Unique Kim's ; jin sowon

3. Cinta Segi-ribet

Di minggu pagi yang cerah ini, terlihat kedua anak lelaki sedang memegang microphone sambil bernyanyi,

Ralat. Maksudnya berteriak.

"ONEUL BAM JU INGONGEUN NAYANA NAYANA~~"

"JIMA JIJIMA~~"

"I'M FEELING SO ENERGETIC~~"

"GEOJITMARIYA YOU SUCH A LIAR~ SEE ME SEE ME YA NEON WISEONJAYA~~"

"URI DASI MANNA, BOMBARAMI JINAGAMYEON~~"

"NEOREUL MANNA~~"

BRAK.

"GUANLEEN! HYUNBEAN! BERISIK!"

Doyeon muncul dengan masker yang retak saking kesalnya dengan sang adik.

"Astagfirullah, Kak. Jangan marah-marah gitu, nanti batal puasanya." Nasihat Guanlin.

"Bct u." Balas Doyeon lalu kembali masuk kedalam kamarnya.

"Bct u itu bukannya grup kpop ya?" Tanya Hyunbin.

"Itu nct, geblek."

"Oh yang membernya mirip sama Om Jinyoung ya?"

"Beda, bego. Itu mah got7."

"Lagu debutnya yang Mama itu ya, Bang?"

"ITU EXO, ANJ—astagfirullah sabar lin sabar." Guanlin mengusap dada lalu menghela nafas panjang. "Bin, daripada lu nanya gak jelas kayak gitu mending kita makan eskrim Kak Doyie aja dah. Pening kepala gua."

"Ayo, Bang. Tapi kalau Kak Doyie marah gimana?"

"Santuy itu mah. Tinggal suruh Bang Lucas kesini bawain eskrim."

"HEH KIM GUANLIN, GUA DENGER YA!" Teriak Doyeon dari kamarnya.

"Mampus."

•••

"Ma, mendingan pro chiz atau kraft?" Tanya Sihyeon kepada sang mama yang sedang memilih sosis untuk barbecue nanti malam.

"Kraft aja, Kak. Kalau pro chiz kurang berasa kejunya." Sahut Soobin.

"Gua nanya mama, bukan lu."

"Dih? Sensian amat, Kak. Gua kan cuma ngusulin."

"Ck. Dasar cowok ganjen." Sihyeon hanya mendecih lalu menghampiri Sowon dan meninggalkan Soobin sendirian.

"Buset. Gua salah apa sih?" Gerutunya.

"Makanya jadi cowok tuh peka." Sahut seseorang dibelakangnya yang ternyata si papa.

"Halah. Kayak papa peka aja ke mama." Nyinyir Soobin.

"Papa sih always peka and sayang kepada your mom. Because dia adalah my wife satu-satunya."

Soobin hanya mengernyitkan dahinya bingung dengan ucapan Seokjin yang tidak jelas.

"Apasih, pa? Kalau gak bisa ngomong inggris gak usah sok deh." Balasnya.

"Songong banget nih bocah." Seokjin menjitak putra sulungnya. "Untung anak, kalau gak udah gua buang ke laut."

"Aduh sakit, papa!"