Five Star Hotel Shibuya Japan
Aku melihat wajah serius wanita didepanku yang begitu menggemaskan, dia terlihat sangat hati-hati membersihkan wajah dan tanganku yang terdapat bekas darah. Wajahnya tersenyum saat semua yang dia lakukan selesai, lesung pipi dikedua pipinya menambah kesan manis dirinya.
Aku tidak pernah bertemu dengan wanita seperti dia sebelumnya manis, cantik, terlihat imut dan juga ehm...seksi, membayang tubuh wanita ini saja membuatku gerah seketika."My By," kata ku membuatnya menatapku dan tersenyum seperti biasanya, dan perasaan ku lega karena dia tidak muram lagi.
"Yes,Honey?" Jawab nya membuatku geli sendiri dengan tingkahnya yang sekarang menatapku dengan mata berbinarnya.
"Jangan bermimpi," ucapku yang membuatnya terlihat kesal. Tapi dia kemudian seakan gelisah lalu bangkit dari duduknya dihadapanku tadi.
"Ken, apa kau mengenal keluarga Ozier ?" pertanyaan Rubby membuatku terkejut, kenapa Rubby bertanya seperti itu.
"Ya aku cukup mengenalnya, kenapa? Apa kau mengenal mereka juga?"
tanyaku sambil memperhatikan gerak-gerik Rubby, tapi tidak ada yang mencurigakan. Dia terlihat santai dan cuek, hanya senyuman menggodanya itu yang tidak hilang dari wajahnya."Tidak, aku mendengar dipesawat kau menyebut nama Arlan, jadi ku pikir apa mungkin Arlan Ozier yang seluruh keluarganya mati mengenaskan itu."
"Lalu?" tanya ku lagi
"Lalu apa? Aku hanya sedikit berpikir kau yang membantai keluarga Ozier itu." Aku tertawa melihat wajah Rubby yang seakan ngeri membayangkan aku yang membunuh keluarga Ozier, pikiran wanita ini benar-benar menari bebas dan lepas.
"Jangan tertawa, cukup jawab saja."
"Jika aku tidak menjawab kau akan melakukan apa?" tanyaku lagi membuatnya semakin kesal.
"Aku mau mandi." Dia bergerak menjauh dariku menuju pintu kamar mandi.
"Ah aku pikir kau akan menciumku."
Dia berbalik badan lalu memicingkan matanya menatapku."Tidak mau mengatakan menyukaiku tapi mendamba ciumanku hem?" jawabnya membuatku tersenyum sedikit dan dia langsung menghentakkan kakinya berjalan menuju kamar mandi.
Mungkinkah aku harus menjadikan dia milikku selamanya? Aku tahu kalau diriku selalu bereaksi berlebihan jika sudah dekat dengan Rubby, tapi aku selalu mengontrolnya dengan baik, aku takut saat dia benar menjadi milikku, dia akan pergi meninggalkanku sama seperti ibu yang meninggalkan aku dan ayah.
Musuhku pasti akan mengejar kelemahanku, selalu hal ini yang aku pikirkan. Tapi aku juga rasanya tidak rela kalau Rubby jauh dariku, apalagi jika sampai ada pria yang mendekatinya.
Ponsel ku bergetar dan nama Chris muncul disana.
"Sir, semua sudah siap. Kita akan kembali ke London dalam satu jam ini.""Baiklah, tunggu aku. Aku sedang bersiap-siap."
"Baik sir."
Tepat setelah sambungan telpon ku matikan aku melihat Rubby keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Dalam keadaan seperti itu dia terlihat semakin seksi, sungguh gairah ku terpancing disaat yang tidak tepat.
"Kenapa?" tanyanya nakal karena tahu tatapan mataku melihatinya, dan aku yakin dia sengaja berlama-lama mengerikangkan rambutnya dengan handuk padahal dia bisa memakai hair dryer didalam kamar mandi tadi.
"Cepat pakai bajumu, kita akan berangkat dalam waktu satu jam. Pesawat ku sudah menunggu di landasan."
"Jadi serius kita kesini tidak berjalan-jalan sedikitpun?"
![](https://img.wattpad.com/cover/189333192-288-k699557.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HALF YOU {Tersedia versi Buku}
RomanceRubby, sudah berjanji untuk tidak lagi mengenal atau mendekati dunia mafia. Karena, hal tersebut sudah merenggut kehidupan sempurna yang dia miliki dulunya, tetapi kehadiran Kenan Rexton dalam kehidupan Rubby membuka satu persatu teka-teki yang memb...