Rubby, sudah berjanji untuk tidak lagi mengenal atau mendekati dunia mafia. Karena, hal tersebut sudah merenggut kehidupan sempurna yang dia miliki dulunya, tetapi kehadiran Kenan Rexton dalam kehidupan Rubby membuka satu persatu teka-teki yang memb...
Rubby terbangun dari tidurnya, dengan menggeliat dia mulai sadar akan suasana yang ada. Rubby membuka matanya dan melihat sekitar, jidatnya dia tepuk karena Kenan berhasil membawanya ke Mansion pria ini lagi. Rubby mengecek pakaiannya dan dia tersenyum karena Kenan tidak menyentuhnya lebih. Pantas saja dia merasa sangat hangat dan nyaman semalam, ternyata pria pujaannya berada didekat dirinya.
Tas nya yang berada dimeja dekat lampu tidur memudahkan Rubby untuk menjangkaunya. Diambilnya ponselnya dan dia membuka fitur kamera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rubby mengirim foto itu kepada Betty lalu turun dari tempat tidur itu mencari dimana sosok Kenan. Karena tidak ada dikamar Rubby mencari keluar, salah satu pelayan melewatinya dan Rubby bertanya kepada pelayan itu.
"Apa kau melihat dimana Kenan?"
"Mr.Rexton ada di pantry nona." Rubby mengangguk dan dia pergi setelah tersenyum kepada pelayan tadi. Dari pintu Pantry Rubby bisa melihat Kenan sesuatu.
"Kau sedang apa?" Kenan hampir saja menjatuhkan spatula yang dia pegang karena terkejut.
"Apa tidak pelayan yang bisa membuatkan itu untukmu?"
"Aku bosan menunggumu bangun jadi mencari pekerjaan."
"Wah...kau menunggu ku?"
"Ya tentu saja, karena kita akan ke Jepang siang ini." Tanpa menatap Rubby Kenan menyelesaikan omlete buatannya.
"Aku tidak mau ikut."
"Kau harus ikut."
"Tidak" jawab Rubby meninggi, tapi Kenan hanya menjawab santai.
"Yes my By," kecupan dirasakan Rubby di bibirnya begitu manis.
"Morning kiss right? You wan't it, remember By?" Kuping Rubby seakan berasap dengan wajah merah. Tidak dia bukan marah, dia begitu bahagia hingga lepas kendali.
Kenan pergi dari hadapan Rubby menuju meja makan di Mansion itu yang terletak tidak jauh dari arah Pantry.
"Kenannnnn...katakan kalau kau menyukai ku." Desak Rubby mengikuti Kenan dari belakang.
"Ya aku menyukai mu, ah lebih tepatnya menyukai wajah bodoh mu yang seperti tadi." Suara tawa Kenan menggema membuat Rubby kesal, dia menatap Kenan ingin membunuh lalu Kenan berlari karena tahu Rubby akan mengamuk padanya.
"Kenan sini kau," kata Rubby terus mengejar Kenan yang saat ini berlari kearah ruang tengah. Mereka berkejar-kejaran sepanjang Mansion itu, Kenan tertawa kepada Rubby sedangkan Rubby murka. Tidak mendapatkan hasil dengan kejaran, Rubby melemparkan bantal sofa kepada Kenan tapi nihil. Pria itu tertawa memegangi perutnya dan mendekati Rubby yang duduk merajuk disofa putih itu.