6. Really hot

2.4K 291 16
                                    

Rubby didalam toilet sibuk menambahkan lipstik nude nya, melihat tampilan dirinya didepan cermin toilet dan dia tersenyum puas, crop top yang dia gunakan sangat pas dengan tubuhnya juga rok hitam yang dia kenakan. Saat Rubby keluar dari toilet dia begitu terkejut melihat Andreas disana menunggunya.
"Oh my god, what are doing here?" Aksen british itu terlihat jelas dipengucapan Rubby.

"Ikuti aku sekarang Rubby !" Rubby mengikuti Andreas lagi keruangannya seperti semalam dia dipanggil keruangan itu tapi sepertinya kali ini Andreas marah kepadanya. Wajar saja jika bos nya itu marah, apalagi dengan kelakuannya semalam.

"Rubby apa kau tahu siapa pria yang kau goda semalam dengan ucapan konyolmu?"
Rubby menaikkan bahunya dengan wajah cuek.

"Tidak. Aku hanya tahu dia pria tidak sopan yang menurunkan ku begitu saja dari mobilnya padahal sebelumnya dia menolongku. Dan kau tahu Andreas aku sepertinya menggilainya, apalagi setelah semalam dia melihatiku dari hujung rambut sampai ujung kaki ku, rasanya aku ingin mendesah saat itu juga." Rubby tersenyum dengan imajinasinya.

"Gadis gila. Dia adalah pemilik tempat ini dan juga dia itu bos besar." Mata Rubby membesar mendengarnya dia seperti terkejut, dan Andreas tersenyum karena mengira Rubby tersadar akan kebodohannya.

"Serius, waw kalau begitu target ku pas. " Andreas menepuk jidatnya kencang dan Rubby berhambur memeluknya.

"Rubby aku peringatkan kau untuk tidak macam-macam, dia berbahaya untuk dirimu Rubby dan dia tidak memiliki keinginan menikah."
Rubby diam tapi dia tersenyum sedetik kemudian.

"Kau tahu Andreas banyak pria diluar sana menungguku untuk menghancurkan ranjang mereka, tapi aku tidak berminat. Jadi kau tenang saja dan lihat kemampuanku."

"Aku hanya tidak ingin kau kecewa, jadi tolong dengarkan aku by." Rubby merengut mendengar panggilan itu.

"Sekali lagi kau memanggilku by, by, aku patahkan adik mu itu." Lirik Rubby kebenda pusaka Andreas.
Setelah percakapan panjang itu Rubby keluar untuk melanjutkan pekerjaannya dia bernyanyi seperti biasa membuat semua orang mengikuti irama musik dan suaranya.
Setelah dua jam berlalu lagi-lagi Andreas mendekat kepanggung dan membisikkan sesuatu kepada Rubby.

"Serius dia menyuruhku untuk bernyanyi diruangan nya?" Andreas mengangguk dan Rubby bersemangat, tapi ternyata Rubby salah menduga, ruangan itu bukan hanya diisi oleh Kenan Rexton tapi juga tiga orang pria lagi yang sepertinya teman bisnis pria ini.
Rubby melangkah dan mengambil micropon yang ada didalam ruangan itu lalu musik diputar oleh Andreas sendiri. Disana ada empat orang wanita penghibur yang bermanja-manja dengan masing-masing pria seketika Rubby malah memberikan senyuman mematikannya membuat mau tidak mau Kenan mengangkat sebelah alisnya melihat senyuman itu.

"No matter what you feel, no matter you do I only want do bad things to you, so good....."
Rubby masih bernyanyi dan sesekali menanggapi senyuman nakal para pria menjijikkan yang ada disana, tapi sepertinya Kenan tidak terpengaruh akan tubuh menggiurkan Rubby. Dan Rubby seketika kesal saat salah satu pria mencoba memegang bokongnya, dia mencekram tangan pria itu lalu keluar begitu saja dari ruangan itu.

"Andreasss panggil wanita kurang ajar itu keruanganmu sekarang juga." Kenan membentak Andreas dengan tegas, dia benar-benar kesal dengan wanita bernama Rubby itu.

Rubby duduk diruangan Andreas setelah para penajaga Club menyeretnya masuk kedalam ruangan itu dengan paksa karena tadi Rubby ingin pergi dari sana.
Andreas diluar ruangan hanya bisa berdoa semoga dia dan Rubby diberikan ampunan oleh Mr.Rexton .

Surai Rubby yang sudah sedikit berantakan membuat Kenan tersenyum sinis memandang wanita yang mencuri sedikit waktunya itu, mencuri waktu untuk sedikit mengingat ocehan dan juga perilakunya.
"Jadi kau tahu tugasmu disini?" Rubby menatap Kenan dengan tak gentar dia tersenyum semanis mungkin disaat hatinya terasa panas.

HALF YOU {Tersedia versi Buku}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang