Sehun itu semua mendekat dengannya semenjak tau dia trainee dari SM Ent.

Jisoo berbeda kelas dengan Sehun, setiap kali dia datang ke kelas Sehun pasti ada saja perempuan genit di sebelahnya.

Jisoo kesal, tapi dia tidak mau putus.

Jisoo melihat ke atap ruangan kamarnya. Dia lapar.

"Huftt, aku harus membeli makan malam nanti." Jisoo memilih untuk beristirahat sebentar, sebelum mengisi perutnya.

●●●
"Sehun!" Teriak ibu Sehun dari luar kamarnya.

"Ah? Ada apa?" Lamunan Sehun buyar.

"Kau tidak pergi latihan? Jadwal latihan mu kan sebentar lagi!" Ucap ibu Sehun yang langsung masuk ke kamarnya.

"Ah! Ibu benar!! Astaga, bagaimana bisa aku lupa. Aku harus pergi!" Sehun mengambil jaket dan tasnya lalu langsung pergi menuju gedung SM Ent itu untuk berlatih sebagai trainee.

"Ck, dasar anak itu." Keluh Ibu Sehun.

--
"Ah, mian aku telat sedikit.." Sehun masih berusaha mengatur nafasnya karena berlari tadi.

"Ck. Kau ini! Baru saja menjadi trainee sudah seperti ini? Bagaimana kau bisa debut?!" Bentak pelatih nya.
Sehun lebih memilih diam.

"Ck, pergi sana dengan temanmu. Tingkatkan skill dancemu itu!" Ucap sang pelatih dengan nada tinggi.

"Um..Mian.."

Sehun berlatih dari sore sampai malam sekitaran pukul 9.

Dia lelah.
Tapi dia sadar, dance nya masih buruk.

Dia harus belajar lebih, dan lebih lagi.

"Sehun! Sudah ayo pulang. Pelatih sudah pulang juga." Ucap salah satu temannya, Chanyeol.

"Ah, ngga dulu hyung. Aku masih mau latihan lagi." Tolak Sehun pelan.

"Udah ayo pulang. Nanti kaki lo malahan sakit, dimarahin lagi." Chanyeol menarik Sehun keluar dari kantor.

Sebenarnya, sekarang saja kaki Sehun udah sakit.

"Udah sana pulang! Gue duluan!" Chanyeol melambaikan tangannya dari Sehun yang sudah di depan kantor SM.

Sehun hanya membalasnya dengan lambaian tangannya.

Sehun melangkahkan kakinya berjalan ke arah minimarket.
Dia lapar.

Hidup sebagai seorang trainee itu berat. Berlatih seharian tanpa jeda.

Apalagi, kondisi keuangan keluarga Sehun yang sekarang tidak terlalu baik.

Sehun membeli mie instan dan mengambil tempat duduk di minimarket itu.

"Eh?" Sehun kaget saat dia mau duduk melihat seorang perempuan yang dia kenal duduk dengan rambut acak-acakan dengan bir di tangannya.

"Astaga! Itu Jisoo!" Sehun mendatangi Jisoo, lalu menyadarkannya.

"Hey!! Jisoo! Ada apa denganmu?!"
Sehun duduk di sebelahnya.

"Ng? Sehun..?" Jisoo memeluk Sehun kuat.

"Aku rindu, hiks. Rindu!! Kenapa kamu selalu bersama banyak gadis di sekolah..?"

Sehun kaget mendengarnya.

Dia tau Jisoo sedang mabuk,
tapi bukankah ucapan seseorang saat sedang mabuk adalah jujur dari hatinya?

(After) 30 Days; Sequel 30 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang