Setelah kejadian didalam pesawat Rubby menjadi banyak diam daripada mengganggu Kenan dengan tingkah nya, dia terus berpikir apakah Kenan salah satu musuh ayahnya ? Atau pria ini hanya Rekan bisnis, tapi kenapa ayahnya bisa menjalin bisnis dengan Kenan? Berapa umur pria ini hingga dia tahu sosok ayahnya?
Pintu kamar hotel terbuka memperlihatkan Kenan yang lengkap dengan jas hitamnya, matanya menatap sosok Rubby dingin mencari tahu apa yang menimpa wanita genit didepannya ini.
"Kau tidak bersiap?" Rubby menggeleng. Setelah tadi turun dari pesawat dan hingga tiba di hotel bintang lima di Shibuya Jepang, Rubby semakin membuat Kenan gelisah.
"Ada yang salah?" Rubby menggeleng lagi membuat Kenan jengah.
"Baiklah aku akan pergi terlebih dulu, kau pakai lah gaun yang kuberikan, nanti Chris akan menjemputmu."
Kenan membalik tubuhnya berjalan menuju pintu, meninggalkan Rubby yang bergerak bangkit dari duduknya untuk mempersiapkan diri.***
Ruang Jamuan pesta para pebisnis ilegal itu dihias dengan konsep dark glamour tidak banyak yang hadir hanya lima kelompok dari sekian Mafia yang ada, dan mereka berlima adalah musuh dalam selimut bagi Kenan. Dalam dunia ini tidak ada teman, yang ada hanya bisnis bisnis dan bisnis. Seorang pria berjabat tangan dengan Kenan lalu seorang pelayan datang menghampiri memberikan Red Wine kepada mereka berdua.
"Aku terkejut kau mau datang kesini Mr.Rexton." pria yang berbincang bersama Kenan berbicara dengan sangat manis tapi terkesan licik dimata Kenan.
"Hanya memastikan kalau kalian semua masih menungguku. Dan ya Mr. Douglas terimakasih sudah mengalah untukku pekan lalu." Kenan menggoyangkan gelas nya dan menyecap sedikit rasa yang sungguh manis itu. Pria dihadapan Kenan itu langsung bungkam dan menahan umpatan, dia tahu Kenan menghina karena pasokan senjata dari Kenan mengalahkannya.
"Hallo Ken." Seorang wanita mendekati Kenan dan mencium pipi kanannya.
"Kau terlihat berbeda sekarang Rose."
Kenan melingkarkan tangannya ke pinggang Rose saat wanita itu memeluk lengannya."Ah, aku merindukanmu Ken. Apa kau punya acara setelah ini?" Rose terdengar menggoda Kenan dan Kenan hanya diam membuat seorang wanita diambang pintu masuk itu terdiam dengan wajah kecewa. Tapi Rubby tidak ingin langsung menampakkan dirinya, dia akan melihati bagaimana Kenan menanggapi wanita berambut merah itu.
"Sepertinya tidak ada." Jawab Kenan, dan Rubby melihat wanita itu tersenyum menggoda Kenan.
Perbincangan terhenti saat sebuah pintu dibuka, mata Rubby melihat seorang pria dengan topi pantai dan jas berwarna putih keluar dengan para bodyguard nya.
Tidak ada kata sambutan layaknya tuan rumah, pria itu lebih dulu menghampiri Kenan dan Antonio Douglas serta Rose dua pria lain mendekat kearah mereka, Rubby yang berbaur dengan setidaknya lima belas orang manusia lainnya menatap gerah Kenan yang bersentuhan dengan wanita lain.
"Aku harap kerjasama kita ini bisa menguntungkan dan Mr.Rexton aku harap kau mau bergabung untuk memasok senjatamu, karena kita semua tahu pasokan senjata dan anak buahmu mahir melakukan bisnis ini."
Kenan menyunggingkan senyuman tipis."Maafkan aku tapi aku tidak tertarik untuk bergabung, aku tidak bodoh untuk berbagi senjata buatanku untuk kalian. Dan jika ada yang menginginkan senjata dari ku, datang dan katakan langsung kepadaku atau mengirimkan utusan kalian."
Rose tersenyum dengan kesinisan Kenan dia mencium lagi pipi Kenan.Ternyata ini adalah bisnis perkumpulan Mafia yang ingin menjadika beberapa aset mereka menjadi satu, agar mereka tidak terkalahkan. Ide bodoh yang sangat disayangkan Kenan, dia tidak perlu mereka semua menjadikan kerajaan bisnisnya tetap bertahan. Semua orang tunduk kepada nya karena kekuasaan dan strategi bisnis nya. Kenan bisa licik, kejam, dan sangat egois jika kerajaannya diusik atau menghalanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALF YOU {Tersedia versi Buku}
RomansaRubby, sudah berjanji untuk tidak lagi mengenal atau mendekati dunia mafia. Karena, hal tersebut sudah merenggut kehidupan sempurna yang dia miliki dulunya, tetapi kehadiran Kenan Rexton dalam kehidupan Rubby membuka satu persatu teka-teki yang memb...