12. Rubby & Kenan Bag.II

1.9K 282 29
                                    

"Apakah benar kau Mafia?" Kenan melihat mata Rubby saat wanita itu bertanya, mata indah itu menatapnya dengan serius menyebabkan magnet diantara mereka menyatukan perasaan aneh diantara keduanya.

"Ken," tanya Rubby lagi tapi pria itu tidak menjawabnya dia memesan makanan mereka lalu menatap pemandangan sekitar, hati Kenan tahu kalau Rubby mencebik kesal tapi apa yang harus dia jawab, membenarkan kalau dia benar seorang Mafia? Perasaannya kepada Rubby saja dia tidak mengerti, lalu kenapa dia harus mengakui jati dirinya.
Saat memikirkan dunianya, Kenan lalu mengingat fakta-fakta yang dia lihat dari Rubby.

"Lalu siapa kau sebenarnya By?"
Pelayan yang baru saja datang kemeja mereka terkejut karena gebrakan meja yang dibuat Rubby.

"Aku tidak suka orang memanggilku 'By' kecuali sahabat ku Betty. Dan kenapa kau malah bertanya diriku, aku R_UB_BY." Jawab wanita berambut blonde itu.

"Don't you like it when I call Baby?"
Mulut Rubby menganga karena kalimat Kenan, serius pria ini mengatakan kalimat ini?

"Oh ayah maafkan aku karena tergila-gila dengan pria ini." Kalimat itu diucapkan Rubby didalam hatinya sambil tangannya memegang kedua pipi miliknya yang terasa panas.

"Tutup mulutmu, udara disini tersedot habis karena mulut mu yang terbuka terus seperti itu."
Rubby menutup mulutnya tapi senyuman tetap terbit di wajahnya.

"Aku akan membawamu ke Jepang besok pagi, kau akan aman bersamaku untuk saat ini." Rubby menggelengkan kepalanya sambil memasukkan sepotong egg tart yang sangat lezat itu ke mulutnya.

"Aku harus bekerja, dan aku bisa menjaga diriku sendiri. Lagi pula kita tidak punya hubungan khusus."
Tangan Rubby meraih potongan kedua, semua gerakan Rubby tidak pernah absen dari pengamatan Kenan.

"Apa status hubungan sangat penting bagimu?" Rubby mengangguk menjawab pertanyaan Kenan.

"Kalau begitu anggap aku bos mu yang sedang menyuruhmu ikut denganku."

"Maaf pak bos, tapi saya tidak suka menjadi simpanan yang tak diakui."
Kenan mendesah pasrah dengan Rubby, kenapa wanita ini tidak takut dengannya.
Kenan yang tidak suka berbicara lama memilih diam dan memikirkan sebuah rencana membawa Rubby bersamanya, dia tidak akan bisa tenang jika Rubby disini tanpa dirinya ada.

Setelah mengisi perut Kenan membawa Rubby berjalan-jalan di sekitar area taman, Rubby menggenggam tangan Kenan sambil sesekali mengayunkannya. Kehangatan menyelimuti hati Kenan, senyuman Rubby sungguh sangat indah. Ponsel Kenan bergetar saat mereka sedang duduk dihamparan rumput yang sedikit basah dikarenakan embun malam.
"Ya Chris."

"Tuan semua persiapan dan anggota kita sudah ready untuk transaksi besok."

"Terimakasih Chris, pastikan tidak akan ada kekacauan."

"Tuan tapi kita memiliki masalah, barang kita ditahan oleh salah satu kelompok di Texas."
Jika sudah membicarakan bisnisnya Kenan akan sangat menakutkan.

"Habisi mereka Chris, aku tidak suka orang yang bermain-main denganku."
Rubby yang santai menanggapi itu semua semakin menambah besar pertanyaan dikepala Kenan untuknya. Kenan mungkin harus mencari tahu siapa sebenarnya Rubby, karena terus terang Kenan merasa wanita ini bukanlah wanita biasa.

"Apa?" Tanya Rubby heran karena Kenan menatapnya dalam.

"Aku tahu aku cantik, sudah lah tenang saja karena aku tipe setia."
Kenan hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun. Lalu Kenan menelpon seseorang yang Rubby yakin pasti bernama Chris, mungkin orang itu orang kepercayaannya.

"Kau ingin membawaku kemana lagi?"
Tanya Rubby karena dia mendengar Kenan meminta mobilnya diantarkan saja.

"Pulang," katanya singkat.

"Baiklah, tapi antar aku ke flat ku lebih dulu." Kenan hanya berdiri tidak menjawab, sungguh sangat sopan.

"Bisakah kau menatapku saat aku berbicara dan menjawabnya saat aku bertanya."
Napas Rubby memburu karena sangat kesal, pria ini sebenarnya mau apa dengannya.

Kenan berhenti dan berbalik menatap Rubby, dia mengulurkan tangannya tanda mengajak Rubby menggenggam tangannya lagi.
Melupakan amarahnya Rubby berlari kecil dan menggenggam tangan itu.

Kenan membawanya mengelilingi indah nya London dimalam hari, lampu-lampu yang menyala dari segala penjuru arah memanjakan mata mereka berdua. Bagi Rubby ini adalah kencan pertama mereka, dan dia ingin hal seperti ini terus terjadi.
"Ken, bisa berhenti disana? Aku ingin memakan es krim nya." Kenan mengangguk, dia menepikan mobil dan berhenti tak jauh dari mobil es krim itu.

"Ayo turun." Kenan melihat suasana disekitar penjual es krim itu dan dia mengangguk.

"Kau yakin ingin makan itu malam-malam begini di musim dingin?"

"Aku yakin honey." Goda Rubby sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Kenan.
Dengan bergandengan tangan mereka mendekati penjual es krim itu dan Rubby memesan satu cup ice cream chocolate nuts dengan topping blueberry. Kenan ingin mengeluarkan dompetnya tapi Rubby menahannya.

"Tidak usah, ini tidak mahal. Jika mahal aku akan meminta kau membayarnya."
Dia memberikan uang nya lalu menarik Kenan duduk dibangku yang tersedia.
Hembusan angin yang dingin serta suara ban mobil yang melaju dapat mereka dengar dan rasakan, tangan Kenan perlahan merangkul pundak Rubby, dia lalu merasa kalau tubuh wanita itu menegang.
"Kenapa?" Tanya Kenan sengaja menggoda Rubby sambil menahan senyumnya karena pipi Rubby memerah hanya dengan perlakuannya yang seperti ini.

"Kau mau?" Rubby menyodorkan es krim yang dia pegang dan Kenan memakannya.

"Kenapa diam? Ayo cepat kita habiskan, aku sudah kedinginan disini." Rubby mengangguk dan mereka bersama-sama menghabiskan es krim itu hingga tandas tanpa sisa. Pipi Rubby tidak berhenti merona, dia benar-benar kasmaran saat ini. Dan ini adalah hari yang sangat manis untuknya, dia berdoa semoga semua kenangan ini tidak akan dia dan Kenan lupakan, meski nanti mereka tidak berjodoh.
Rubby tertawa dengan pemikirannya yang terakhir.

****

Gerbang Mansion Kenan terbuka dan mobilnya dia parkirkan tak jauh dari teras besar itu. Dilihatnya Rubby tertidur setelah sepuluh menit berada didalam mobil menuju ke Flatnya, karena wanita ini tertidur jadi Kenan dengan jahilnya memutar arah mobil menuju keniston palace ke Mansionnya.

Kenan mengusap pipi Rubby sebentar dan membuka seat belt yang dikenakan Rubby.
Dia turun terlebih dahulu setelah penjaga mansion membukakan pintu mobil untuknya, sedangkan tubuh Rubby dia gendong masuk menuju kamarnya. Rubby yang memang sangat nyenyak tidak terganggu sedikitpun, Kenan membaringkan Rubby dan mengamati lagi wajah Rubby, betapa gilanya wanita ini pikir Kenan sambil menyimpulkan senyuman.
Dia melepaskan sepatu dan juga mantel tebal yang dikenakan Rubby, menyelimuti tubuh wanita itu sedangkan dirinya duduk disofa kamar sambil memangku laptopnya, dia akan mengerjakan pekerjaannya sebentar.

Sesekali mata Kenan terus melihat kearah dimana Rubby berbaring dengan lelap, dan dia tidak tahan untuk tidak memeluk tubuh itu.
Kenan mematikan laptopnya lalu mengganti pakaiannya dengan celana ponggol membuat tubuh berotot itu terpampang jelas lalu memeluk tubuh Rubby.

"Sweet dreams my By." Kecupan kenan pundak Rubby...

Bersambung....

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salam dari si genit dan pria pujaannya 😘😘

HALF YOU {Tersedia versi Buku}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang